Post on 28-Oct-2015
ARTIKEL
WIRAUSAHA SUKSES
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran .
Disusun Oleh :
Kelas :
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYADINAS PENDIDIKANSMP NEGERI 19 KOTA TASIKMALAYAJln. Leuwidahu telp.(0265) 7080555 Kecamatan Indihiang2012/2013
Kisah Wirausaha Sukses Bermodal Hanya 20 Ribu Rupiah !!
Siapa sangka wirausaha sukses ini kini berjaya dengan omset ratusan juta perbulan. Padahal modal awalnya hanya 20 ribu rupiah. Rasanya mustahil ya? Saya juga pas baca nggak percaya. Kaget… Makanya saya muat ulang disini, biar bisa jadi inspirasi bisnis bagi Anda
Namanya Bapak Mochamad Taufiq. Beliau memulai usaha keramik pada tahun 1990. Pada saat itu modalnya hanya 20 ribu saja. Awalnya beliau hanya membeli keramik jadi dari produsen yang ada, lalu dia cat sendiri. Beliau menciptakan positioning yang cukup inovatif di jamannya, yaitu memakai cat kendaraan untuk menghasilkan pewarnaan yang jauh lebih tajam dan lebih menarik.
Ide bisnis kreatif ini beliau dapat ketika melihat warna-warna keramik waktu itu cenderung suram dan makin lama makin pudar. Munculah ide mencari pewarna keramik yang bisa memberi warna lebih kuat dan tahan lama alias awet. Setelah mengamati cat pada kendaraan, beliau iseng mencobanya pada keramik dan ternyata hasilnya jauh lebih bagus.
Dari modal sekecil itu, beliau menawarkan produknya ke konsumen. Ternyata sedikit demi sedikit produk keramik beliau mulai mendapatkan banyak peminat. Kemudian, dalam satu tahun bapak Mochamad Taufiq ini mulai bisa mengumpulkan modal. Saking pengennya mengumpulkan modal yang banyak, beliau rela bekerja 24 jam penuh demi memenuhi permintaan
Dari modal yang ia kumpulkan dalam setahun inilah, beliau mulai full untuk menjajaki dunia keramik dengan memproduksi keramik buatannya sendiri. Awalnya, beliau merekrut karyawan hanya tiga orang. Kemudian beliau berhasil membuka pasar hingga ke Kalimantan dan Sumatra sekaligus.
Lama-kelamaan, beliau menemukan sistem penjualan yang jauh lebih efektif. Daripada menjualnya langsung dan capek untuk promo kesana kesini, beliau memilih menjadi supplier 5 buah toko besar di kawasan pusat keramik Purwakarta. Usaha penjualan langsung pun beliau hentikan.
Ternyata ini bukan ide buruk. Dari cara baru ini, beliau benar-benar menjadi seorang wirausaha sukses di kota Purwakarta. Dalam satu bulan, beliau bisa menghasilkan omset 150 juta rupiah. Dari omset ini, beliau bisa mendapatkan margin dari harga jual produk setidaknya 30%. Anda bisa hitung kan berapa keuntungan beliau dalam satu bulan?
Saat ini, beliau sudah mampu merekrut 25 karyawan. Kebutuhan bahan bakunya hingga 2 ton tanah liat dalam sebulan. Sebenarnya beberapa tahun yang lalu usaha beliau lebih besar dari sekarang. Saat itu beliau sudah memiliki 4 buah pabrik. Tapi karena kondisi keluarga, beliau terpaksa menjual 2 pabriknya.
Tapi yang namanya usaha pasti bukannya tanpa kendala. Seperti sayur tanpa garam. Beliau berulang kali menghadapi banyak rintangan. Mulai dari usaha penjualan, mecari toko yang bersedia menjadi penampung hingga persoalan dengan pemerintah daerah.
Beberapa waktu lalu sempat usaha beliau terbentur dengan masalah tuduhan pengerusakan lingkungan. Tapi setelah beberapa kali pembicaraan dan perbaikan sistem produksinya, usaha beliau kembali mendapat lampu hijau. Yang lebih parah, beliau pernah mendapat beberapa tindakan pemerasan. Wah, repot ya…
Tapi itulah pengusaha. Pantang mundur dan menyerah walau rintangan menghadang. So, bagi Anda yang baru memulai bisnis dan menemui ribuan masalah, jangan pernah berhenti. Terus berinovasi dan berusaha keras. Saya berharap semoga kisah wirausaha sukses ini bisa menginspirasi Anda untuk melahirkan ide-ide bisnis yang bisa membuat Anda bisa menjadi Mochamad Taufiq – Mochamad Taufiq berikutnya.
