Post on 02-May-2019
A. Standar Operasional Prosedur (SOP)
Standar Operasional Prosedur adalah suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas
pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja. Penyusunan SOP dilakukan
berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 13 Tahun 2010.
Pada masing-masing fungsi terdapat tugas yang saling terkait mulai dari staf sampai ketua
pengadilan . SOP di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dapat di gambarkan sebagai
Brikut:
No. JENIS & URAIAN KEGIATAN
BATAS WAKTU
PELAKSANA Jam
Hari / Hari
Kerja
KEPANITERAAN PERKARA
PROSEDUR PENGAJUAN GUGATAN DI PTUN
1.
PENELITIAN ADMINISTRASI :
1 hk
1. Penelitian awal surat gugatan 10 menit Panmud Perkara
2. Pemberitahuan Nomor Rekening dan Besarnya
Panjar Biaya Perkara kepada Calon Penggugat
10 menit
Meja I 3. Penyerahan Bukti Pembayaran Panjar Biaya Perkara
oleh Penggugat
10 menit
4. Pembuatan SKUM 10 menit
5. Pemberian Nomor Perkara 10 menit
6. Pencatatan ke Buku Register Induk Perkara 60 menit
Meja II 7. Petugas Meja II menyerahkan Berkas ke Panmud
Perkara 10 menit
8. Menerima dan mencatat Surat Kuasa dari Kuasa
Hukum pihak yang bersengketa dalam buku bantu
pendaftaran Surat Kuasa.
15 Menit
Kepaniteraan
Hukum 9. Mengagendakan Surat Kuasa ke dalam Buku Register
Pendaftaran Surat Kuasa.
15 menit
10. Menarik PNBP dari legalisasi surat kuasa 15 menit Bendahara
Penerima
11. Panmud Perkara membuat Daftar Periksa (check list)
kelengkapan berkas perkara dan Formulir Penetapan
Majelis
30 menit
Panmud Perkara
12. Panmud Perkara menyerahkan berkas perkara ke
Wakil Panitera (Wapan)
15 menit
13. Wapan menyerahkan berkas perkara ke Panitera 15 menit Wapan
14. Panitera melakukan penelitian berkas perkara untuk
diserahkan kepada KPTUN 1 jam 1 hk
Panitera
15. Panitera menyerahkan berkas kepada KPTUN Panitera
2. DISMISSAL PROCESS
1. KPTUN menerima berkas dari Panitera 1 jam
KPTUN 2. KPTUN mempelajari berkas perkara dan menentukan
sikap apakah men-dismissal perkara atau tidak.
3. Apabila menurut penilaian KPTUN perkara hendak di
dismissal proses, KPTUN memerintahkan kepada
Panitera untuk membuat & mengirimkan Surat
Panggilan kepada pihak yang berperkara
2 hk
1 hk
14 hari
Panitera
4. Pengucapan Penetapan Dismissal dalam ruang yang
telah ditentukan 1 hk KPTUN
5. Panitera mengumumkan penetapan dismissal
melalui website pada hari itu juga 1 jam
Panitera
6. Penyampaian Salinan Penetapan Dismissal 1 hk
3. PERLAWANAN
1. Penerimaan dan Penelitian gugatan perlawanan
2 jam
1 hk
Panmud Perkara 2. Pengembalian berkas perkara yang belum lengkap
kepada pengugat dengan melampirkan daftar periksa
3. Penomoran gugatan plw sama dengan nomor perkara
pokok dengan menambah kode “Plw” 10 menit
1 hk
Meja I
4. Menyiapkan blanko penetapan Susunan Majelis
Hakim, kemudian menyerahkan kepada Panitera
melalui Wapan
10 menit Panmud Perkara
5. Penyerahan berkas gugatan plw kepada KPTUN
melalui Panitera. 15 menit Panitera
6. KPTUN menetapkan majelis hakim, selanjutnya
menyerahkan berkas perkara ke Panitera 15 menit 1 hk KPTUN
7. Panitera menerima berkas gugatan yang telah
ditunjuk Susunan MH oleh KPTUN
8. Panitera menunjuk PP 1 jam
1 hk Panitera 9. Panitera menyerahkan berkas perkara kepada
Kepaniteraan Perkara untuk dicatat susunan Majelis
Hakim ke dalam buku Register Induk Perkara
1 jam
10. Panmud Perkara menyerahkan berkas perkara
gugatan plw kepada KMH yang ditunjuk 1 jam 1 hk Panmud Perkara
11. KMH menetapkan hari persidangan dengan perintah
kepada PP untuk memanggil para pihak; 2 jam
1 hk
KMH
12. PP mengetik penetapan dan surat panggilan untuk
memanggil para pihak 1 jam PP
13. PP melaporkan kepada Panmud Perkara tentang
jadwal persidangan untuk dicatat dalam buku register
induk perkara dan ditayangkan di tv scroll dan
website
1 jam
PP + Petugas 14. Setiap penundaan persidangan gugatan plw, PP
melapor kepada Kepaniteraan Perkara tentang jadwal
penundaan tersebut, untuk dicatat dalam register
perkara dan ditayangkan di tv scroll dan website
1 jam Pada hari
itu juga
15. Berita acara persidangan gugatan perlawanan telah
siap ditandatangani oleh KMH
1 hk
sebelum
sidang
berikutnya
KMH dan PP
16. Majelis Hakim bermusyawarah untuk putusan
1 hk MH
17. Pengucapan putusan Plw (Konsep Putusan Nett) 1 hk
1 hk
MH
18. PP memberitahukan amar putusan kepada
Kepaniteraan Perkara 15 menit PP
19. Kepaniteraan Perkara mencatat putusan plw dalam
buku register induk perkara
2 jam
Kepaniteraan
Perkara
20. Petugas Kepaniteraan Perkara melaporkan kepada
Kepaniteraan Hukum untuk menayangkan dalam TV
Scroll dan website
2 jam Kepaniteraan
Hukum
21. Pengetikan putusan plw 3 hk
14 hk
PP
22. Koreksi putusan oleh MH 2 hk MH
23. Pengetikan kembali hasil koreksi 1 hk PP
24. Penandatanganan putusan 2 hk MH + PP
25. Pengiriman salinan putusan kepada para pihak. 1 hk Panitera
26. Apabila gugatan plw ditolak, PP meminutasi berkas
perkara sejak putusan diucapkan 30 h PP
27. Panmud Perkara menerima berkas perkara yang telah
diminutasi dari PP dan mencatat amar putusan dalam
Register Induk Perkara
5 hk Panmud Perkara
28. Apabila gugatan perlawanan dikabulkan, PP
melaporkan kepada Panmud Perkara untuk disiapkan
blanko penetapan penunjukan majelis hakim.
Pada hari
putusan
diucapkan
PP
29. Panmud Perkara menyerahkan berkas putusan plw
kepada KPTUN melalui Panitera untuk menetapkan
MH yang akan memeriksa perkara
1 jam 1 hk
Panmud Perkara
30. Panitera menyerahkan berkas perkara ke pada
KPTUN untuk menunjuk MH yang baru 1 jam
1 hk KPTUN 31. KPTUN menetapkan Susunan Majelis Hakim yang
memeriksa perkara gugatan yang bersangkutan
dengan majelis yang sama
1 jam
32. Panitera menetapkan PP 1 jam
1 hk Panitera 33. Panitera menyerahkan berkas perkara kepada
Panmud Perkara 1 jam
34. Panmud Perkara mencatat Majelis Hakim, PP dalam
register perkara 1 jam
1 hk Panmud Perkara
+ PP 35. Panmud Perkara menyerahkan berkas perkara ke
KMH untuk diserahkan kepada PP 1 jam
Catatan :
- Selanjutnya pemeriksaan dilakukan dangan acara biasa
- Pemeriksaan gugatan plw 3 bulan
- Bagi yang belum tersedia TV Scroll maka dicatat dalam Papan Jadwal Persidangan
- Terhadap putusan perlawanan yang ditolak tidak ada upaya hukum
4. LOLOS DISMISAL
1. Apabila KPTUN tidak mengeluarkan penetapan
dismissal, maka perkara dianggap lolos dismissal
(tanpa penetapan)
14 h
2. KPTUN menetapkan susunan MH 1 jam
3. Penyerahan berkas oleh KPTUN kepada Panitera 30 menit KPTUN
4. Panitera menunjuk PP 15 menit
Panitera 5. Panitera menyerahkan berkas kepada Panmud
Perkara
15 menit
6. Panmud Perkara mencatat susunan Majelis Hakim
dan PP dalam register perkara
2 jam
Panmud Perkara
+ PP 7. Panmud Perkara menyerahkan berkas kepada KMH
untuk diserahkan kepada PP
30 menit
5. PEMERIKSAAN PERSIDANGAN ACARA BIASA
1. KMH memerintahkan PP membuat penetapan
pemeriksaan persiapan 10 menit
1 hk
KMH 2. KMH memerintahkan PP untuk memanggil para
pihak (kepada Tergugat agar melampirkan gugatan)
3. PP memanggil pihak-pihak yang berperkara pada
hari, tanggal, jam, dan tempat yang ditentukan
60 menit PP
4. Acara Pemeriksaan persiapan dilakukan secara
tertutup untuk umum
30 Hari MH + PP
5. Setelah pemeriksaan persiapan selesai, KMH
memerintahkan PP mengetik Penetapan Hari
Persidangan Terbuka untuk umum
60 menit KMH
6. PP mempersiapkan Penetapan Persidangan untuk
ditanda tangani KMH
30 menit
1 hk
PP
7. KMH memerintahkan PP untuk memanggil pihak
yang tidak hadir
1 hari KMH + PP
8. Sidang Pembacaan Gugatan + Penundaan
7 hari MH
9. Sidang Pembacaan Jawaban Tergugat/Intervenient +
Penundaan 7 hari
MH
10. Sidang Pembacaan Replik Penggugat + Penundaan
7 hari MH
11. Sidang Pembacaan Duplik Tergugat/Intervenient +
Penundaan 7 hari
MH
12. Selama persidangan pihak ketiga dapat mengajukan
Intervensi
Sebelum
bukti
Pihak Ketiga
13. Sidang Pemeriksaan Bukti-Bukti Para Pihak +
Penundaan 7 hari
MH
14. Sidang Pemeriksaan Saksi-Saksi + Penundaan 7 hari MH
15. Sidang Penyampaian Kesimpulan Para Pihak +
Penundaan untuk putusan 7 hari MH
16. Musyawarah Putusan
7 hari MH
17. Pembacaan Putusan (Konsep Nett)
1 hari
KMH
18. PP memberitahukan amar putusan kepada Panmud
Perkara, agar di publikasi melalui website 15 menit PP
19. Pengetikan putusan 5 hk PP
20. Koreksi putusan 2 hk
14 hari
MH
21. Pengetikan koreksi 1 hk PP
22. Koreksi terakhir 1 hk MH
23. Penanda tangan putusan 1 h MH + PP
24. Pemberitahuan/Penyampaian Salinan Putusan 1 hari Panitera
25. Minutasi perkara oleh PP dan penyerahan berkas
perkara kepada panmud perkara
30 hari
KMH + PP
Catatan : Pemeriksaan perkara diputus tidak lebih dari 6 bulan sejak perkara didaftar di PTUN
6. PEMERIKSAAN PERKARA DENGAN ACARA CEPAT
1. Panitera menerima dan memeriksa gugatan yang
disertai permohonan acara cepat (diajukan tersendiri
atau dalam gugatan) 60 menit
1 hk
Panitera 2. Selanjutnya Panitera menyerahkan permohonan /
gugatan kepada Panmud Perkara untuk meneliti
kelengkapan berkas
3. Pemberitahuan Nomor Rekening dan Besarnya
Panjar Biaya Perkara kepada Calon Penggugat 10 menit
Meja I 4. Penyerahan Bukti Pembayaran Panjar Biaya Perkara
oleh Penggugat 10 menit
5. Pembuatan SKUM 10 menit
6. Pemberian Nomor Perkara 10 menit
7. Pencatatan ke Buku Register Induk Perkara 60 menit
Meja II 8. Petugas Meja II menyerahkan Berkas ke Panmud
Perkara 10 menit
9. Menerima dan mencatat Surat Kuasa dari Kuasa
Hukum pihak yang bersengketa dalam buku bantu
pendaftaran Surat Kuasa.
15 menit
Panmud Hukum
10. Mengagendakan Surat Kuasa ke dalam Buku Register
Pendaftaran Surat Kuasa.
