Post on 16-Oct-2021
Analisis Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Nasabah Dalam
Menggunakan Bank Syariah Di Indonesia Pada Tahun 2016
Fajar Rachman Bahtera1 dan Tengku Ezni Balqiah2
1Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan 2Departemen Ilmu Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor apa saja yang menjadi pertimbangan nasabah dalam menggunakan bank syariah. Sample dalam penelitian ini berjumlah 200 orang yang sedang menggunakan produk dari Bank Syariah. Penelitian ini di melakukan CFA terhadap item yang ada dan melakukan EFA untuk mendapatkan faktor baru dari item itu dengan menggunakan program SPSS. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa terdapat 5 faktor yang menjadi pertimbangan nasabah dalam menggunakan Bank Syariah. Penelitian ini juga menemukan bahwa sebagian besar konsumen merasa puas dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kepuasan berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan dan usia.
Kata kunci: Perilaku Konsumen, Faktor-faktor yang dipertimbangkan, Bank Syariah, Proses pengambilan keputusan, kepuasan, SPSS
ABSTRACT
This study aimed to analyze what factors are taken into consideration customers in using Islamic banks. Sample in this research were 200 people who are currently using the product from Bank Syariah. This study did CFA on items available and make EFA to get a new factor of the item by using SPSS. In this study it was found that there are five factors into consideration customers in using Islamic Bank. The study also found that most consumers are satisfied and there is no significant difference between satisfaction by gender, occupation, income and age.
Keyword: Consumer Behavior, Factors That Considered, Syariah Bank, Decision Making Process, Satisfaction, SPSS.
Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016
PENDAHULUAN
Bank adalah badan usaha di bidang keuangan yang menarik dan mengeluarkan uang dalam masyarakat,
terutama memberikan kreditdan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. (KBBI Daring, Bank).
Menurut sejarah perbankan di Indonesia yang diambil dari data Bank Indonesia, perbankan di Indonesia sudah
berkembang sejak pada zaman penjajahan belanda tepatnya pada tahun 1828 dengan berdirinya De Javasche bank
dan berkembang sampai saat ini terdapat 118 bank di Indonesia secara keseluruhan. (Jumlah Bank Di Indonesia
Masih 118 – Keuangan – Kontan (n.d) www.keuangan.kontan.co.id)
Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang berperan penting dalam perekonomian di Indonesia karena
Menurut Undang-Undang No.10 tahun 1998, Bank merupakan lembaga perantara keuangan, dimana bank bertugas
untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup orang banyak. Bank juga menjadi sarana bagi perusahaan untuk membayar gaji para
karyawan untuk mempermudah pendistribusian gaji melalui pembuatan rekning tiap karyawan di bank yang sudah
ditunjuk.
Pada perkembangannya perbankan Indonesia sempat diuji dengan adanya krisis multidimensi yang dialami
indoneisa pada tahun 1998 dan 1999 dimana ini menyebabkan runtuhnya beberapa bank yang ada saat itu namun
terdapat satu bank yang ternyata dapat bertahan dari krisis multidimensi tersebut diantaranya karena variasi produk
yang menggunakan prinsip syariah seperti sistem pembiayaan dengan sistem murabahah yang tidak terpengaruh
dengan BI Rate.
Sistem perbankan islam atau biasa disebut dengan sistem perbankan syairah sendiri sudah berkembang di
seluruh dunia, sebagai contoh negara yang menganut sistim perbankan islam adalah Malaysia, Indonesia,
Singapura, Arab Saudi, Mesir, Sudan, Pakistan, Inggris, Jerman dan masih banyak lagi di negara-negara Eropa
maupun Asia. Sampai 2014 aset perbankan syariah di pasar global secara keseluruhan telah mencapai US$ 778
miliar, dengan pangsa pasar perbankan syariah secara global adalah Malaysia, Bahrain, Kuwait, Qatar, Uni Emirat
Arab dan Arab Saudi (Jangan Sepelekan Kicauan Nasabah Bank Syariah (n.d) Maret 25, 2016.
www.republika.co.id).