Kisah Sukses Dapur Cokelat31 Maret 2011 Banyak orang yang beranggapan jika usia banyak
mempengaruhi produktivitas seseorang dalam berkreasi dan
menghasilkan produk usaha. Semakin tua usia seseorang
maka tingkat produktivitasnya akan semakin menurun.
Namun anggapan tersebut ternyata tidak berlaku bagi Hj.
Wafronah Basir (78), yang kini masih aktif memproduksi
aneka cake & bakery. Di usianya yang sudah lanjut, nenek
yang memiliki 16 cucu tersebut masih semangat mengontrol dan mengawasi proses produksi
hingga proses pemasaran aneka cake & bakery miliknya.
Ditemui di rumahnya Sabtu (26/3), Hj.Basir begitu beliau disapa menuturkan awal mula
membangun usaha pembuatan cake & bakery berawal dari hobi. “Saya termasuk orang yang
hobinya memasak dan membuat roti, lama-lama saya berinisiatif untuk menjual roti-roti tersebut
di pasar, karena responnya bagus maka keterusan sampai sekarang,” terang Hj. Basir tentang
awal mulanya menggeluti dunia roti. Setelah itu, dengan menggunakan Barokah Cake & Bakery
sebagai nama usahanya, Hj. Basir mulai menekuni dan rutin memproduksi beragam roti mulai
pada tahun 1980.
Cake & bakeryMeskipun berasal dari keluarga pengusaha batik, namun karena dorongan
hobi dan kegemarannya memproduksi kue, Hj. Basir memutuskan untuk mendirikan usaha
produksi cake & bakery di rumahnya Karangkajen MG 3/297, Brontokusuman Mergangsan
Yogyakarta. Dibantu tiga orang tenaga produksi, Barokah Cake & Bakery rutin memproduksi
minimal 20 kg bahan baku roti setiap harinya. Dan saat ini, tiga buah jenis roti mampu mereka
produksi, yaitu Roti Boi, Roti Pisang, dan Roti Kenari.
Dengan bahan baku yang dipasok dari langganan rutinnya, produk Barokah Cake &
Bakery saat ini sudah banyak beredar di beberapa pasar di wilayah Jogja. “Produk kami pasarkan
di Pasar Kranggan, Pasar Sentul, Pasar Legi, Pasar Kotagede, dan Pasar Demangan,” jelas Hj.
Basir dengan logat jawanya yang khas. Selain itu, tidak sedikit pula pelanggan yang datang
langsung ke rumah beliau untuk memesan beragam cake & bakery untuk keperluan hajatan
maupun untuk acara keluarga. Dengan harga berkisar Rp.1.200,00-Rp.1.700,00 per bungkusnya,
Hj. Basir mengaku bisa memperoleh laba bersih sekitar 3 juta rupiah per bulannya.
Pengusaha roti Hj.Basir juga mengaku jika dalam proses produksi roti-rotinya tersebut
tidak jarang menghasilkan bentuk yang tidak sempurna. “Kadang hasilnya memang tidak
sempurna bentuknya, jika seperti itu maka roti-roti tersebut saya berikan kepada tetangga sekitar
maupun jamaah sholat di masjid,” kata Hj. Basir sambil menunjuk masjid yang ada di dekat
rumahnya. Atas alasan itulah, usahanya tersebut beliau beri nama Barokah Cake & Bakery,
dengan maksud bisa memberikan ketentraman (barokah) bagi dirinya dan orang lain.
Usaha membuat kueDitemani salah seorang cucunya, Hj. Basir juga berujar jika saat ini
beliau mulai berinovasi dengan membuat produk keripik singkong (criping telo). “Rumah saya
ini dekat dengan pasar telo karangkajen, jadi bahan bakunya juga mudah untuk memproduksi
criping telo,” imbuh Hj. Basir. Meskipun termasuk produk keluaran terbaru, namun criping telo
tersebut saat ini sudah dipasarkan di 44 toko camilan dan oleh-oleh yang ada di sekitaran kota
Jogja. Dengan dibantu suami dan salah seorang putranya, saat ini Hj. Basir berniat untuk
meningkatkan kapasitas produksi criping dengan menggunakan mesin modern. “Criping telo
ternyata memiliki prospek yang sangat bagus, apalagi bahan bakunya juga mudah didapat karena
rumah kami sebelahan dengan Pasar TelBerawal dari kegemarannya terhadap cokelat sejak kecil,
ternyata mengantarkan Ermey Trisniarty menuju puncak kesuksesan. Berawal dari hobinya
sedari kecil yang “doyan” makan coklat, ternyata membuat Ermey tertarik untuk menjalankan
bisnis coklat.