15 menit
11. Menarik PNBP dari legalisasi surat kuasa 15 menit Bendahara
Penerima
12. Panmud Perkara membuat Daftar Periksa (check list)
kelengkapan berkas perkara dan Formulir Penetapan
Majelis
60 menit Panmud Perkara
13. Panmud Perkara menyerahkan berkas perkara ke
Panitera melalui Wapan (yang sudah dilengkapi
blangko penetapan MH)
15 menit Panmud Perkara
14. Panitera melakukan penelitian berkas perkara dan
diserahkan kepada KPTUN
1 jam 1 hk Panitera
15. Apabila permohonan pemeriksaan dengan acara
cepat dikabulkan, KPTUN menetapkan Hakim tunggal
yang akan memeriksa perkara gugatan yang
bersangkutan. 1 hk 14 h Ketua
16. Apabila permohonan pemeriksaan dengan acara
cepat ditolak, KPTUN menetapkan susunan majelis
dengan acara biasa.
17. Ketua menyerahkan berkas perkara kepada Panitera
untuk ditunjuk PP
18. Panitera menyerahkan berkas perkara ke Panmud
Perkara setelah menunjuk PP 1 jam Panitera
19. Panmud Perkara menerima, mencatat Hakim dan PP
ke dalam buku Register Induk Perkara. 60 menit
1 hk Panmud Perkara 20. Panmud Perkara menyampaikan berkas perkara
gugatan kepada hakim yang ditunjuk untuk
memeriksa dengan acara cepat. 10 Menit
21. Hakim menetapkan hari persidangan
60 menit
7 hari
setelah di
tunjuk
Hakim Tunggal 22. Hakim memerintahkan kepada PP untuk memanggil
para pihak;
23. PP mengetik Penetapan hari Persidangan &
Panggilan sidang kepada Para Pihak dan
menyerahkan Penetapan hari persidangan kepada
Hakim Tunggal untuk ditanda tangani
60 menit
1 h
Hakim + PP
24. PP melaporkan kepada Panmud Perkara tentang
jadwal persidangan untuk dicatat dalam buku
register induk perkara dan ditayangkan di tv scroll
dan website;
60 menit
PP +
Panmud Perkara
+ Panmud
Hukum
25. Panmud Perkara mencatat jadwal penundaan
persidangan dan ditayangkan di tv scroll dan
website;
60 menit Saat
sidang
Panmud Perkara
+ Panmud
Hukum
26. Berita acara persidangan telah siap ditandatangani
oleh Hakim
Sehari
sebelum
sidang
berikutnya
PP
27. Setelah pemeriksaan selesai, Hakim Tunggal
menetapkan untuk putusan
1 – 2
minggu
Hakim Tunggal
28. Hakim Tunggal mengucapkan putusan 1 hari
14 hk
29. PP melaporkan hari, tanggal dan amar putusan ke
Kepaniteraan perkara untuk dicatat dalam Register
bantu dan register induk perkara
Pada hari
putusan
diucapka
n
PP
30. Pencatatan putusan dan penayangan dalam website Saat itu
juga
Panmud Perkara
+ Panmud
Hukum
31. Pengetikan putusan 3 hk PP
32. Koreksi putusan 2 hk Hakim Tunggal
33. Pengetikan kembali hasil koreksi 1 hk PP
34. Penandatanganan putusan 60 menit Hakim Tunggal +
PP
35. Pengiriman salinan putusan kepada para pihak
setelah putusan diucapkan. (Pasal 51 A UU
PERATUN)
60 menit Panitera +
Jurusita
36. PP meminutasi berkas perkara sejak putusan
diucapkan 30 hari
H + PP
37. PP menyerahkan berkas perkara yang telah
diminutasi kepada Panmud Perkara
10 menit
PP
38. Panmud Perkara mencatat dalam Register Induk
Perkara.
60 menit
Panmud Perkara
Catatan :
- Dalam Acara Cepat tidak ada pemeriksaan persiapan
- Panggilan pertama kepada Tergugat dengan melampirkan gugatan
- Bagi pengadilan yang belum memiliki tv scroll dan website maka tahapan penyelesaian perkara
- dimuat dalam court calender/ Papan Jadwal Persidangan.
7. PROSEDUR PERMOHONAN BANDING.
1. Panitera menerima permohonan banding dari
pemohon banding.
60 menit
1 hk
Panitera 2. Panitera menyerahkan kepada Panmud Perkara
untuk meneliti kelengkapan syarat-syarat formal
permohonan banding.
10 menit
3. Apabila telah memenuhi syarat-syarat formal,
selanjutnya membuat SKUM biaya banding dan
memerintahkan pemohon banding untuk membayar
biaya banding melalui bank yang ditunjuk.
10 menit
Panmud Perkara 4. Berkas permohonan banding yang telah lengkap
dilampiri Resi Pembayaran biaya banding dari bank
yang ditunjuk.
10 menit
5. Setelah Pemohon banding membayar biaya perkara
banding, Panmud Perkara mempersiapkan Akta
Banding untuk ditanda tangani Panitera
60 menit
6. Panitera menyerahkan Akta Banding ke Panmud
Perkara untuk dicatat dalam register banding
30 menit 1 hari
Panitera
7. Apabila permohonan banding tidak memenuhi
syarat formal, dicatat dalam buku bantu register
banding dan berkas tidak dikirim ke Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara
30 menit 1 hari
8. Panitera memberitahukan pernyataan Banding
kepada Termohon banding.
30 menit 7 hari
9. Panitera menerima dan membuat tanda terima
Memori banding dan softcopy
60 menit
1 hk
10. Panitera menyerahkan memori banding dan
softcopy kepada Panmud Perkara untuk membuat
pengantar pemberitahuan dan penyerahan memori
banding kepada termohon banding untuk
ditandatangani oleh Panitera.
11. Pengiriman Pemberitahuan dan penyerahan memori
banding kepada Termohon banding
60 Menit Panmud Perkara
12. Panitera menerima dan membuat tanda terima
Kontra Memori banding dan softcopy
30 menit
1 hk
Panitera
13. Panitera menyerahkan kontra memori banding
kepada Panmud Perkara dan softcopy untuk
membuat pengantar pemberitahuan dan
penyerahan kontra memori banding kepada
60 menit
Panmud Perkara
pemohon banding untuk ditandatangani oleh
Panitera.
14. Pengiriman Pemberitahuan dan penyerahan kontra
memori banding kepada pemohon banding
60 menit
15. Sebelum berkas perkara dikirim ke PT.TUN, Panitera
memberitahukan kepada para pihak untuk
mempelajari berkas perkara.
60 menit 30 hari
Panmud Perkara 16. Panmud Perkara menyiapkan berkas banding yang
akan dikirimkan ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara berupa bundel A dan B.
5 hk
60 hari
Setelah
pernyataa
n banding
17. Panmud Perkara membuat surat pengantar
pengiriman berkas ke PT.TUN
60 menit
18. Pengiriman biaya Banding dilakukan 7 (tujuh) hari
sebelum berkas dikirim ke PT.TUN
1 hk Panitera
19. Panmud Perkara menyerahkan berkas kepada
Kasubbag Umum untuk dikirim ke PT.TUN
30 menit Panmud Perkara
20. Kasubbag Umum mengirim berkas banding ke
PT.TUN
60 menit 1 hk
Kasubbag
Umum
21. Setelah Panitera menerima Nomor registrasi
banding kemudian mencatat nomor perkara banding
dalam register banding,
30 menit Panitera
22. Penerimaan salinan resmi Putusan Banding dan
berkas bundel A dari PT.TUN 30 menit
1 hk Kasubbag
Umum 23. Penyerahan salinan Putusan Banding berkas bude A
dari Sub Umum ke KPTUN dengan dilampiri lembar
disposisi
30 menit
24. Penyerahan salinan Putusan Banding dan berkas
bundel A dari KPTUN ke Panitera 30 menit
1 hk
KPTUN 25. Panitera menerima salinan putusan banding dan
berkas bundel A dari KPTUN dan menyerahkan ke
Panmud Perkara agar mencatat putusan dalam
register perkara
60 menit
26. Panmud Perkara membuat Surat Pemberitahuan
Salinan Putusan Banding Kepada Para Pihak 60 menit Panmud Perkara
27. Surat Pemberitahuan Putusan Banding yang ditanda
tangani Panitera dicatat dalam register perkara dan
di kirim kepada pihak-pihak yang berperkara melalui
Kasubbag Umum
30 menit 1 hk
28. Kasubbag Umum mengirim Surat Pemberitahuan
Putusan Banding Kepada Para Pihak yang
berperkara.
30 menit
Catatan :
- Pengiriman berkas banding ke PT.TUN 60 (enampuluh) hari setelah pernyataan banding dengan
menyertakan softcopy (meskipun belum/tidak mengajukan memori banding).
- Setiap proses kegiatan penyelesaian Perkara banding dicatat dalam Buku Register Induk
Perkara dan Buku Register banding.
8. PROSEDUR PERMOHONAN KASASI
1. Panitera menerima permohonan kasasi dari
pemohon kasasi.
60 menit 1 hk Panitera
2. Panitera menyerahkan kepada Panmud Perkara
untuk meneliti kelengkapan syarat-syarat formal
permohonan kasasi.
10 menit
3. Apabila telah memenuhi syarat-syarat formal,
selanjutnya membuat SKUM biaya kasasi dan
memerintahkan pemohon kasasi untuk membayar
biaya kasasi melalui Bank yang ditunjuk.
10 menit Panmud Perkara
4. Berkas permohonan kasasi yang telah lengkap
dilampiri resi pembayaran biaya kasasi dari Bank
yang ditunjuk.
10 menit
5. Setelah pemohon kasasi membayar biaya perkara
kasasi, Panmud Perkara mempersiapkan akta kasasi
untuk ditanda tangani Panitera
60 menit
6. Panitera menyerahkan akta kasasi ke Panmud
Perkara untuk dicatat dalam register kasasi
30 menit 1 hari Panitera
7. Apabila permohonan kasasi tidak memenuhi syarat
formal selain yang dimaksud pasal 45a UU No. 3
Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas UU No.
14 Tahun 1985 tentang MA Panitera membuat surat
keterangan, dicatat dalam buku bantu register kasasi
dan berkas tidak dikirim ke MA RI.
60 menit 1 hari Panitera
8. Apabila permohonan kasasi tidak memenuhi syarat
formal sebagaimana dimaksud pasal 45a UU No. 3
Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas UU No.
14 Tahun 1985 tentang MA (berdasarkan SEMA No.
11 Tahun 2010) Panitera membuat surat keterangan
untuk disampaikan kepada KPTUN sebagai
pertimbangan membuat penetapan pembatasan
kasasi.
2 hk Panitera
+ KPTUN
9. Panitera memberitahukan pernyataan kasasi kepada
termohon kasasi.
30 menit 7 hari
10. Panitera menerima dan membuat tanda terima
memori kasasi dan softcopy
60 menit 1 hk
11. Panitera menyerahkan memori kasasi kepada
Panmud Perkara untuk membuat pengantar
pemberitahuan dan penyerahan memori kasasi
kepada termohon kasasi untuk ditandatangani oleh
Panitera.
60 menit
12. Pengiriman pemberitahuan dan penyerahan memori
kasasi kepada termohon kasasi
60 menit Panmud Perkara
13. Panitera menerima dan membuat tanda terima
kontra memori kasasi dan softcopy
60 menit
1 hk Panitera
14. Panitera menyerahkan kontra memori kasasi kepada
Panmud Perkara untuk membuat pengantar
pemberitahuan dan penyerahan kontra memori
60 menit
kasasi kepada pemohon kasasi untuk ditandatangani
oleh Panitera.
Panmud Perkara
15. Pengiriman pemberitahuan dan penyerahan kontra
memori kasasi kepada pemohon kasasi
60 menit
16. Sebelum berkas perkara dikirim ke MA RI, Panitera
membuat surat pemberitahuan kepada Para Pihak
untuk mempelajari berkas perkara (inzage).
60 menit 30 hari Panitera
17. Panmud Perkara menyiapkan berkas kasasi yang
akan dikirimkan ke MA RI berupa bundel a dan b
disertai softcopy putusan Tingkat I, banding, memori
kasasi dan kontra memori kasasi.