Terdapat beberapa perbedaan antara perbankan syariah dan perbankan konvensional, dimana bank syariah
adalah bank yang beroperasi dengan prinsip syariah, selain itu dalam operasionalnya bank syariah juga diatur oleh
fatwa dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) dan hukum yang berlaku di Indonesia
tentang perbankan syariah. Pengelolaan bank syariah pada umumnya menggunakan akad yang berlandaskan nilai
syariah seperti akad Mudharabah, Wadiah dan untuk pembiayaan menggunakan akad salah satunya seperti
Murabahah. berbeda dengan bank konvensional yang menggunakan sistim bunga dalam keuntungannya, keuntungan
bank syariah adalah bagi hasil dimana keuntungan yang diperoleh nasabah berdasarkan hasil pengelolaan dana oleh
bank sehingga keuntungan yang didapatkan nasabah akan lebih adil.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia diawali oleh lahirnya Bank Muamalat Indonesia yang
berawal dari adanya Musyawarah Nasional IV Majelis Ulama Indonesia yang dilangsungkan pada tahun 1990
dimana hasil Munas tersebut mengamanatkan untuk membentuk kelompok kerja untuk mendirikan Bank Islam di
Indonesia (Sejarah Bank Muamalat (n.d) Maret 26, 2016. www.bankmuamalat.co.id). Setelah adanya krisis ekonomi
Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016
yang melanda Indonesia pada tahun 1998, terdapat beberapa kebijakan ekonomi diantaranya UU no 10 tahun 1998.
Jumlah bank umum syariah meningkat 2 kali lipat dalam kurun waktu 2009 sampai dengan 1015 atau dalam kurun
waktu 6 tahun terakhir, sedangkan kantor layanan yang dimili bank umum syariah meningkat 300% lebih dalam
kurun waktu yang sama. (Statistik Perbankan Syariah (n.d) Maret 26, 2016. www.OJK.go.id)
Pada tahun 2016 perbankan syariah sedang mengalami pelambatan, total aset dan laba keseluruhan bank
umum syariah menurun. Dari adanya penurunan tersebut tentunya terdapat beberapa hal sebagai penyebabnya, untuk
itu diperlukan penelitian untuk menemukan factor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih
menggunakan jasa dari Bank Syariah tentunya terdapat beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan nasabah untuk
menggunakan jasa dari perbankan syariah yang dapat digunakan nantinya sebagai masukan kepada pelaku bisnis di
perbankan syariah. Dalam pemahamannya terhadap suatu produk, konsumen melakukan pengamatan terhadap 2
jenis atribut produk, yaitu atribut intrinsik dan atribut ekstrinsik (Zeithaml, 1998) dari penjelasan di atas
menyebutkan bahwa Faktor faktor tersebut tentunya bisa berasal dari dalam ataupun luar diri nasabah yang akan
menyebabkan perbedaan pada kepuasan yang dirasakan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan
persepsi pada konsumen dalam perilakunya diantaranya berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan dan pendapatan
(Peter and Olson, 2010)
Tinjauan Teoritis Pemasaran Jasa
Lam et al (2001) mendefinisikan jasa sebagai hasil dari usaha penggunaan manusia dan mesin terhadap
sejumlah orang atau objek. Jasa meliputi suatu perbuatan, suatu kinerja, atau suatu upaya yang tidak bisa diproses
secara fisik .Payne (2000) merumuskan jasa sebagai aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai dan
manfaat) intangible yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan
barang-barang milik dan tidak menghasilkan perubahan kepemilikan dalam kondisi bisa saja muncul dan produksi
suatu jasa atau bisa juga tidak berkaitan dengan produk fisik. Jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual. Contohnya : bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus, hotel, lembaga pendidikan, dan
lain-lain. Tjiptono (2005) menyatakan bahwa jasa sebagai salah satu bentuk produk dapat didefinisiskan sebagai :
setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya
bersifat intangible (tidak berwujud) dan tidak menghasilkan kepemilikan tertentu. Produknya bisa dan bisa juga
terikat pada suatu produk fisik.