Kegemarannya yang besar terhadap coklat, membuat wanita kelahiran Jakarta 2 Mei 1975
ini memutuskan untuk membuka bisnis coklat di tahun 2001. Dengan mengusung nama “Dapur
Cokelat” Ermey mencoba menawarkan sebuah konsep yang unik bagi para penggemar makanan
manis ini. Ia membuat suasana di dalam outlet seperti halnya ruangan dapur, lengkap dengan
furniture kitchen set serta perabot rumah tangga lainnya yang sering ditemui di rumah para
konsumen. Inilah yang memberikan daya tarik tersendiri bagi para konsumennya, sehingga
mereka merasa betah dan tak segan untuk kembali lagi ke Dapur Cokelat.
Sebelum meraih kesuksesannya seperti sekarang ini, dulunya Ermey memulai bisnis kue
dan permen coklat dengan menerima pesanan di rumah. Kegiatan tersebut dimulainya sejak
tahun 1994 ketika Ia masih berstatus sebagai mahasiswa. Meskipun saat itu bisnisnya baru skala
rumahan, namun Ermey yang akrab dipanggil Eyi ini aktif mempromosikan produknya ke
berbagai teman dan kerabat dekatnya. Dan ternyata strategi tersebut berhasil, hingga pesanan pun
mulai berdatangan setiap harinya. Kondisi inilah yang mendorong mantan karyawati hotel ini
mulai menggeluti bisnis cokelatnya dengan serius, mengingat peluang pasar di bisnis ini masih
sangat bagus.cokelat
Setelah resign dari sebuah hotel yang ada di Jakarta, Ermey menggandeng dua rekannya
untuk membuka toko coklat yang berbeda dari toko lainnya. Dengan modal patungan sebesar Rp
75 juta untuk setiap orangnya, mereka menyewa sebuah tempat di jalan KH Ahmad Dahlan,
Jakarta Selatan dan membeli peralatan masak yang diperlukan untuk bisnis cokelatnya. Sesuai
ide yang telah mereka sepakati, akhirnya dibangunlah sebuah toko cokelat dengan konsep dapur
yang sangat homy. Tak heran jika bisnis ini dengan mudahnya menarik minat para konsumen,
karena konsep yang ditawarkan memberikan kesan nyaman kepada setiap pengunjungnya.
Berkat keunikan dekorasi toko yang ditampilkan serta kualitas rasa cokelat yang
ditawarkan Ermey, kini dapur cokelat telah berkembang pesat dan dengan sistem kemitraan kini
cabangnya sudah tersebar di sekitar Jakarta dan Surabaya. Seperti di daerah Menteng, Kompleks
GreenVille, Kelapa Gading, Tebet, dan satu outlet di jalan Biliton Surabaya. Bisa dipastikan
omset yang diterima Ermey pun kini bisa melebihi modal usaha yang pernah dikeluarkannya
sepuluh tahun silam.
Sekian dulu kilas profil pengusaha sukses untuk pekan ini, semoga kisah sukses Dapur
Cokelat tersebut bisa bermanfaat bagi para pembaca dan menjadi inspirasi bisnis Anda. Mulai
dari yang sederhana, mulai dari hobi Anda, dan selamat berkarya. Salam Sukses!
Kisah Sukses Wirausaha Jamur Kriuk
Fatoni adalah seorang contoh wirausaha sukses yang menekuni bisnis jamur kriuk. Mungkin anda masih memandang sebelah tangan makanan yang satu ini. Namun, makanan Jamur kriuk ini mampu mendatangkan limpahan rupiah buat Fatoni. Sebelum sukses membangun bisnis waralaba Jamur Kriuk, Fatoni telah gagal membangun bisnis konstruksi dan penerbitan. Bahkan ia pernah merasakan pahitnya menjadi pengangguran walaupun sudah mencoba mencari pekerjaan di Jakarta. Tapi pintu sukses bagi Fatoni terbuka usai memperistri gadis idamannya, Lita Desita Permatasari.
Menjadi wirausaha sukses adalah cita-cita Fatoni. Pemilik CV Manggala Karya Abadi (MKA) di Purwokerto, Jawa Tengah, ini sejak kecil sudah mendambakan memiliki usaha yang bisa mempekerjakan orang lain.
Demi mengejar cita-cita ini, saat masih duduk di bangku SMA, Fatoni juga tak sungkan berjualan beras. Ketika itu, untuk melanjutkan sekolah, Fatoni harus indekos di Cilacap. Lantaran kiriman dari orangtua juga pas - pasan. Fatoni pun berjualan beras agar dapat membayar ongkos indekos. "Pelanggan saya adalah para tetangga kos," kata wirausaha waralaba Jamur Kriuk ini.