5 hk 60 hari
setelah
pernyataa
n kasasi
Panmud Perkara
18. Panmud Perkara membuat surat pengantar
pengiriman berkas ke MA RI
60 menit
1 hk
19. Pengiriman biaya kasasi dilakukan 7 (tujuh) hari
sebelum berkas dikirim ke MA RI
Panitera
20. Panmud Perkara menyerahkan berkas kepada Kasub
Bag Umum untuk dikirim ke MA RI
30 menit Panmud Perkara
21. Sub Bag Umum mengirim berkas kasasi ke MA RI
dengan surat tercatat
60 menit Sub Bag Umum
22. Setelah Panitera menerima nomor registrasi kasasi
kemudian mencatat nomor perkara kasasi dalam
register kasasi,
30 menit Meja II
23. Menerima salinan resmi putusan kasasi dan berkas
bundel a dari MA RI
30 menit 1 hk
Sub Bag Umum 24. Penyerahan salinan putusan kasasi dari sub umum
ke KPTUN dengan dilampiri lembar disposisi
30 menit
25. Penyerahan salinan putusan kasasi dan berkas
bundel a dari KPTUN ke Panitera
30 menit 1 hk KPT.TUN
26. Menerima salinan putusan kasasi dan berkas bundel
a dari KPTUN dan menyerahkan ke Panmud Perkara
agar mencatat putusan dalam register perkara
60 menit 1 hk
Panitera
27. Membuat surat pemberitahuan dan penyerahan
fotocopy salinan putusan kasasi kepada Para Pihak
60 menit 1 hk Panmud Perkara
28. Surat Pemberitahuan dan penyerahan salinan
putusan kasasi yang ditanda tangani Panitera dicatat
dalam register perkara dan di kirim kepada Pihak-
Pihak yang berperkara melalui Sub Bag Umum
30 menit
1 hk Sub Bag Umum 29. Sub Bag Umum mengirim surat pemberitahuan dan
penyerahan salinan putusan kasasi kepada Para
Pihak yang berperkara dengan surat tercatat.
30 menit
Catatan :
- Pengiriman berkas kasasi ke MA RI dilakukan dalam jangka/ tenggang waktu 60 (enam puluh) hari
setelah pernyataan kasasi dengan menyertakan softcopy.
- Setiap proses kegiatan penyelesaian perkara kasasi dicatat dalam buku register induk perkara dan
buku register kasasi.
9. PROSEDUR PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI
1. Menerima permohonan peninjauan kembali dan
memori PK dan softcopy dari pemohon PK
60 menit
1 hk
Panitera
2. Panitera menyerahkan berkas permohonan PK &
softcopy untuk diteliti kelengkapan dan syarat-syarat
formil permohonan PK
30 menit
3. Memerintahkan pemohon PK untuk membayar biaya
PK melalui Bank yang ditunjuk.
10 menit
Panmud Perkara 4. Pembuatan SKUM biaya PK setelah menerima resi
pembayaran biaya PK
10 menit
5. Membuat akta permohonan PK. 60 menit
Panitera
6. Memberitahukan permohonan PK kepada termohon
PK dengan melamPIrkan memori PK.
60 menit 1 hk
7. Meneliti alasan permohonan PK yang terkait dengan
novum.
120
menit
2 hk
8. Memanggil penemu novum untuk disumpah 60 menit 6 hari
9. Penyumpahan penemu novum 60 menit 1 hk
KPTUN
10. Pembuatan Berita Acara penyumpahan 60 menit Panitera
11. Menerima dan membuat tanda bukti penerimaan
kontra memori PK dan softcopy dari termohon PK.
60 menit
1 hk
Panitera 12. Memberitahukan dan menyerahkan kontra memori
PK kepada pemohon PK.
60 menit
13. Menyetor biaya PK ke rekening Bank yang ditunjuk
oleh MA RI
120
menit
1 hk
14. Pemberkasan berkas PK yang akan dikirim ke MA RI 5 hk Panmud Perkara
15. Membuat surat pengantar berkas PK ke MA RI. 30 menit 1 hk
Panitera
16. Mengirim berkas PK ke MA RI. 60 menit Sub Bag Umum
17. Menerima dan mencatat nomor register PK dari MA
RI
60 menit
1 hk
Panitera
18. Mencatat amar putusan PK dalam buku register induk
perkara dan buku register perkara PK.
60 menit Panmud Perkara
19. Memberitahukan kepada Para Pihak salinan putusan
PK.
60 menit 1 hk Panitera
Catatan:
- Setiap proses kegiatan penyelesaian perkara PK, dicatat dalam buku register induk perkara dan
buku register PK.
10. PROSEDUR PELAKSANAAN PUTUSAN (EKSEKUSI).
1. KPTUN memerintahkan kepada Panitera dengan
suatu penetapan, untuk mengirim salinan putusan
yang bersifat comdemnatoir dan telah mempunyai
kekuatan hukum tetap.
60 menit
1 hk
KPTUN
2. Pengiriman salinan oleh Panitera. 60 menit
Panitera 3. Menerima dan meneliti permohonan eksekusi 120
menit 1 hk
4. KPTUN memerintahkan kepada Panitera untuk
memanggil Para Pihak
60 menit 1 hk
KPTUN +
Panitera
5. KPTUN mempertemukan Para Pihak untuk
menGUpayakan pelaksanaan putusan dengan
membuat Berita Acara.
120
menit 1 hk
KPTUN +
Panitera
6. KPTUN memerintahkan kepada tergugat dengan
suatu penetapan untuk melaksanakan putusan.
60 menit
1 hk
KPTUN
7. KPTUN memerintahkan kepada Panitera untuk
mengirimkan penetapan kepada tergugat
60 menit Panitera
8. KPTUN mengeluarkan surat yang menyatakan obyek
gugatan tidak mempunyai kekuatan hukum lagi
dalam hal amar putusan bersifat declaratoir
sebagaimana dimaksud pasal 97 ayat (9) huruf a UU
tentang peratun .
120
menit
1 hk KPTUN
9. KPTUN memerintahkan Panitera untuk memanggil
Para Pihak guna menentukan kompensasi dalam hal
ada permohonan eksekusi yang menyangkut
sengketa kepegawaian yang tidak dapat atau tidak
sempurna melaksanakan rehabilitasi (pasal 97 ayat
(11).
60 menit
1hk KPTUN
10. Pemanggilan Para Pihak 60 menit Panitera
11. KPTUN mengupayakan Para Pihak untuk menyepakati
suatu kompensasi, apabila tidak tercapai suatu
kompensasi berupa sejumlah uang atau kompensasi
lain maka KPTUN menetapkan sejumlah uang atau
kompensasi lain. 120
menit 1 hk
KPTUN
12. Apabila sejumlah uang atau kompensasi lain yang
ditetapkan oleh KPTUN tidak diterima oleh Para Pihak
atau salah satu Pihak, KPTUN memberitahukan
kepada Para Pihak untuk mengajukan ke MA guna
ditetapkan kembali.
13. Apabila di dalam amar putusan memuat upaya paksa,
KPTUN memerintahkan dengan surat kepada
tergugat untuk melaksanakan putusan dan bila tidak
dilaksanakan dikenakan upaya paksa.
120
menit
1 hk
14. Mengirimkan surat pelaksanaan putusan dengan
upaya paksa
60 menit Panitera
15. KPTUN membuat penetapan untuk memerintahkan
kepada Panitera untuk mengumumkan di media
massa cetak setempat atas permohonan dan biaya
dari penggugat.
60 menit 1 hk KPTUN
16. Panitera / jurusita mengumumkan melalui media
massa cetak setempat bahwa tergugat tidak
melaksanakan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap
120
menit
1 hk Panitera
17. KPTUN mengirimkan surat kepada presiden sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi untuk memerintahkan
tergugat melaksanakan putusan pengadilan dan
lembaga perWakilan rakyat (DPR/DPRD) dalam fungsi
pengawasan.
60 menit 1 hk KPTUN
Catatan :
Setiap tahapan pelaksanaan eksekusi dicatat dalam buku register perkara dan buku register eksekusi.
PANITERA MUDA HUKUM
1. LAPORAN KEADAAN PERKARA GUGATAN YANG MASUK DAN PUTUS, PERKARA BANDING YANG
MASUK DAN PUTUS, PERKARA KASASI YANG MASUK DAN PUTUS, PERKARA PK YANG MASUK DAN
PUTUS, JENIS-JENIS PERKARA, KEUANGAN PERKARA DAN EKSEKUSI
1. Menerima, mengolah dan mengkoreksi data perkara
gugatan yang masuk dan putus, perkara banding yang
masuk dan putus, perkara kasasi yang masuk dan
putus, perkara PK yang masuk dan putus dari
Kepaniteraan Perkara, pertanggal 31 (akhir bulan)
60 menit
Kepaniteraan
Perkara
2. Menghitung data yang masuk 60 menit
5 hk
Kepaniteraan
Hukum
3. Mengklasifikasi janis-jenis perkara 120
menit
4. Mengolah data dan membuat surat pengantar
pengiriman laporan
120
menit
5. Koreksi oleh Wapan 60 menit Wapan
6. Penanda tanganan laporan keadaan perkara oleh
Panitera dan KPTUN 60 menit
Panitera +
KPTUN
7. Penomoran pengiriman surat pengantar laporan 60 menit Sub Bag Umum
8. Pengiriman laporan dan softcopy ke Panitera muda
tun MA RI dan tembusan Dirjen Badimiltun MARI
pertanggal 5 bulan berikutnya
60 menit Kepaniteraan
Hukum
2. LAPORAN KEGIATAN HAKIM DAN PP
1. Mengumpulkan data laporan bulanan dari bulan
Januari s.d Juni
60 menit
5 hk
Kepaniteraan
Hukum
2. Mengolah data 60 menit
3. Koreksi oleh Wapan 60 menit Wapan
4. Penanda tanganan laporan keadaan perkara oleh
Panitera dan KPTUN
60 menit Panitera +
KPTUN
5. Penomoran pengiriman surat pengantar laporan 60 menit
Sub Bag Umum 6. Pengiriman laporan dan softcopy Keanitera Muda
TUN MA RI dan tembusan Dirjen Badimiltun MA RI
pertanggal 5 bulan berikutnya
60 menit
3. LAPORAN TAHUNAN KEADAAN PERKARA GUGATAN YANG MASUK DAN PUTUS, PERKARA BANDING
YANG MASUK DAN PUTUS, PERKARA KASASI YANG MASUK DAN PUTUS, PERKARA PK YANG MASUK
DAN PUTUS, JENIS-JENIS PERKARA, KEUANGAN PERKARA DAN EKSEKUSI, KEGIATAN HAKIM DAN
KEGIATAN PP
1. Mengumpulkan data laporan bulanan dari bulan
januari s.d desember
60 menit 5 hk Kepaniteran
Hukum
2. Mengolah data 60 menit
3. Koreksi oleh Wapan 60 menit Wapan
4. Penanda tanganan laporan keadaan perkara oleh 60 menit Panitera +
Panitera dan KPTUN KPTUN
5. Penomoran pengiriman surat pengantar laporan 60 menit
Sub Bag Umum 6. Pengiriman laporan dan softcopy ke Panitera muda
tun MA RI dan tembusan Dijen Badimiltun MA RI
pertanggal 5 bulan berikutnya
60 menit
4. STATISTIK PERKARA BULANAN DAN TAHUNAN
1. Mengolah dan meng-evaluasi data bulanan dari
Kepaniteraan Perkara
60 menit
5 hk Kepaniteraan
Hukum 2. Menyusun data bulanan statistik dan grafik perkara
gugatan dan banding kedalam papan statistik
60 menit
3. Menyusun data statistik dan grafik Tahunan perkara
gugatan dan banding dari januari s.d desember
60 menit
5. PENATAAN ARSIP PERKARA.
1. Kepaniteraan Hukum menerima berkas perkara in
aktif dari Panmud Perkara 1 hk
30 hari Kepaniteraan
Hukum
2. Kepaniteraan Hukum mencatat berkas perkara in aktif
(arsip perkara) kedalam buku agenda 1 hk
3. Kepaniteraan Hukum mengelompokan arsip perkara
sesuai dengan jenis perkara dan Tahunnya 3 hk
4. Menyusun dan menata arsip perkara yang telah
dikelompokkan jenis perkara dan Tahunnya kedalam
box arsip perkara
10 hk
5. Menata box arsip perkara ke rak besi 5 hk
6. Membuat dokumentasi data perkara digital 5
7. Membuat sistem temu kembali data perkara 5
6. MEJA PENANGANAN PENGADUAN
1. Setiap pengaduan (siapapun yang menerima) wajib
meneruskan ke meja pengaduan
1 hari
Aparat PTUN
2. Menerima dan mencatat setiap pengaduan
7 hari
Petugas Meja
Pengaduan
3. Memberi tanda terima kepada pelapor
4. Meneruskan ke Panmud Hukum untuk ditelaah
tentang kewenangan.