Perilaku Konsumen
Definisikan perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller (2006): Perilaku konsumen adalah studi
bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide
atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka. Definisisi perilaku konsumen menurut
Schiffman dan Kanuk (2004): Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian
akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan
kebutuhan konsumen.
Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016
Culture
Culture atau budaya secara luas sebagai makna yang dimiliki bersama oleh masyarakat dalam suatu
kelompok sosial (Peter dan Olson, 2010). Namun demikian, karena budaya adalah nilai-nilai yang dirasakan
bersama oleh suatu grup masyarakat, pemasar juga dapat menganalisis makna budaya suatu sub budaya (geografis,
usia, etnis, jenis kelamin, dan pendapatan) atau kelas sosial (kelas atas, kelas menengah, kelas bawah). Menurut
Kotler (2006) budaya (culture) merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling dasar.
Subculture
Subculture atau Subbudaya adalah sekelompok orang tertentu dalam sebuah masyarakat yang sama-sama
memiliki makna budaya yang sama untuk tanggapan afeksi dan kognisi, perilaku dan faktor lingkungan (Peter dan
Olson, 2010). Berdasarkan pendapat Kotler (2006). Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah subbudaya yang
lebih menampakkan indentifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti usia, pekerjaan, pendapatan
dan jenis kelamin.
Usia
Kelompok umur dapat juga menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen karena biasanya
memiliki nilai dan perilaku yang berbeda di setiap kelompok usia. Terdapat 3 kategori penggolongan usia
konsumen yaitu the teen market, baby boomers dan the mature market (Peter and Olson, 2010). The teen market
adalah konsumen dalam rentang usia 12 sampai 19 tahun dimana pola pembelian lebih mementingkan kepada
popularitas brand. Baby boomers adalah konsumen yang lahir antara tahun 1946 sampai dengan usia 1964 pada
tahun 2000, dimana pola pembelian yang dilakukan dengan melihat kualitas barang yang ada. Sedangkan mature
market adalah orang orang diatas usia 55 tahun dimana pola pemilihan produk yang dilakukan berdasarkan pada
produk produk kesehatan dan produk produk keagamaan yang dibagi berdasarkan subculture yang ada.
Pendapatan
Orang orang dengan pendapatan yang berbeda memiliki nilai, perilaku dan gaya hidup yang berbeda (Peter
dan Olson, 2010) bagaimanapun juga pendapatan akan digunakan untuk menentukan segmentasi tehadap konsumen.
Bila dikatakan dengan pendapatan, konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan
konsumsi. Adapun tabungan adalah bagian pendapatan yang disimpan atau tidak dibelanjakan. Oleh karena itu,
besar pendapatan sama dengan besar konsumsi ditambah besar tabungan. Setiap pertambahan pendapatan akan
menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan. (Peter dan Olson, 2010)
Jenis Kelamin
Masing-masing segmen pasar ini mempunyai ciri dan sifat yang berbeda, seperti yang sering dihadapi
dengan pemasaran produk maupun jasa. Schmoll (2006) menyatakan bahwa ditemukan perbedaan yang signifikan
antara jenis kelamin wanita dan pria terhadap suatu pelayanan jasa atau produk. Pria cenderung lebih mudah
Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016
menerima suatu produk maupun jasa yang baru dibandingkan dengan perempuan. Namun, perempuan lebih bersifat
konsumtif terhadap suatu produk yang memang produk tersebut terbukti bagus dan banyak dipakai oleh teman-
temannya.