Tapi usaha itu tidaklah lama, Fatoni terpaksa gulung tikar karena ditipu teman kosnya sendiri hingga modal dagangnya pun melayang. "Berasnya diambil namun tidak dibayar," kenang Fatoni.
Namun pengalaman buruk itu justru semakin melecut pria kelahiran 4 April 1982 ini untuk mendalami ilmu berbisnis. Begitu lulus SMA, Toni melamutkan kuliah di Jakarta hingga meraih gelar magister manajemen.
Merasa ilmunya sudah mumpuni. Fatoni membuka , perusahaan patungan bidang konstruksi dan penerbitan bersama sahabatnya. Tapi sayang, usaha ini gagal. Saat itu Fatoni sempat meratapi kegagalannya itu.
Tapi ia juga tidak mau berlama-lama larut didalam kesedihan. Fatoni berusaha bangkit kembali dengan mencoba mencari pekerjaan di Jakarta. Tetapi Ibukota tak mampu memberi harapan masa depan untuk Fatoni. Ketika itu, Fatoni sempat melamar ke perusahaan otomotif dan perbankan, namun dua perusahaan itu tak memberinya kesempatan.
Gagal mencari pekerjaan di Jakarta, Fatoni pun terpaksa mudik ke rumah orangtuanya di Purwokerto. Di kampung, Fatoni juga tak memiliki pekerjaan tapi dia tetap percaya diri menikahi gadis impiannya, Lita Desita Permatasari. Walaupun tidak memiliki penghasilan tetap, jodoh saya ternyata datang," ujarnya, senang.
Dengan sang isteri, Fatoni pun memulai lembaran baru dalam hidupnya. Karena tidak memiliki pekerjaan, Fatoni sempat menemui kegagalan berbisnis konstruksidan penerbitan. Fatoni mengisi hari-harinya membantu usaha mertua berbisnis rumah makan.
Saat membantu bisnis keluarga istrinya itulah Fatoni mendapatkan inspirasi untuk berbisnis makanan. Apalagi mertua dan istrinya mahir memasak. Guna mewujudkan impian bisnisnya itu, Fatoni berusaha mencari informasi lengkap tentang peluang usaha makanan dari
berbagai lileratur. Dari situlah, Fatoni menemukan konsep bisnis waralaba. "Konsep ini saya diskusikan dengan istri, temyata dia setuju," ujar Fatoni.
Setelah konsep bisnis selesai, Fatoni masih bingung, kira-kira makanan apa yang bisa dijual dan laris manis sehingga dengan gampang bisa diwaralabakan. "Kebetulan ketika itu isteri saya memasak jamur goreng dan rasanya enak. Saya pikir, inilah menu yang pas untuk usaha saya," cerita Fatoni, panjang lebar.
Fatoni mulai bereksperimen. Dia meminta sang isteri untuk membuat jamur goreng namun dengan aneka varian rasa. Dan temyata, jamur goreng dengan aneka rasa ini memang enak bila jamur digoreng kering dan garing renyah.
Lita Desita, isteri Fatoni, menambahkan, dia bersama suaminya tidak memerlukan waktu lama untuk mengeksekusi wirausaha jamur kriuk itu. Setelah konsepnya matang dan produknya sudah ada, kami langsung membuka usaha jamur ini," terang Lita
Temyata, perhitungan Fatoni benar, jamur goreng itu laris manis. Berkat pergaulan Fatoni yang luwes, para terwaralaba pun berdatangan. Mereka ingin berbisnis jamur goreng yang kemudian diberi nama Jamur Kriuk im
Dalam pandangan sang istri, Fatoni memang sosok yang mudah bergaul. Itulah sebabnya, dia tak kesulitan menjaring investor untuk mengembangkan bisnis. Namun, Lita juga menyadari kelemahan sang suami yang mudah percaya kepada orang lain. Ini sering disalahgunakan." kata lita
Lita menilai kesuksesan suaminya itu tidak lepas dari kerja keras mereka setelah hidup bersama "Sebagai kepala keluarga, dia tidak mau ambil keputusan sendiri, tapi selalu lewat diskusi dulu," ungkap Lita
Sumber :- http://www.dokterbisnis.net/2013/06/01/kisah-wirausaha-sukses-bermodal-hanya-20-
ribu-rupiah/
- http://wirausaha.desamodern.com/index.php/web/artikel/detail/3
- http://www.ukmkecil.com/wirausaha/kisah-sukses-wirausaha-jamur-kriuk