5. Meneruskan pengaduan kepada KPTUN setelah
dilakukan penelaahan kewenangan memeriksa 1 hari
Panmud
Hukum
6. KPTUN meneruskan ke PTTUN atau ke Bawas sesuai
kewenangan 5 hari
KPTUN
7. Menerima delegasi dari kaBawas atau KPTUN
melakukan pemeriksaan
60 hari
8. Konfirmasi pengaduan
9. Klarifikasi pengaduan
10. Investigasi
11. Memformulasikan hasil pemeriksaan dan
rekomendasi.
12. Melaporkan hasil pemeriksaan dan merekomendasi
kepada kaBawas dan/atau KPTUN
7. MEJA INFORMASI
a. Pelayanan Informasi Biasa
1. Pemohon mengisi formulir permohonan
informasi model A
60 menit
Panmud
Hukum
2. Petugas Informasi mengisi register permohonan
3. Apabila informasi yang diminta tidak termasuk
informasi yang aksesnya membutuhkan ijin dari
PPID Petugas Informasi langsung meneruskan
formulir permohonan kepada PJI
PI
4. Petugas Informasi langsung meneruskan formulir
permohonan kepada PPID (apabila informasi
yang diminta termasuk informasi yang aksesnya
membutuhkan ijin dari PPID)
PI
5. PPID melakukan uji konsekuensi
5 hk jika
ditolak PPID
6. PPID menyampaikan pemeberitahuan tertulis
kepada Petugas Informasi, dalam hal
permohonan ditolak
7. PPID meminta PJI untuk mencari dan
memperkirakan biaya penggandaan dan waktu
yang diperlukan untuk menggadakan informasi
yang diminta serta menyerahkannya kepada
PPID untuk ditandatangani dalam hal
permohonan diterima
3 hk
jika
diterima
PPID
8. PI menyampaikan pemberitahuan tertulis
kepada Pemohon Informasi ditolak atau
diterima permohonan.
1 hk
PI
9. PI memberikan kesempatan bagi pemohon
apabila ingin melihat terlebih dahulu informasi
yang diminta, sebelum memutuSKan untuk
menggandakan atau tidak informasi tersebut.
10. Dalam hal pemohon memutuSKan untuk
memperoleh fotocopy informasi tersebut,
pemohon membayar biaya perolehan informasi
kepada PI dengan memberi tanda terima
11. Dalam hal informasi yang diminta tersedia dalam
dokumen elektronik (softcopy), Petugas
Informasi pada hari yang sama mengirimkan
informasi tersebut ke email pemohon atau
menyimpan informasi tersebut kealat
penyimpanan dokumen elektronik yang
disediakan oleh pemohon tanpa memungut
biaya.
hari itu juga
12. PI menggandakan (fotocopy) informasi yang
diminta dan memberikan informasi tersebut
kepada pemohon sesuai dengan waktu yang
2 hari sejak
membayar
biaya
termuat dalam pemberitahuan tertulis atau
selambat-lambatnya dalam jangka waktu 2 (dua)
hari kerja sejak pemohon membayar biaya
perolehan informasi.
13. PPID dapat memperpanjang waktu sebagaimana
dimaksud butir 12 selama 1 (satu) hari kerja
apabila diperlukan proses pengaburan informasi
dan selama 3 (tiga) hari kerja jika informasi yang
diminta bervolume besar.
perpanjang
an wkt 1 hk
PPID 14. Untuk PPID di wilayah tertentu yang memiliki
keterbAtasan untuk mengakses sarana fotocopy,
jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam
butir 12, dapat diperpanjang selama paling lama
3 (tiga) hari kerja.
perpanjang
an wkt 3
utk daerah
terpencil
15. Setelah memberikan fotocopy informasi, PI
meminta pemohon menandatangani kolom
penerimaan informasi dalam register
permohonan.
PI
b. Pelayanan Informasi Khusus
1. Pemohon mengisi formulir B 60 menit 1 hk
PI
2. Petugas Informasi mengisi register permohonan
3. PI dibantu PJI mencari informasi yang diminta
oleh pemohon dan memperkirakan biaya
perolehan informasi dan waktu yang
dibutuhkan.
5 hk PI + PJI
4. Apabila informasi yang diminta telah tersedia
dan tidak memerlukan ijin PPID Petugas
Informasi menuliSKan keterangan mengenai
perkiraan biaya perolehan informasi dan waktu
yang dibutuhkan penggandaannya dalam
formulir permohonan yang telah dIIsi pemohon
PI
5. Proses untuk pembayaran, penyalinan dan
penyerahan salinan informasi kepada pemohon 2 hk PI
6. Petugas Informasi memberikan kesempatan bagi
pemohon apabila ingin melihat terlebih dahulu
informasi yang diminta, sebelum memutuSKan
untuk menggandakan atau tidak informasi
tersebut.
sebelum
menolak
atau
mengabulk
an
c. Prosedur Keberatan
1. Keberatan diajukan kepada Atasan PPID dengan
mengisi formulir keberatan Pemohon
Informasi
2. PI wajib mencatat pengajuan keberatan dalam
register keberatan 2 hk PI
3. PI meneruskan kepada Atasan PPID
4. Atasan PPID wajib memberikan tanggapan atas
keberatan dalam bentuk keputusan tertulis
20 hk PPID
5. Atasan PPID menyerahkan keputusan atas
keberatan kepada PI untuk disampaikan atau
dikirimkan kepada pemohon
2 hk
Atasan PPID
6. PI menyampaikan atau mengirimkan keputusan
PPID PI
7. Pemohon yang tidak puas atas keputusan Atasan
PPID dapat mengajukan penyelesaian sengketa
informasi kepada Komisi Informasi.
1 4 hk Pemohon
Informasi
d. Laporan Tahunan Pertanggung Jawaban Pelayanan Informasi
1. PI melalui PPID menyusun laporan pelayanan
informasi untuk ditanda tangani Atasan PPID
3 bulan
setelah
Tahun
anggaran
berakhir
PI + PPID
2. Atasan PPID menanda tangani laporan Tahunan
rutin
Atasan PPID
3. Atasan PPID melaporkan (merUPakan ringkasan
dan laporan lengkap) serta rekomendasi rencana
tindak lanjut peningkatan pelayanan informasi,
berupa hardcopy dan softcofy kepada sekretaris
MA RI
8.
PEMBERIAN BANTUAN HUKUM
1. Bagi pencari keadilan (orang perorangan atau
sekelompok orang) yang tidak mampu berhak untuk
memperoleh Bantuan hukum dengan permohonan
dan tanggungan biaya perkara dari negara, dengan
melampirkan:
Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari
Lurah/Kepala Desa Setempat atau
Surat Keterangan Tunjangan Sosial seperti Kartu
Keluarga Miskin (KKM), Karti Jaminan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas), Kartu Program Keluarga
Harapan (PKH), Kartu Bantuan Langsung Tunai (BLT);
atau
Surat Pernyataan Tidak Mampu yang dibuat dan
ditandatangani Pemohon Bantuan dan diketahui oleh
Ketua Pengadilan
2. Permohonan bantuan hukum yang diajukan
Penggugat diajukan bersamaan dengan gugatan
3. Permohonan bantuan hukum yang diajukan Tergugat
II Intervensi diajukan bersamaan dengan Jawabannya
4. Dikabulkan atau tidaknya permohonan bantuan
hukum dengan putusan sela setelah mendengar
keterangan pihak lawan
5. PP menyerahkan salinan putusan sela kepada Ketua
Pengadilan
6. Ketua Pengadilan membuat Surat Penetapan
Pembebasan Biaya Perkara (Putusan Sela yang
mengabulkan permohonan bantuan hukum,).
7. Apabila permohonan ditolak maka Penggugat wajib
membayar biaya perkara
8. Ketua Pengadilan menunjuk 1) Lembaga Masyarakat
Sipil penyedia bantuan hukum; atau 2) Unit Kerja
Bantuan Hukum pada Organisasi Profesi Advokat;
atau 3) Lembaga Konsultan dan Bantuan Hukum
Perguruan Tinggi (yang menjalin kerjasama dengan
dengan pengadilan) yang akan mewakili,
memdampingi, membela, dan melakukan tindakan
lain untuk kepentingan Pemohon Bantuan Hukum
9. Ketua Pengadilan membuat Surat Penetapan yang
memerintahkan KPA untuk membayar dana bantuan
hukum yang ditunjuk
10. Panitera/Sekretaris membuat SK pembebanan Dana
Bantuan Hukum ke APBDN (yang tersedia dalam DIPA)
11. Advokat atau lembaga bantuan hukum yang
mendampingi pemohon bantuan hukum dapat
memohon tambahan biaya bantuan hukum sepanjang
dana bantuan hukum yang tersedia masih ada
12. Dikabulkan tidaknya permohonan tambahan biaya
bantuan hukum dengan putusan sela;
13. Bendahara Pengeluaran mencatat semua biaya yang
dikeluarkan dalam buku kas uumum dan buku bantu
14. Dalam hal kesediaan anggaran DIPA telah habis, maka
proses selanjutnya dilaksanakan secara prodeo murni
15. Advokat Piket mencatat permohonan bantuan hukum
pada buku register Bantuan Hukum;
16. Pencatatan Advokat Piket di laporkan kepada Panmud
Perkara
17. Wakil Panitera melakukan pencatatan terhadap
berjalannya pelayanan bantuan hukum dalam Bukum
Register Bantuan Hukum Pengadilan
18. Wapan melakukan rekapitulasi pelaporan pelayanan
bantuan hhukum
Setiap
Bulan
Catatan:
Pengadilan wajib menyediakan ruangan Pos Bantuan Hukum bagi Advokat Piket.
Advokat Piket memberikan layanan berupa:
a. Bantuan pengisian formulis permohonan bantuan hukum;
b. Bantuan pembuatan dokumen bantuan hukum;
c. Advis, konsultasi hukum dan bantuan hukum lainnya ;
d. Rujukan kepada Ketua Pengadilan untuk pembebasan biaya perkara;
e. Rujukan kepada Ketua Pengadilan untuk mendapat bantuan jasa Advokat;
KESEKRETARIATAN
KPTUN bertanggung jawab secara managerial terhadap pelaksanaan administrasi umum
(Kesekretariatan). Panitera bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan administrasi umum
(Kesekretariatan) yang dilaksanakan oleh Wakil sekretaris melalui garis komando terhadap Para Kepala Sub
Bagian.
Dalam hal pengelolaan DIPA, Panitera bertanggung jawab penuh selaku KPA yang telah didelegasikan
oleh KPTUN.
1. Tugas Wakil Sekretaris
Wasek
Membuat program kerja pelaksanaan anggaran selaku
Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) dilaksanakan setelah
turun DIPA
70 jam 10 hk.
- Menyusun rencana kegiatan kesekretariatan
Tahunan dan rencana anggaran Tahun berjalan
70 jam 10 hk.
- Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas Sub
Bagian Umum, keuangan, dan kepegawaian
setiap
hari.
- Mengoreksi dan mengkoordinasikan surat-surat
keluar yang dibuat oleh Sub Bagian Umum, keuangan
dan kepegawaian diselesaikan
4 jam
1 hk
- melakukan koordinasi dengan instansi terkait
dilaksanakan
sesuai
kebutuh
an
- Menyusun data untuk keperluan evaluasi dan
pelaporan seluruh kegiatan untuk disampaikan
kepada Pimpinan melalui Panitera dilaksanakan
21 jam
3 hk
SUB BAGIAN UMUM
1. Administrasi Tata Persuratan
a. Pengelolaan Administrasi Surat Masuk
- Semua surat dinas yang ditujukan ke PTUN,
diterima dan dibuka oleh Sub Bagian Umum,
kecuali surat yang bersifat rahasia.
2 jam
setiap
hari kerja
Sub Bag
Umum - Surat yang diterima diberikan tanda dan
diagenda pada buku agenda surat, diberikan
nomor dan lembar disposisi, dikoreksi oleh
Kepala Sub Bagian Umum kemudian diserahkan
ke Panitera.
5 jam
1 hk
- Panitera mensortir surat untuk diteruskan
kepada KPTUN.