Pendapat yang sama dikemukakan oleh Mitchell dan Waish (2003) bahwa pria dan wanita menginginkan
produk dan jasa yang berbeda dan mereka memiliki jalan pikiran yang berbeda untuk mendapatkan produk maupun
jasa yang diinginkan. Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana gender mempengaruhi konsumen
dalam pengambilan keputusan serta melakukan komunikasi mengenai suatu layanan jasa. Oleh karena itu, gender
memiliki pengaruh yang mengakibatkan perbedaan persepsi terhadap terbentuknya suatu komunikasi. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan kebutuhan dan sifat alamiah yang ada di dalam diri mereka.
Pekerjaan
Menurut Kotler (2006) pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. pekerja lapangan
cenderung membeli pakaian kerja lebih kasar, sedangkan eksekutif membeli lebih banyak setelan bisnis. Pemasar
mencoba untuk mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang memiliki kepentingan atas rata-rata dalam produk dan
layanan mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat mengkhususkan diri dalam membuat produk yang dibutuhkan
oleh kelompok kerja yang diberikan.
Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan dalam jurnal Rehman and Masood (2012), peneliti merancang hipotesis
untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang akan terbentuk dari variabel yang ada dan untuk mengetahui kepuasan
responden terhadap bank syariah serta adakah perbedaan kepuasan di antara gender, jenis pekerjaan, tingkat
pendapatan dan usia. Penelitian sebelumnya melakukan confirmatory factor analysis untuk membuktikan bahwa
faktor faktor yang sudah ditentukan menjadi pertimbangan konsumen pada pemilihan Bank Islam Di Pakistan
dapat pula digunakan untuk penelitian di wilayah Indonesia dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas,
penelitian yang dilakukan oleh penulis membuktikan bahwa item item yang ada pada faktor yang ditentukan
menjadi pertimbangan konsumen pada pemilihan Bank Syariah di Indonesia khususnya di wilayah
JABODETABEK.
No Nama Faktor Item Kode
1 Secure Feeling Maintain Confidentiality SF1
Professionalism Of Staff SF2
Reputation And Image Of Bank SF3
Friendly Personnel SF4
2 Banking Services Offered Lower Interest BSO1
Lower Charges BSO2
Higher Benefits BSO3
Variety Of Services Offered BSO4
Strong Financial Position Of Bank BSO5
Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016
3 Efficiency Sufficient Transactions Time E1
ATM Services E2
Fast And Efficient Service E3
4 Religious Factor Shariah Principles RF1
Riba And Interes RF2
5 Quality Related Issues Customer Service Quality QRI1
Knowledgeable Personnel QRI2
6 Responsiveness Strong Network R1
Ease Of Obtaining Loan R2
Influence Of Relatives, Employer R3
7 Attractiveness Market Promotion A
Banking Atmosphere A2
Financial Counseling A3
8 Convenience Convenient Location C
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian konklusif. Penelitian konklusif adalah penelitian yang
dilakukan untuk membantu pembuatan keputusan untuk menentukan, mengevaluasi dan memilih alternatif terbaik
untuk memecahkan masalah, (Malhotra, 2006). Penelitian konklusif dibagi menjadi 2 yaitu penelitian deskriptif dan
kausal, pada penelitian ini peneliti akan menggunakan penelitian secara deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu karakter atau fungsi dari suatu hal (Malhotra, 2006). Dalam
penelitian deskriptif biasanya dilakukan secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan data yang didapat dari hasil
survei atau observasi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Survey yang dilakukan terhadap satu jenis sample
yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Penelitian ini akan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk
mengumpulkan data, kuesioner yang disusun akan melalui uji pretest terlebih dahulu untuk mengukur realibilitas
dan validitas pertanyaan yang ada pada kuesioner agar dapat dipahami oleh responden, pre test akan dilakukan
terhadap 30 responden dengan rentang umur antara 17 – 40 tahun yang merupakan pengguna Bank Syariah di
wilayah JABODETABEK.
Hasil Total Variance Explained
Analisa total variance explained dilakukan untuk menentukan banyaknya faktor baru yang dapat dibentuk.