60 menit 1 hk Panitera
- KPTUN mendisposisi surat. (kecuali ketua dinas
luar)
2 jam 1 hk
KPTUN - Surat kembali ke Panitera untuk didisposisi paling
lama
- Surat yang sudah didisposisikan di distribusikan
sesuai dengan disposisi oleh staf bagian umum
pada hari itu juga atau paling lama
Panitera
- Surat yang memerlukan jawaban/ tanggapan,
masing-masing harus sudah dijawab/ditanggapi
paling lama
21 jam 3 hk sub bag
masing-
masing
b. Pengelolaan Administrasi Surat Keluar
- Surat diagenda dalam buku agenda surat keluar,
diberi nomor dan tanggal pada hari dan tanggal
2 jam
1hk Sub Bag
Umum
tersebut 1 (satu) lembar, pada prakteknya
bagian-bagian lain memberikan arsipnya di
bagian umum.
- Pengiriman surat dilakukan melalui pos dan
dilaksanakan setiap hari, sedangkan surat-surat
yang sangat urgent/penting dikirim hari itu juga
melalui kurir.
2 jam 1 hk
- Pengiriman surat dilakukan melalui pos,
dilaksanakan 3 jam
setiap
hari
- Surat yang sangat penting dikirim melaui pos /
kurir 4 jam h itu juga
2. Administrasi Perlengkapan
- Pencatatan aset/ Barang Milik Negara setiap ada
kegiatan pengadaan Barang/jasa setelah
penyerahan/laporan dari KPA dan telah adanya SP2D
dan SPM dilakukan pencatatan/penginputan ke
dalam aplikasi SIMAK-BMN.
35 jam
5 hk Sub Bag
Umum
- Pencatatan Barang-Barang persediaan (ATK). 8 jam 2 hk
- Pemesanan Barang-Barang persediaan (ATK) yang
telah habis persediaannya dipesan terlebih dahulu.
8 jam
3 hk
Sub Bag
Umum
- Pembuatan laporan aset ke sub bagian keuangan
(laporan setiap akhir bulan)
35 jam 3 hk
- Pemberian nomor urut pendaftaran (NUP) BMN. 49 jam 7 hk
- Melakukan opnname Barang setiap bulan 21 jam 3 hk
- Pembuatan Daftar Barang Ruangan (DBR). 21 jam 3 hk
- Pembuatan Kartu Inventaris Barang (KIB). 14 jam 2 hk
- Penyusunan laporan neraca aset ke sub bagian
keuangan, dilaporkan setiap akhir bulan.
21 jam 3 hk
- Membuat laporan Barang Milik Negara setiap
semester ke instansi terkait.
14 jam 2 hk
- Setiap semester melakukan rekonsiliasi ke KPKN. 14 jam 2 hk
- Melakukan opname fisik setiap semester. 14 jam 2 hk
- Pendataan Barang inventaris yang telah rusak dan
sudah tidak bisa Dipakai untuk diusulkan
penghapusan.
49 jam
7 hk
- Penyusunan pengajuan persyaratan rekomendasi
penghapusan dari kPKNL sampai terbit surat
rekomendasinya.
21 jam
3 hk
- Penyusunan persyaratan pengajuan surat keputusan
penghapusan dari Badan Urusan Administrasi (BUA)
sampai terbit surat keputusan penghapusannya.
21 jam
3 hk
- Perpanjangan pajak kendaraan operasional roda 2
(dua) dan roda 4 (empat).
14 jam 2 hk
- Perbaikan dan perawatan kendaraan operasional
roda 2 (dua) dan roda 4 (empat) yang masih bisa
diperbaiki dilaksanakan
sesuai
kebutuha
n
- Perawatan dan pemeliharaan gedung kantor secara
periodik
sesuai
kebutuha
n
- Perbaikan dan perawatan meubelair yang masih bisa
diperbaiki dilaksanakan
sesuai
kebutuha
n
3. Administrasi Perencanaan
- Menghimpun data kebutuhan ATK dan sarana
penunjang kerja dari Ketua, Wakil Ketua, Panitera,
Panitera Pengganti, Kepaniteraan dan
kesekretariatan Tahun yang akan datang.
21 jam 3 hk
Sub Bag
Umum
- Menyusun rencana kerja Tahunan yang berhubungan
dengan sarana dan prasarana.
70 jam
10 hk
- Menyusun rencana kerja dan program kerja Sub
Bagian Umum setiap awal Tahun.
21 jam
3 hk
4. Kerumahtanggaan
Pelaksanaan tugas kerumahtanggaan dibedakan dalam 4
(empat) kegiatan yaitu pengelolaan perpustakaan,
perawatan/pemeliharaan sarana gedung kantor,
pengamanan dan kebersihan lingkungan kantor.
sesuai
kebutuhan
Sub Bag
Umum
a. Pengelolaan Perpustakaan
- Mencatat buku baru yang diterima dalam buku
agenda, buku induk dan ke penomoran menurut
klasifikasi.
5 jam
1 hk
Sub Bag
Umum
- Membuat perencanaan dan mengusulkan
pengadaan buku-buku, undang-undang,
peraturan pemerintah, peraturan daerah dan
buku tentang hukum serta buku-buku yang ada
relevansinya dengan kedinasan.
5 jam
1 hk
- Membuat catatan peminjaman buku dalam buku
peminjaman.
1 jam
1 hk
- Melakukan pemeliharaan, perawatan koleksi
buku-buku.
3 jam 1 hk
b. Perawatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Gedung
Sub Bag
Umum
- Pemeliharaan gedung sesuai dengan kebutuhan
dilaksanakan oleh Pihak ketiga.
105 jam 15 hk
- Perawatan dan Pemeliharaan AC oleh Pihak
ketiga 3 bln sekali
c. Keamanan
- Menyusun uraian tugas (job description) satuan
pengamanan setiap awal bulan.
4 jam
1 hk Sub Bag
Umum
- Melakukan pertemuan dalam rangka evaluasi
pelaksanaan tugas dengan staf sub bag. umum
2 jam
1 hk
dan satuan pengamanan setiap akhir bulan.
- Melakukan pengontrolan lingkungan kantor,
dilaksanakan oleh Petugas pengamanan dan staf
Sub Bagian Umum.
setiap 2
jam
- Melakukan koordinasi dengan Aparatur
keamanan terkait (Polres,Polsek,Kodim) apabila
diperlukan.
bila perlu
- Mengarahkan semua tamu untuk melapor ke
Piket.
1 jam setiap ada
tamu
- Melakukan pengontrolan semua ruangan kerja
setelah jam kerja, mematikan ac, listrik dan
komputer yang masih menyala dan mengunci
PIntu yang belum terkunci dilaksanakan oleh
satuan pengamanan.
2 jam
1 hk
- Menyalakan lampu di malam hari diluar ruangan
seperlunya dilaksanakan oleh Petugas
pengamanan.
sesuai
kebutuhan
- Mencatat dalam buku bagi pegawai atau Pihak
luar yang melaksanakan kegiatan dilingkungan
kantor diluar jam kerja.
sesuai
kebutuhan
d. Kebersihan:
- Menyusun uraian tugas (job description) Petugas
kebersihan dan penanggung jawab Petugas
kebersihan.
2 jam
1 hk
Sub Bag
Umum - Mengontrol pelaksanaan tugas sesuai dengan
uraian tugas (job description).
1 jam setiap
hari
Catatan:
Disamping tugas-tugas tersebut diatas Sub Bagian Umum juga bertugas dan bertanggungjawab
terhadap keamanan dan kenyamanan lingkungan kantor dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas
dan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan.
1) Kenyamanan Lingkungan Kantor
- Melihara kebersihan lingkungan kantor; secara
berkala 3
jam.
Sub Bag
Umum
- Memelihara kebersihan kamar mandi/toilet dan
tersedianya air bersih yang mencukupi;
setiap
hari
1 hk
- Ruang tunggu yang bersih, sejuk dan cukup;
- Bangku pengunjung yang cukup;
- Papan pengumuman dan Meja Informasi;
- Jadwal persidangan termasuk tempat dan waktu
persidangan sudah terpasang sehari sebelum
persidangan dimulai;
- Kamar mandi/toilet yang bersih.
secara
berkala 2
jam.
2) Keamanan Dan Keselamatan.
a. Pengamanan Umum.
- Petugas keamanan yang cukup;
- Pagar keliling kantor;
- Tempat parkir pegawai dan tamu;
- Close Circuit Television (CCTV);
- Pengontrolan lingkungan kantor;
secara
berkala
setiap 2
jam.
Sub Bag
Umum
- Tersedianya penerangan di malam hari yang
memadai;
setiap
hari
sesuai
kebutuhan
- Berkoordinasi dengan Aparatur keamanan
terkait (Polres, Polsek, Kodim, Koramil dan
Lainnya);
sesuai
kebutuhan
- Larangan bagi pedagang / sales untuk
berjualan di lingkungan kantor;
setiap
hari
sesuai
kebutuhan
- Mengkoordinir Petugas Keamanan dan
Petugas kebersihan.
- Tamu sebelum memasuki lingkungan kantor,
khusus yang membawa mobil kaca jendela harus
dibuka;
setiap hari
b. Pengamanan Tamu.
- Petugas/satuan pengamanan (SATPAM)
memeriksa tamu;
setiap
dibutuh
kan
setiap saat Sub Bag
Umum
- Menempatkan parkir kendaraan tamu terpisah
dengan parkir kendaraan pegawai/karyawan;
- Tamu tidak diperbolehkan membawa
tas/bungkusan yang dianggap mencurigakan bagi
Petugas keamanan dan harus dititipkan kepada
Petugas Piket dan disimpan pada loker yang
telah disediakan;
- Setiap tamu yang meninggalkan lingkungan
kantor yang membawa kendaraan harus
menunjukkan stnk kepada Petugas;
- Apabila terjadi hal-hal diluar kemampuan
Petugas Piket segera melaporkan kepada
penanggung jawab Petugas Piket.
SUB BAGIAN KEUANGAN
A.
Tugas Sub Bag Keuangan
Perencanaan Anggaran (REN-ANG)
1. Perencanaan Kebutuhan Anggaran
2. Rencana Kerja Anggaran Kementrian / Lembaga
(RKA KL) pagu Indikatif
3. RKA KL pagu sementara
4. RKA KL pagu definitif
B. Pelaksanaan Anggaran (LAK-ANG)
1. Persiapan Pelaksanaan dan Pengelolaan Anggaran
2. Pelaksanaan Anggaran, meliputi :
3. Pengelolaan Gaji, Tunjangan dan honoraium
a. Pengelolaan anggaran non gaji
b. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
4. Tutup Buku (Bulanan)
5. Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
C. Pelaporan (LAP-ANG)
1. Laporan Keuangan ke BUA MARI, meliputi :
a. Laporan Data Alokasi Anggaran Belanja
Langganan Listrik
b. Laporan Realisasi Anggaran (Bulanan, Tri
Wulanan, Semesteran)
c. Laporan PNBP (Bulanan dan Tri Wulanan)
2. Laporan Keuangan, meliputi :
a. Laporan Realisasi Anggaran untuk keperluan
SAKPA
b. Laporan Triwulanan berdasarkan PP No. 39
Tahun 2006 tentang Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Form A
dan atau Form B)
c. Laporan Keuangan Semesteran, berupa :
- Laporan Keuangan
- Neraca
- CALK
d. Laporan Tahun.
e. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
f. Surat Pajak Tahunan (SPT) Pegawai
3. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara
Pengeluaran
D. Lain-Lain
Pertanggungjawaban dimuka Tunjangan Khusus Kinerja
(Remunerasi)
A. PERENCANAAN ANGGARAN (REN-ANG)
1.
Perencanaan Kebutuhan Anggaran
1. Undangan kepada seluruh komponen Pengadilan
untuk membahas perencanaan anggaran tahun yang
akan datang
1 Hk
Maksimum
minggu ke
dua bln Jan
hrs sdh
terkirim ke
Pengundang :
Panses
2. Rapat Penyampaian usul-usul perencanaan anggaran
dipimpin oleh Ketua Pengadilan
1 Hk
Pimpinan
rapat:
Ketua
Pengadilan
3. Pembuatan Notulen Rapat Wakil
PT.TUN
Sekretaris
Diketahui :
Ketua
4. Pembuatan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja
(RKA SK) berdasarkan Notulen Rapat. Usulan-usulan
yang tertuang dalam Notulen Rapat dikelompokan
dalam program dan kegiatan serta diberi nilai-nilai
perhitungan anggaran yang di dasarkan pada Standar
Biaya Umum (SBU), Standar Biaya Khusus (SBK) dan
prakiraan harga pasar.
2 Hk Pansek
dibantu oleh
seluruh
pejabat
struktural
5. Penuangan perhitungan kebutuhan anggaran ke
dalam aplikasi RKA KL (Konsep RKA KL)
1 Hk Operator RKA
KL
6. Pengkoreksian RKA KL Pansek,
Wasek dan
Kasubag
Keuangan
7. Meminta persetujuan / penanda tanganan Rencana
Kerja Anggaran Satuan Kerja (RKASK) Tahun yang akan
datang kepada Pansek selaku KPA dan Ketua
Pengadilan
1 Hk
Pansek dan
Ketua
8. Pengiriman RKA SK ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara untuk diteruskan ke Mahkamah Agung guna
dipakai sebagai dasar penghitungan / perencanaan
pagu indikatif via e mail
Operator
RKA KL
Catatan:
Dilakukan oleh Mahkamah Agung, berdasarkan usulan Rencana Kebutuhan Anggaran dari seluruh
satuan kerja melalui Pengadilan Tingkat Banding masing-masing.
Penyusunan RKA KL yang dilakukan oleh Mahkamah Agung RI hingga ditetapkannya pagu
sementara .
2. Rencana Kerja Anggaran Kementrian / Lembaga (RKA KL)
pagu Indikatif
1. Pagu Indikatif/ sementara telah ditetapkan oleh
Mahkamah Agung RI
+ Bln
Mart/
April MARI 2. Penyampaian pagu indikatif / sementara oleh
Mahkamah Agung kepada PT TUN disertai penjelasan
dan petunjuk.
3. PTTUN berdasarkan penjelasan dan petunjuk dari
MARI, melakukan pemanggilan kepada PTUN untuk
mengirim kan Tim Penyusun RKA KL pagu Sementara,
yang terdiri dari Pansek/ Wasek, Kasubag Keuangan
dan Operator RKA KL.
1 HK PTTUN
4. Tim Penyusun RKA KL menyusun RKA KL satkernya
masing-masing dengan dipandu oleh PTTUN,
Mahkamah Agung , Kementrian Keuanganan /
Direktorat Jenderal Anggaran dengan menggunakan
aplikasi RKA KL terbaru.
Dasar penyusunan : Pagu Sementara, SBU, SBK, pra
kiraan harga dan petunjuk MARI / Kemen. Keuangan
2 Hk Pansek/
Wasek,
Kasubag. Keu.
operator
5. Backup data RKA KL satker dan restore ke operator
RKA KL PT TUN
1 Hk operator
6. Restore data RKA KL seluruh satker PTTUN kepada
operator RKA KL Mahkamah Agung RI
7. Mempersiapkan data dukung berupa : TOR, RAB,
brosur , KIB, STNK dan data dukung lain,disesuaikan
dengan RKA KL yang sudah disusun oleh Tim
Penyusun RKA KL
3 Minggu Koordinator:
Wakil
Sekretaris
Dibantu oleh
pihak terkait,
baik tehnis
maupun non
tehnis
8. Menscan data dukung RKA KL pagu sementara
kedalam format PDF
Operator 9. Penyampaian Arsip Data Komputer (ADK) data dukung
RKA KL yang berbentuk PDF kepada PTTUN melalui e
mail untuk diteruskan ke Kemen. Keuangan melalui e
10. Tim Penyusun RKA KL PT TUN melakukan pembahasan
dengan Direktorat Jenderal Anggaran Kementrian
Keuangan
Tim Penyusun
RKA KL
PTTUN
11. Restore RKA KL pagu sementara yang telah selesai
pembahasan kepada operator RKA KL MARI
Operator
12. Pembahasan dan penentuan pagu Definitif Biro Renog
MARI
Dengan
Kemen.
Keuangan
3. Rencana Kerja Anggaran Kementrian / Lembaga (RKA KL)
pagu Definitif
1. Pagu definitif telah ditetapkan oleh Mahkamah
Agung RI
+
Bln
Oktober
2. Penyampaian pagu definitif oleh Mahkamah Agung
kepada PT TUN disertai penjelasan dan petunjuk.
1
HK
MARI
3. PTTUN berdasarkan penjelasan dan petunjuk dari
MARI, melakukan pemanggilan kepada PTUN untuk
mengirim kan Tim Penyusun RKA KL pagudefinitif,
yang terdiri dari Pansek/ Wasek, Kasubag Keuangan
dan Operator RKA KL.
PTTUN
4. Tim Penyusun RKA KL menyusun RKA KL satkernya
masing-masing dengan dipandu oleh PTTUN,
Mahkamah Agung , Kementrian Keuanganan /
Direktorat Jenderal Anggaran dengan menggunakan
aplikasi RKA KL terbaru.
Dasar penyusunan : Pagu definitif, SBU, SBK, pra
kiraan harga dan petunjuk MARI / Kemen. Keuangan
2 hk Pansek/Wasek
Kasubag. Keu.
operator
5. Backup data RKA KL satker dan restore ke operator
RKA KL PT TUN
1 Hk operator
6. Restore data RKA KL seluruh satker PTTUN kepada
operator RKA KL Mahkamah Agung RI
7. Mempersiapkan data dukung berupa : TOR, RAB,
brosur , KIB, STNK dan data dukung lain,disesuaikan
dengan RKA KL yang sudah disusun oleh Tim
Penyusun RKA KL
3 Minggu Koordinator:
Wakil
Sekretaris
Dibantu oleh
pihak terkait,
baik tehnis
maupun non
tehnis
8. Menscan data dukung RKA KL pagu sementara
kedalam format PDF
Operator 9. Penyampaian Arsip Data Komputer (ADK) data
dukung RKA KL yang berbentuk PDF kepada PTTUN
melalui e mail untuk diteruskan ke Kemen.
Keuangan melalui e mail.
10. Tim Penyusun RKA KL PT TUN melakukan
pembahasan dengan Direktorat Jenderal Anggaran
Kementrian Keuangan
Tim Penyusun
RKA KL
PTTUN
11. Restore RKA KL pagu sementara yang telah selesai
pembahasan kepada operator RKA KL MARI
12. Pembahasan dan penentuan pagu DIPA Biro Renog
MARI
Dengan
Kemen.
Keuangan
13. Penetapan DIPA
+ Bln
Desember
Kemen.
Keuangan
14. Penyampaian soft copy kepada PT TUN Petugas Renog
MARI
15. Penyampaian soft copy DIPA oleh PT TUN kepada
satker Melalui e mail
Operator
16. Pembahasan Penerbitan DIPA antara satker dengan
Kanwil Ditjend. Perbendaharaan setempat
Pansek /
Wasek
dibantu
pejabat terkait
18 Pemberlakuan DIPA Januari
B. PELAKSANAAN ANGGARAN (LAK-ANG)
1. Persiapan Pelaksanaan dan Pengelolaan Anggaran
1) Menerima DIPA dari Kanwil Ditjen Perbendaha raan 1 Hk Maksimum
2 (dua)
minggu /
10 HK
sejak
diterima
DIPA
Pansek / KPA
. 2) Mempelajari DIPA dan segera merevisi apabila ada hal
yang perlu direvisi sesuai peraturan yang berlaku
4 Hk Pansek,
Wasek dan
Pengelola
Keuangan
. 3) Menerima SK Pendelegasian Wewenang Penggunaan
Anggaran dari PT TUN / Mahkamah Agung
1 Hk Pansek / KPA
4) Membuat SK Pengelola Anggaran beserta spesimen Maksimum Subag.
tanda tangannya. (KPA, PPK, Penguji SPP /
Penandatanganan SPM, Bendahara Pengeluaran,
Bendahara Penerima, Benda hara gaji / Petugas
Pengelola Anggaran Belanja Pegawai (PPABP)
1 Hk
2 (dua)
minggu /
10 HK
sejak
diterima
DIPA
Keuangan
5) Penanda tanganan SK Pengelola Anggaran (sesuai
kewenangan yang ada, yaitu Penunjukan KPA oleh
Ketua Pengadilan dan Penunjukan Pengelola
Anggaran yang lain oleh KPA Pengadilan)
1 Hk Ketua
Pengadilan /
KPA
6) Penyelesaian Administrasi Persiapan Pelaksa naan
Anggaran, berupa :
1) Pembuatan / Pembukaan Rekening Bank, yaitu :
- Mengajukan permohonan ijin pembukaan
rekening kepada KPPN
- Menerima ijin pembukaan rekening dari KPPN
- Mengajukan rekening baru kepada Bank dan
pembuatan spesimen tanda tangan sebagai
pihak-pihak yang berwenang mencairkan
anggaran pada bank yang bersangkutan yaitu
KPA, PPK dan Bendahara Pengeluaran
- Menerima rekening baru dari Bank
- Melaporkan kepada KPPN tentang Rekening
baru
- Ketentuan pembuatan rekening bank : setiap
satu Program pada DIPA adalah satu
rekening bank)
2) Pembuatan Rencana Penarikan Anggaran
3) Pembuatan Cash Forecasting (Rencana
Pengajuan
Anggaran) Mingguan dan Bulanan
4) Pembuatan Buku Kas Umum dan Buku Bantu
5) Lain-lain kegiatan administrasi yang diperlukan
untuk persiapan pelaksanaan anggaran.
5 hk
Subag.
Keuangan /
Pengelola
Anggaran
7) Penyusunan Rencana Kerja Pelaksanaan DIPA, dengan
prosedur sebagai berikut :
1) Undangan kepada seluruh komponen Pengadilan
untuk membahas pelaksanaan anggaran tahun
berjalan
1 Hk
Maksimum
3 (tiga)
minggu /
15 HK
sejak
diterima
DIPA
Pengundang
Panses
Pimpinan
rapat Ketua
Pengadilan
Wakil
Sekretaris
Diketahui :
Ketua
Wasek
dibantu para
Kasubag.
Pansek dan
Ketua
2) Rapat Penentuan Penggunaan Anggaran dipimpin
oleh Ketua Pengadilan 1 Hk
3) Pembuatan Notulen Rapat
4) Pembuatan Rencana Kerja dan Program Kerja
Pelaksanaan Anggaran berdasarkan Notulen Rapat 2 Hk
5) Penanda tanganan Rencana Kerja dan Program
Kerja Pelaksanaan DIPA oleh Pansek selaku KPA
dan Ketua Pengadilan
1 Hk
2. PELAKSANAAN ANGGARAN
a. Permintaan Gaji Induk
1. Menerima data dan dasar perubahan gaji dari
Subag. Keuangan berupa SK Mutasi, Kenaikan
Pangkat, kenaikan Gaji, dll
5 Hk
Maksimum
tanggal 10
Tiap
bulannya
Bendahara
Gaji / Petugas
Pengelola
Anggaran
Belanja
Pegawai
(PPABP)
2. Membuat :
a. Daftar gaji pegawai menggunakan aplikasi
gaji (GPP) dan menyusun kelengkap an
daftar gaji ( SK kenaikan pangkat, berkala
,SK mutasi, Tunjangan istri/anak dan lain-
lain)
b. Faktur pajak / surat setoran pajak (SSP)
c. Surat Pernyataan Pertanggung jawaban
Mutlak (SPTJM)
d. Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
e. Pengajuan Daftar Gaji, SSP, SPTJM dan SPP
kepada yang berwenang menanda tangani
3. Penandatanganan Daftar gaji, SSP, SPTJM dan
SPP
1 Hk
PPABP,
Bendahara
Pengeluaran
dan PPK
4. Penyerahan SPP, SPTJM, SSP dan Daftar Gaji
kepada Pejabat Penguji SPP / Pejabat
Penandatangan an SPM
PPABP /
Bendahara
Gaji
5. Pengujian SPP / mengecek kelengkapan SPP 2 Hk
Penguji SPP /
Penandatanga
nan SPM
6. Menyerahkan berkas SPP Gaji kepada Operator
Aplikasi Surat Perintah Membayar (SPM) untuk
diterbitkan SPM, apabila SPP telah lengkap.