Faktor- faktor tersebut bisa saja terdiri dari satu atau lebih item. Item item yang diambil adalah item dengan
eignvalue diatas 1. Berdasarkan tabel Total Variance Explained menunjukkan bahwa pernyataan dengan nilai
eigenvalues > 1 ada 5 faktor, yaitu 8.561, 1.729, 1.550, 1.312 dan 1.040. Dengan demikian diketahui bahwa jumlah
maksimal faktor baru yang dapat terkumpul adalah sebanyak 5 faktor baru, dari hasil pengujian tersebut terdapat 5
faktor baru yang dapat dibentuk, selanjutnya dilakukan pengujian component matrix untuk mengetahui pernyataan
mana masuk ke faktor yang mana. Berikut adalah hasil perhitungannya.
Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016
Component
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared
Loadings Rotation Sums of Squared
Loadings
Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
%
1 8.561 37.22 37.22 8.561 37.22 37.22 3.746 16.288 16.288
2 1.729 7.519 44.739 1.729 7.519 44.739 3.018 13.122 29.41
3 1.55 6.738 51.477 1.55 6.738 51.477 2.808 12.21 41.62
4 1.312 5.705 57.182 1.312 5.705 57.182 2.497 10.855 52.476
5 1.04 4.521 61.703 1.04 4.521 61.703 2.122 9.227 61.703
6 0.97 4.216 65.919
7 0.896 3.897 69.816
8 0.785 3.413 73.229
9 0.71 3.085 76.314
10 0.621 2.702 79.016
11 0.591 2.57 81.586
12 0.564 2.452 84.038
13 0.515 2.24 86.278
14 0.496 2.158 88.436
15 0.466 2.025 90.461
16 0.401 1.745 92.206
17 0.37 1.609 93.815
18 0.314 1.365 95.18
19 0.282 1.228 96.408
20 0.279 1.215 97.623
21 0.241 1.047 98.67
22 0.225 0.979 99.648
23 0.081 0.352 100 Sumber: Output SPSS dan hasil olahan penulis
Component Matrix
Uji component matrix dilakukan untuk mengetahui item mana masuk ke faktor apa sehingga fit dengen
model penelitiannya. Untuk lebih jelas lagi dilakukan rotated component matrix untuk memperjelas pembagian item
di masing masing faktor. Dapat dilihat bahwa Matriks ini berisi nilai faktor loading yaitu nilai yang menunjukkan
hubungan antar variabel penelitian dan kontribusi mereka terhadap matriks hubungan yang telah dibentuk. Setiap
item hanya boleh mewakili 1 faktor maka untuk item yang memiliki lebih dari satu faktor akan di cabut dari
penelitian, ketiga item tersebut adalah customer service quality, kecepatan dan efisiensi layanan dan juga layanan
ATM. terdapat pula 2 item yang memiliki faktor loading kurang dari 0.5 maka item tersebut akan dibuang dari
penelitian. kelima item tersebut adalah variasi produk yang dibutuhkan nasabah serta waktu transaksi yang cukup
Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016
sehingga tersisa 18 item yang berhasil dikelompokkan menjadi 5 faktor. Berikut hasil pengujian component matrix
yang dilakukan.
Componen
1 2 3 4 5
SF4 0.819
SF2 0.724
SF1 0.706
QRI2 0.633
QRI1 0.585 0.494
SF3 0.554
E1 0.445
A3 0.775
A2 0.703
A1 0.653
C1 0.565
E3 0.451 0.434
BSO5 0.419
BSO3 0.848
BSO2 0.633
BSO1 0.598
RF2 0.714
RF1 0.661
E2 0.48 0.505
R3 0.835
R2 0.742
R1 0.55
Sumber: Output SPSS dan hasil olahan penulis
Dapat dilihat bahwa masing masing item memiliki faktor loading lebih dari 0.5 Dalam tabel tersebut juga
terdapat nilai eigenvalue dari tiap-tiap faktor yang terbentuk. eigenvalue yang lebih dari 1 menggambarkan sesuai
dengan apa yang dimuat oleh malhotra (2006). Masing masing dari faktor juga memiliki peran dalam total varians
data dengan bagian yang sudah dimuat pada tabel. Misalkan pada faktor banking staff fapat berkontribusi sebesar
37.220 dari keseluruhan varians data. Berikut merupakan ringkasan penyajian data dari hasil perhitungan maintest
yang dilakukan.
Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016
Faktor and Items Faktor Loading
Eigen Values
Percentage of Varians
Faktor – 1 : Banking Staff
Keramahan petugas bank
0.819 8.561 37.22
Profesionalitas petugas bank
0.724
Menjaga kerahasiaan 0.706
Reputasi dan image bank
0.554
Faktor – 2 : bank atmosphere
Konsultasi keuangan 0.775 1.729 7.519 Kondisi perbankan syariah
0.703
Sarana promosi 0.653 Kenyamanan kantor cabang
0.565
Faktor – 3 : benefit Variasi pelayanan yang diberikan
0.866 1.55 6.739
Keuntungan yang lebih tinggi
0.848
Biaya yang lebih murah 0.633 Margin yang lebih rendah
0.598
Faktor – 4 : Religious Faktor Riba dan bunga 0.714 1.312 5.705 Prinsip syariah 0.661 Faktor – 5 : Influence Pengaruh keluarga dan karyawan
0.835 1.04 4.521
Kemudahan pengajuan pinjaman
0.742
Jaringan yang kuat 0.55 Sumber: Output SPSS dan hasil olahan penulis
Satisfaction
Tabel terakhir yaitu tabel 4.11 menunjukkan tingkat kepuasan responden terhadap Bank Syariah (H2). Dari
data yang diperoleh dapat dilihat bahwa sebanyak 183 responden memberikan respon positif terhadap kepuasan
mereka pada Bank Syariah, atau dengan kata lain sebanyak 91.5% responden menyatakan bahwa mereka puas
dengan Bank Syariah dengan rata rata kepuasan adalah 4.125 dari skala 1 samapai 5.
Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016
Frequency % Cumulative %
Sangat tidak setuju
1 0.5 0.5
Tidak setuju 1 0.5 1
Netral 15 7.5 8.5 Setuju 138 69 77.5 Sangat setuju 45 23 100
TOTAL 200 100 100 Rata-rata total kepuasan 4.125
Sumber: Hasil output SPSS dan olahan penulis
Uji Beda (T Test)
Ttest adalah uji komparasi antara 2 kelompok sampel untuk mengetahui apakan ada perbedaan antara 2
kelompok sampel tersebut pada variabel tertentu. Untuk menguji hipotesa H3 penulis menggunakan T test karena
akan mengukur apakah ada pengaruh antara gender yaitu laki laki dan perempuan terhadap kepuasan responden.
Berikut merupakan hasil pengolahan datanya.
T Value T Tabel Keterangan Jenis Kelamin → Kepuasan 0.48 1,97202 Tidak Signifikan
Sumber: Hasil output SPSS dan olahan penulis
Uji Analysis of Variance (ANOVA)
Untuk menguji perbedaan kepuasan responden pada pekerjaan yang berbeda (H4), perbedaan kepuasan
responden berdasarkan pendapatan (H5) dan perbedaan kepuasan responden berdasarkan usia (H6) maka dilakukan
uji Analize of Variance karena samplenya terdiri dari lebih dari 2 group, berikut hasil perhitungannya.
F Value F Tabel Keterangan Pekerjaan → Kepuasan 0.87 2.42 Tidak Signifikan
Pendapatan → Kepuasan 0.13 2.65 Tidak Signifikan
Usia → Kepuasan 0.11 3.04 Tidak Signifikan
Sumber: Hasil output SPSS dan olahan penulis
Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016
Pembahasan Perbedaan Kepuasan Berdasarkan Jenis Kelamin
T-value yang diperoleh untuk hipotesis 3 adalah 0.48 sedangkan T-Tabel adalah 1.97202 yang berarti T Value<.T
Tabel. Dengan demikian, H3 pada penelitian ini ditolak karena hasil dari t-value menunjukkan hasil yang tidak
signifikan.