Apabila belum lengkap dikembalikan lagi ke
PPABP
1 Hk
7. Pembuatan SPM dengan menggunakan aplikasi
SPM
Operator
SPM
8. Penanda tanganan SPM Penguji SPP /
Penan
datanganan
SPM
9. Menerima Kembali berkas SPP dan SPM yang
sudah ditandatangani oleh Penguji SPP / Penan
datanganan SPM
PPABP /
Bendahara
Gaji 10. Pembuatan Berita Acara Rekonsiliasi (BAR)
khusus Gaji
11. Penanda tanganan BAR khusus Gaji KPA
12. Pengiriman / Pengajuan SPM Gaji kepada KPPN
dengan kelengkapan berkas, berupa :
a. SPM
b. Daftar Lampiran SPM (payroll pegawai)
c. SPP
d. SPTJM
e. SSP
f. GPP
1 Hk
PPABP /
Bendahara
Gaji
g. NPWP Bendahara Pengeluaran
h. BAR Khusus Gaji
i. Berkas SK Mutasi / prubahan pegawai
13. Mendapat Tanda Terima Rekonsiliasi dan
pengesahan SPM dari KPPN
14. Menerima SP2D dari KPPN (maksimum 2 minggu
/ + tanggal 25, setelah penerimaan SPM oleh
KPPN)
1 Hk PPABP /
Bendahara
Gaji
15. Melakukan:
a. Perhitungan pemotongan-pemotongan gaji
(misal : untuk pembayaran koperasi,
pembayaran angsuran kredit bank, iuaran-
iuran, dll) dan dituangkan dalam Daftar
Pemotongan
2 Hk
PPABP /
Bendahara
Gaji
b. Membuat Daftar Gaji / Pay Roll yang
berisikan bagian gaji yang ditarik secara tunai
(cash) dan yang dimasukkan ke masing-
masing rekening pegawai
16. Penanda tanganan Daftar Pemotongan Gaji dan
Pay Roll
1 Hk Bendahara
Penge luaran
dan PPK
17. Penyampaian Pay Roll kepada Bank Satker (BRI)
berupa soft copy dan hard copy
1 Hk PPABP /
Bendahara
Gaji
18. Transfer Uang Gaji dari KPPN ke Bank Pos KPPN,
kemudian dari Bank Pos KPPN Ke Bank Satker
(BRI)
19. Pemberitahuan dari BRI bahwa transfer gaji
sudah masuk di rekening Bendahara
Pengeluaran Satker / Pengadilan dari KPPN
1 Hk
Tgl 1
20. Berdasarkan Pay Roll, bagian gaji pegawai yang
tidak dipotong, secara otomatis masuk ke
rekening pegawai yang bersangkutan
21. Penandatanganan Daftar Gaji oleh Pegawai yang
bersangkutan dan diberi Slip Gaji / Rincian Gaji
(gaji Kotor, potongan-potongan dan gaji bersih)
22. Pengambilan Potongan-potongan secara tunai
dari Bank, dengan rincian kegiatan :
a. Pengisian Slip Pengambilan uang Bank BRI
dilampiri dengan daftar Potongan
b. Penandatanganan Slip Pengambilan Bank
BRI oleh KPA dengan Bendahara
Pengeluaran atau apabila KPA berhalangan,
ditanda tangani oleh PPK dan Bendahara
Pengeluaran
c. Pencairan uang potongan
d. Melakukan perhitungan uang dan
mengelompok kannya berdasarkan
pemotongan (angsuran kredit, koperasi dan
iuran)
1 Hk
Tgl 2
PPABP /
Benda hara
Gaji
KPA/PPK dan
Bendahara
Pengeluaran
Bendahara
PPABP /
Benda hara
Gaji dibantu
staf subag.
Keuangan
lainnya
e. Menyerahkan uang potongan kepada pengurus
uang-uang tersebut dengan menggunakan tanda
terima
b. Permintaan Gaji Susulan / Kekurangan / Gaji 13 /
Kenaikan Gaji / Beras
Prosedurnya sama dengan prosedur pengajuan gaji Induk
sebagaimana tersebut di atas, kecuali nomor 15 a, 15b,
dan 22.
Gaji ke 13 dan Kenaikan Gaji dilaksanakan setelah ada
surat edaran dari Menkeu melalui KPPN
Susulan Gaji, berkas kelengkapannya adalah:
SK Pindah / Mutasi ybs dan data pegawai / soft copy dari
satker lama utk direkon ke KPPN .
c. Permintaan Uang Makan
1. Menerima rekapitulasi Absensi dari Subag.
Kepegawaian tiap tanggal 3. Apabila tanggal 3
hari libur, maka rekap absensi diterima hari
berikutnya
1 Hk
PPABP /
Bendahara
Gaji
2. Membuat Daftar Nominatif Uang Makan sesuai
dengan Daftar Rekapitulasi Absensi
PPABP /
Bendahara
Gaji
3. Memasukan data pengajuan uang makan ke
dalam aplikasi GPP
4. Selanjutnya, menggunakan prosedur pengelola
an gaji induk nomor 2 s/d 14, 18, 19 dan 22
(pengambilan uang secara tunai/cash)
5. Setelah uang makan telah diterima secara tunai
oleh satker, maka dibagikan kepada pegawai dan
yang bersangkutan menanda tangani Daftar
Uang Makan dan mendapat Slip Uang Makan.
d. Permintaan Uang Duka ( 4 bulan Gaji)
1. Menerima Surat Keterangan Meninggal dari
keluarga PNS yang meninggal
PPABP /
Bendahara
Gaji
2. Prosedur selanjutnya, sama dengan prosedur
permintaan gaji
e. Permintaan Uang Lembur
1. Membuat :
1 Hk
PPABP /
Bendahara
Gaji
a. Surat Perintah Lembur
b. Membuat Daftar Hadir-Pulang (Absen)
Lembur
c. Membuat Daftar Nominatif Uang Lembur
dalam bentuk aplikasi GPP
2. Menandatangani Surat Perintah Lembur KPA
3. Pelaksanaan Lembur dan menanda tangani
Daftar Absensi Lembur
Pegawai Yang
Lembur
4. Prosedur selanjutnya, sama dengan prosedur
permintaan gaji
f. Permintaan Surat Keterangan Penghentian
Pembayaran (SKPP)
1. Menerima berkas pindah dari yang
bersangkutan, berupa :
a. Foto Copy SK Pindah
b. Print out KP4 dari GPP yang bersangkutan
1 Hk
PPABP /
Bendahara
Gaji
2. Membuat Pengantar ke KPPN
3. Penandatanganan Surat Pengartar sesuai
hirarkhis
1 Hk KPA
4. Penyampaian Permintaan SKPP ke KPPN dengan
disertai berkas berupa :
a. FC SK Pindah
b. KP4
c. Surat Pengantar
d. Aplikasi GPP atas nama pegawai ybs yang
dimasukkan dalam CD (soft copy/Arsp Data
Komputer /ADK)
1 HK PPABP /
Bendahara
Gaji
5. Persetujuan / Pengesahan SKPP oleh KPPN dan
penghapusan data base GPP yang bersangkutan
di KPPN
7 HK KPPN
6. Penyerahan :
a. SKPP
b. CD / ADK GPP
c. Dosir / File kepegawaian ybs kepada yang
bersangkutan dengan tanda terima
1 Hk PPABP /
Bendahara
Gaji
3.
PELAKSANAAN ANGGARAN NON GAJI
a. Pengajuan Uang Persediaan (UP)
1. Mengajukan permintaan Kartu Pengawas (Karwas) ke
KPPN sebagai pertanggungjawab an kas di Bendahara
Pengeluaran sebagai syarat dalam pengajuan Uang
Persediaan (UP)
1 Hk
Maksimum
10 HK
Sejak ada
SK
Pengelola
Keuangan,
SPM UP
hrs sdh
disampaik
Bendahara
Pengeluaran
2. Membuat :
1 Hk
Bendahara
Pengeluaran
a. Surat Pernyataan Penggunaan UP
b. Membuat Surat Perintah Pembayaran (SPP) UP
3. Penandatanganan Surat Rincian UP , Surat
Pernyataan Penggunaan UP dan SPP UP
KPA/PPK
4. Menyerahkan SPP UP beserta kelengkapannya
kepada Pejabat Penguji SPP / Penandatangan an SPM
Bendahara
Pengeluaran
5. Pengujian SPP / mengecek kelengkapan SPP
6. Menyerahkan berkas SPP UP kepada Operator Aplikasi
Surat Perintah Membayar (SPM) untuk diterbitkan
SPM, apabila SPP telah lengkap. Apabila belum
lengkap dikembalikan lagi ke Bendahara Pengeluaran
1 Hk
an ke
KPPN
Penguji SPP /
Penan
datanganan
SPM
7. Pembuatan SPM dengan menggunakan aplikasi SPM Operator SPM
8. Penanda tanganan SPM Penguji SPP /
Penan
datanganan
SPM
9. Menerima Kembali berkas SPP dan SPM yang sudah
ditandatangani oleh Penguji SPP / Penan datanganan
SPM
1 Hk
10. Pengiriman / Pengajuan SPM UP kepada KPPN
dengan kelengkapan berkas, berupa :
a. SPM
b. SPP
c. Surat Pernyataan Penggunaan UP
Bendahara
Pengeluaran
11. Terima SP2D dari KPPN Bendahara
Pengeluaran 12. Pencatatan Penerimaan SP2D UP ke dalam BKU pada
sisi Penerimaan
1Hk
b.
Pengajuan Tambahan Uang Persediaan (TUP)
1. Membuat :
1 Hk
Bendahara
Pengeluaran
a. Surat Permohonan Permintaan Tambahan Uang
Persediaan (TUP)
b. Membuat Surat Rincian Penggunaan Tambahan
Uang Persediaan (TUP) secara riil dan detail
c. Membuat Surat Pernyataan Penggunaan TUP
d. Membuat Surat Perintah Pembayaran (SPP) TUP
2. Selanjutannya prosedurnya sama dengan pengajuan
UP Nomor 3 s/d 12
Catatan :
Tambahan Uang Persediaan (TUP) dapat dilakukan apabila UP yang ada tidak mencukupi untuk
membiayai kegiatan yang akan dilaksanakan
Kelengkapan berkas :
1. SPM
2. SPP
3. Surat Pernyataan Penggunaan TUP
4. Surat Rincian Penggunaan TUP secara riil dan rinci
5. Surat Permohonan Permintaan TUP
6. Rekening Koran
c.
Pengajuan Ganti Uang Persediaan (GUP)
1. Transaksi Pengadaan Barang / Jasa dicatat
berdasarkan bukti pengadaan barang / jasa di BKU
Setiap
transaksi
Bendahara
Pengeluaran 2. Dilakukan Pemungutan Pajak dan menyetorkannya ke
Bank dengan buktisetor (SSP)
Setiap
transaksi
3. Melakukan Validasi SSP, dengan rincian :
a. SSP dicopy dan dilegalisir oleh PPK
Setiap
transaksi
b. Copy SSP yang dilegalisir, di bawa ke KPPN untuk
divalidasi (pada bagian Bank Pos)
4. Mencatat transaksi ke dalam SPTB sesuai kegiatan
Setiap
transaksi
5. Membuat Surat Perintah Pembayaran Ganti Uang
Persediaan (GUP)
1Hk
6. Selanjutannya prosedurnya sama dengan pengajuan
UP Nomor 3 s/d 12
Catatan :
Kelengkapan berkas :
1. SPM
2. SPP
3. SPTB
4. SSP
5. Validasi SSP
d.
Pengajuan SPM Langsung ( LS )
1. Menerima Tagihan dari rekanan, dilampiri :
a. Kwitansi
b. Faktur Pajak
c. SSP PPH dan PPN
d. NPWP Rekanan
1 Hk
Bendahara
Pengeluaran 2. Membuat :
1 Hk
a. Ringkasan Kontrak
b. SPTB LS
c. SPP LS
3. Penanda tanganan SPTB LS, SPP LS dan Ringkasan
Kontrak
PPK
4. Selanjutannya prosedurnya sama dengan pengajuan
UP Nomor 3 s/d 12
e. Pengajuan SPM Nihil (pada akhir tahun anggaran)
Proses pengajuannya sama dengan proses pengajuan
Ganti Uang (GU), hanya ditambah Surat Setoran Bukan
Pajak (SSBP) dari setoran sis anggaran
f. Tutup Buku (Bulanan)
1. Setiap transaksi keuangan, dibukukan / dicatat dalam
Buku Kas Umum
Setiap
transaksi
Setiap
akhir
bln
Bendahara
Pengeluaran
2. Dilakukan pemeriksaan oleh KPA
a. Diperiksa pencatatannya
b. Dicocokan antara pembukuan dengan bukti
pengeluaran dan bukti setor
c. Diperiksa saldo kas
d. Diperiksa uang tunai
1 HK KPA
3. Apabila dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh KPA
semuanya cocok / sudah sesuai, maka BKU ditanda
tangani oleh KPA dan Bendahara Pengeluaran
1 Hk KPA dan
Bendahara
Pengeluaran
4. Dibuat Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) sesuai format
dari BUA MARI dan ditanda tangani oleh KPA dan
Bendaha Pengeluaran
1 Hk
5. Melaporkan BAR kepada BUA MARI Bendahara
Pengeluaran
g. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara
Pengeluaran
1. Semua transaksi keuangan dibukukan dalam BKU dan
Buku Bantu
Setiap
transaksi
Bendahara
Pengeluaran 2. Menginput data transaksi keuangan ke dalam format
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara
Pengeluaran sesuai yang diterima dari kemen.