Perbedaan Kepuasan Berdasarkan Pekerjaan
F-value yang diperoleh untuk hipotesis 4 adalah 0.87 sedangkan F-Tabel adalah 2.42 yang berarti F Value<.F Tabel.
Dengan demikian, H4 pada penelitian ini ditolak karena hasil dari t-value menunjukkan hasil yang tidak signifikan.
Perbedaan Kepuasan Berdasarkan Pendapatan
F-value yang diperoleh untuk hipotesis 5 adalah 0.13 sedangkan F-Tabel adalah 2.65 yang berarti F Value<.F Tabel.
Dengan demikian, H5 pada penelitian ini ditolak karena hasil dari t-value menunjukkan hasil yang tidak signifikan.
Perbedaan Kepuasan Berdasarkan Usia
F-value yang diperoleh untuk hipotesis 6 adalah 0.11 sedangkan F-Tabel adalah 3.04 yang berarti F Value<.F Tabel.
Dengan demikian, H6 pada penelitian ini ditolak karena hasil dari t-value menunjukkan hasil yang tidak signifikan.
Pembahasan diatas mendukung teori dari Zeithaml dan Bitner (2000) yang menyebutkan bahwa kepuasan konsumen
dipengaruhi oleh faktor kualitas pelayanan atau jasa, faktor kualitas produk, faktor harga, faktor situasi dan Faktor
pribadi dari konsumen. Sehingga jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan dan usia tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan konsumen.
Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan beberapa hal yang dapat menjadi masukan untuk pelaku bisnis
perbankan syariah terutama para manager dalam menentukan strategi. Implikasi manajerial dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Faktor pertama yaitu keramahan petugas bank, disini manager dapat meningkatkan keramahan petugas
dalam hal melayani mulai dari hulu ke hilir proses pelayanan seperti security yang pertama menyambut
nasabah, petugas customer service, petugas teller maupun marketing yang akan berhadapan lagnsung
dengan nasabah agar nasabah dapat terkesan..
2. Nasabah ternyata mengharapkan bahwa bank syariah bukan hanya tempat menabung melainkan juga
dapat menjadi tempat untuk meminta pendapat mengenai keuangan yang dimiliki, manager dapat
menempatkan petugas bank syariah sebagai konsultan terhadap investasi nasabah melalui produk yang
ada di bank syariah sehingga nantinya satu orang nasabah dapat memiliki lebih dari satu produk di
bank syariah untuk alternatif investasinya.
Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016
3. Faktor ketiga yaitu Benefit memiliki item variasi pelayanan yang diberikan sebagai item dengan rata
rata tertinggi, manager dapat melihat hal ini sebagai peluang yang berarti nasabah menginkan inovasi
produk untuk kebutuhan finansial nasabah.
4. Item dengan rata rata tertinggi di faktor religius adalah riba dan bunga, manager harus bisa
meningkatkan keyakinan nasabah mengenai bebasnya bank syariah dari riba dan bunga agar nasabah
lebih percaya dan merasa aman dalam melakukan transaksi di bank syariah dengan menciptakan
tagline atau iklan iklan yang mengedepankan kehalalan bertransaksi di bank syariah.
5. Item dengan nilai rata rata tertinggi di faktor terakhir adalah pengaruh keluarga dan karyawan,
manager harus bisa melihat ini sebagai peluang dengan memanfaatkan semua karyawan sebagai sales
people, mulai dari pegawai dasar yaitu Office boy, security dan driver sampai ke jabatan tertinggi di
cabang maupun kantor pusat untuk berjualan.
Saran Berdasarkan penelitian ini, saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. penelitian selanjutnya agar dapat menambahkan item lain yang dapat diambil dari jurnal jurnal yang sudah ada
agar data yang didapat dapat lebih beragam..
2. Untuk masa yang mendatang tentunya penelitian yang dilakukan dapat mencakup bank syariah lain atau juga
dapat memasukkan lembaga lembaga keuangan syariah lain agar sampel yang didapat dapat lebih beragam..
3. Penelitian selanjutnya dapat melakukan perbandingan antara faktor yang menjadi pertimbangan nasabah dalam
memilih antara bank syariah dan bank konvensional
DaftarPustaka
Belch, George R. & Michael E. Belch. Advertising and promotion: an integrated marketing communication
perspective, fourth edition, MCGraw-Hill, New York.2007
Budi, Triton Prawira. 2005. SPSS 13 Terapan Riset Statistik Parametrik. Andi. Yogyakarta
Etzel. Michael J. Walker J.W., Stanton, W.J. 2001.Marketing Edisi Ke 12. New York, USA: Mcgraw-Hill Irwin
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang; Badan Penerbit Universitas
Diponegoro
Good, Carter V. 1973 . Dictionary of Education. McGraw-Hill Book Company.
Hair, J.F. Jr., Anderson R.E, Tatham, R.L, & Black, W.C. (1998). Multivariate Data Analysis. 5th Edition. Upper
Saddle River, NJ: Prentice Hall
Hawkins, D. I., Mothersbaugh, D. L., & Best, R. J. 2007. Consumer Behavior: Building Marketing Strategy. New
York: McGraw Hill Company Inc.
Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016
Kotler, Phillip Dan Gary Amstrong. (2001). Prinsip Prinsip Pemasaran, Jilid 2. Edisi Ke 8. Penerbit Erlangga,
Jakarta
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (Edisi Kedua Belas), Cetakan Ketiga, PT. Indeks,
Jakarta, 2006.
Neal, Cathy, Pascale Quester, Del I. Hawkins. (2004). Consumer Behaviour Implications for Marketing Strategy.
McGraw-Hill, Australia.
Peter, J. Paul, Olson, Jerry C, 2010, Consumer Behavior and Marketing Strategy, 9th edition, McGraw-Hill Higher
Education, New York
Prasetijo, R dan Ihalauw, J. 2005, Perilaku Konsumen, Andi Offset, Yogyakarta.
Schiffman, Leon, & Kanuk. 2004. perilaku konsumen (edisi 7). Jakarta: prentice hall
Schmoll, O, Howard, G, Chilton, PJ and Chorus. 2006. Protecting groundwater for health: managing the quality of
drinking water sources. WHO/IWA, London
Stanton, William, J., 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid Ketujuh, Penerbit Erlangga, Jakarta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D;Penerbit CV Alfabeta. Bandung
Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia Publishing.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 7
Tahun 1992 Tentang Perbankan
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah
Rehman and Masood (2012). “Why do customers patronize Islamic banks? A case study of Pakistan”. Emerald
Insight. Vol 4 issue 2/3 pp. 130-141
Zeithaml,A. Valeria. 1998 Consumer Perception Of Price Quality and Value: A Means –End Model and Syntesis of
Evidence . Journal of Marketing. Vol. 6. January.
Zeithaml, Valarie A Dan Mary Jo Bitner.2000. Service Marketing. Singapore: Mcgraw-Hill Companies.
Internet:
Jumlah Bank Di Indonesia Masih 118 – Keuangan – Kontan (n.d) Maret 19,2016. www.keuangan.kontan.co.id
Sejarah Bank Syariah Mandiri. (n.d). Maret 26, 2016. www.syariahmandiri.co.id
Sejarah Bank Muamalat. (n.d). Maret 26, 2016. www.bankmuamalat.co.id
Sejarah Bank BRI Syariah. (n.d). Maret 26, 2016. www.brisyariah.co.id
Sejarah BNI Syariah. (n.d). Maret 26, 2016. www.bniSyariah.co.id
Analisis Faktor ..., Fajar Rachman Bahtera, FEB UI, 2016