Keuangan (Exel)
Setiap khir
bln
3. Menyampaikan LPJ Bendahara Pengeluaran kepada
KPPN
1 Hk
Bendahara
Pengeluaran
Bendahara
Pengeluaran
4. Pencocokan data (rekonsiliasi) antara data dari
Bendahara Pengeluaran dengan data yang ada di
KPPN.
5. Apabila cocok, maka dibuat Berita Acara Rekonsiliasi
(BAR) Laporan Pertanggung Jawaban Bendahara
Pengeluaran, yang ditanda tangani oleh KPA dan KPPN
6. Apabila datanya belum cocok, maka Bendahara
Pengeluaran harus membenahi data tersebut,
kemudian dilakukan rekon ulang hingga diperoleh
kecocokan / kesamaan data
7. Penanda tanganan BAR LPJ Bendahara 1 Hk KPA dan KPPN
Catatan :
Kelengkapan berkas :
1. SPM
2. SPP
3. SPTB LS
4. SSP
5. Faktur Pajak
6. Kwitansi
7. NPWP Rekanan
8. NPWP Satker
9. Ringkasan Kontrak
4.
PELAKSANAAN ANGGARAN PENERIMAAN NEGARA
BUKAN PAJAK (PNBP)
a. PNBP dari Belanja Pegawai
1. Pemotongan langsung PNBP oleh PPABP / Bendahara
Gaji di dalam SPM , hingga keluar SP2D dari KPPN
1 Hk PPABP /
Bendahara
Gaji 2. Foto copy SPM yang sudah disahkan dengan SP2D
disampaikan kepada Bendahara Penerima
1 Hk
3. Mencatat / membukukan SPM ke dalam Buku Kas
Umum Bendahara Penerima
Bendahara
Penerima
4. Menyampaikan Laporan PNBP ke BUA 1 Hk Tiap Tgl 3
Catatan :
Rekon PNBP dari Belanja pegawai kepada petugas SAKPA, secara otomatis masuk ke dalam rekon
belanja pegawai yang dilakukan oleh PPABP / Bendahara Gaji
b. PNBP dari Pendapatan Kembali Belanja Pusat Tahun
Anggaran Yang Lalu / TAYL (423911)
1. Bendahara Pengeluaran menyampaian
pengembalian Belanja Pusat TAYL kepada
Bendahara Penerima menggunakan buku / catatan
setoran
1 Hk
Bendahara
Pengeluaran
2. Mencatat / membukukan penerimaan PNBPyang
disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran ke dalam
Buku Kas Umum Bendahara Penerima
Bendahara
Penerima
3. Menyetorkan pungutan PNBP ke Kas Negara melalui
Bank yang ditunjuk dengan menggunakan Surat
Setoran Bukan Pajak (SSBP)
Bendahara
Penerima
4. Melakukan rekon / melaporkan seluruh SSBP
kepada Petugas SAKPA
1Hk
c. PNBP dari Penanganan Perkara Pengadilan
1. Bendahara Keuangan Perkara memungut PNBP dari
para pihak yang berperkara sesuai peraturan
perundangan yang berlaku
1 Hk
Bendahara
Keuangan
Perkara
2. Mencatat / membukukan penerimaan PNBP ke
dalam Buku Kas Umum Keuangan Perkara
3. Menyampaikan pungutan PNBP kepada Bendahara
Penerima dengan menggunakan buku / catatan
setoran
4. Mencatat / membukukan pungutan PNBP yang
disampaikan oleh Bendahara Keuangan Perkara
5. dalam Buku Kas Umum Bendahara Penerima
1 Hk
Maksimal
5 Hk
pungut an
hrs sdh
disetor ke
neg
Bendahara
Penerima
6. Menyetorkan pungutan PNBP ke Kas Negara melalui
Bank yang ditunjuk dengan menggunakan Surat
Setoran Bukan Pajak (SSBP)
7. Melakukan rekon / melaporkan seluruh SSBP
kepada Petugas SAKPA
1 HK Tiap Tgl 3
d. Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
1. Bendahara Penerima menerima Surat Keputusan
Tentang Tuntutan Ganti Rugi (TGR) dan
berkoordinasi dengan pegawai yang mempunyai
kewajiban TGR melalui hirarkhi yang ada
1 Hk Bendahara
Penerima
2. Pegawai yang mempunyai kewajiban TGR
melaksanakan kewajibannya membayar TGR sesuai
surat keputusan kepada Bendahara Penerima
1 Hk
Pegawai yang
bersangkutan
3. Bendahara Penerima menerima pembayaran TGR
dan mencatatnya dalam Buku Kas Umum
Bendahara
Penerima 4. Menyetorkan pembayaran TGR ke Kas Negara 1 Hk
melalui Bank yang ditunjuk dengan menggunakan
Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP)
5. Melakukan rekon / melaporkan seluruh SSBP
kepada Petugas SAKPA
1 Hk
Berupa :
1. Pendapatan Uang Meja / leges (423413)
2. Pendapatan ongkos perkara (423415)
3. Pendapatan Kejaksaan & Peradilan Lainnya (423419)
5. PELAPORAN (LAP-ANG) Keuangan Di Laporkan Ke
Badan Urusan Administrasi (BUA) MARI
a. Laporan Data Alokasi Anggaran Belanja Langganan
Listrik
1. Pembayaran Rekening Listrik dan setelah melakukan
pembayaran melaporkan kepada petugas pelaporan
keuangan
1 Hk
Maksi
mum
Tgl 10
Petugas
Pembayaran
Rekening
2. Petugas pelaporan Keuangan, melakukan input data
rekening listrik kedalam format yang telah
ditentukan dan mencetaknya serta
menyampaikannya kepada Pansek melalui hirarkhi
yang ada
Petugas
pelaporan
keuangan
3. Penanda tanganan pelaporan Data Alokasi Anggaran
Belanja Langganan Listrik oleh Pansek
1 Hk Pansek
b.
Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
1. Petugas pelaporan Keuangan, melakukan input data
Realisasi Anggaran kedalam format yang telah
ditentukan oleh BUA MARI dan mencetaknya serta
menyampaikannya kepada Pansek melalui hirarkhi
yang ada
2
Hk
Maksi
mum
Tgl 3
Petugas
pelaporan
keuangan
2. Penanda tanganan pelaporan Realisasi Anggaran
oleh Pansek
Pansek
3. Menyampaikan laporan realisasi anggaran melalui
email dan surat kepada PT TUN
1
Hk
Petugas
Pelaporan
Keuangan
c.
LAPORAN PNBP (Bulanan dan Triwulanan)
1. Petugas pelaporan PNBP, melakukan input data
penerimaan PNBP kedalam format yang telah
ditentukan oleh BUA MARI dan mencetaknya serta
menyampaikannya kepada Pansek melalui hirarkhi
yang ada
2. Hk Maksi
mum
Tgl 5
Petugas
pelaporan
PNBP
3. Penanda tanganan pelaporan PNBP oleh Pansek 1 Hk Pansek
4. Menyampaikan laporan PNBP melalui email dan
surat kepada PT TUN
Petugas
Pelaporan
PNBP
d.
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) untuk keperluan
Sistem Akutansi Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA)
1. Setiap kali SPM & SP2D yang keluar dari KPPN dan
diterima oleh satker, maka diinputkan datanya ke
dalam aplikasi SAKPA
Setiap
menerima
SPM SP2D
Petugas
SAKPA
2. Petugas Sistem Informasi Manajemen Akutansi
Barang Milik Negara (SIMAK BMN) pada awal bulan
melakukan rekonsiliasi internal satuan kerja
dengan petugas SAKPA, dengan cara mengirim
data SIMAK BMN ke aplikasi SAKPA dan
mencocokan data antara SIMAK BMN dengan
SAKPA.
Apabila datanya sama, maka data rekonsiliasi BMN
di dalam SAKPA akan berwarna biru. Sedangkan
apabila tidak sama, maka data di SAKPA akan
berwarna merah.
Apabila tidak sama / berwarna merah, maka
petugas SIMAK BMN dan petugas SAKPA harus
mencari dimana ketidak samaan datanya dan bila
perlu menginput ulang SPM / SP2D hingga kedua
data tersebut sama antara di SIMAK BMN dengan
SAKPA
1 Hk
Maksimum
Tgl 3
Petugas
SIMAK BMN
3. Apabila data antara SAKPA dengan SIMAK BMN
telah sama, maka petugas SAKPA mencetak nya
1 Hk
Petugas
SAKPA
4. Membuat pengantar untuk dimintakan tanda
tangan oleh Pansek selaku KPA melalui hirarkhi
yang ada
1 Hk
5. Mengirimkan SAKPA ke KPPN, dengan kelengkapan
berkas berupa :
a. Surat Pengantar KPA
b. Neraca Percobaan
c. Neraca
d. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
e. LRA Belanja
f. LRA Pengembalian Belanja
g. LRA Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah
h. Laporan Realisasi Pengembalian Pendapatan
Negara dan Hibah
i. ADK / sofcopy, berupa file kirim dan backup
SAKPA
1 Hk Maksimum
Tgl. 15
6. Rekonsiliasi / penyamaan data dengan KPPN.
Apabila data SAKPA / SIMAK BMN satker sama
dengan KPPN, maka dibuatkan Berita Acara
Rekonsiliasi (BAR)
Apabila tidak sama, maka harus dibenahi data
SAKPA / SIMAK BMN dan kemudian dilakukan
rekon ulang, sampai data antara satker dengan
KPPN sama.
1 HK
Petugas
SAKPA
7. Apabila sudah diterima BAR dari KPPN, maka data
SAKPA dan SIMAK BMN satker, dikirim via e mail ke
Pengadilan Tingkat Banding yang ditunjuk sebagai
Koordinator Wilayah / UAPPAW (unit Akutansi
1 Hk
Wilayah)
e.
Laporan Triwulanan berdasarkan PP No. 39 Tahun 2006
/ BAPPENAS (Form A dan atau Form B)
1. Petugas SAKPA mengirimkan data LRA kepada
Petugas Pelaporan PP No. 39 Tahun 2006 /
BAPPENAS
1 Hk
Maksimum
Tgl 4
TriWln
Petugas
SAKPA
2. Penginputan data LRA SAKPA kedalam Aplikasi PP
No. 39 Tahun 2006 / BAPPENAS Form A dan
mencetaknya serta menyampaikan nya kepada
Wasek melalui hirarkhi yang ada
Petugas
Pelaporan PP
No. 39 Tahun
2006 /
BAPPENAS
3. Penanda tanganan pelaporan Triwulan PP 39 Th.
2006 oleh Wasek selaku Pejabat Penanggungjawab
kegiatan / Pembuat Komitmen (PPK)
1 Hk Wasek
4. Mengirimkan Form A ke PT TUN melalui e mail dan
surat
1 Hk Petugas
Pelaporan
PP No. 39
Tahun 2006 /
BAPPENAS
f.
LAPORAN KEUANGAN SEMESTERAN
1. Petugas SAKPA dan SIMAK BMN mengirimkan data
hasil rekon selama 6 bulan (semester) kepada
Petugas Pelaporan Keuangan
1 Hk Maksimum
Tgl 7
Semester
Petugas
SAKPA dan
SIMAK BMN
2. Petugas Pelaporan Keuangan menginput data ke
dalam format yang sudah ditentukan oleh Kemen.
Keuangan (Word dan Exel) dan mencetaknya serta
menyampaikan kepada Pansek melalui hirarkhir
yang ada
3 Hk Petugas
Pelaporan
Keuangan
3. Pengkoreksian konsep Laporan Keuangan hingga
menjadi Laporan Keuangan
2Hk Kasubag.
Keuangan,
Wasek dan
Pansek
4. Penanda tanganan Laporan Keuangan dan Surat
Pengantar
1 Hk Pansek
5. Pengiriman Laporan Keuangan ke KPPN, dengan
kelengkapan berkas berupa :
a. Surat Pengantar
b. LRA Semesteran
c. Laporan BMN (intrakomtable, extrakomtabel
dan gabungan)
d. Catatan Ringkas Barang Milik Negara (CRBMN)
e. Laporan Posisi BMN di Neraca
f. Laporan Kondiisi Barang
g. Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) dari KPPN dan
KPKNL (Semesteran)
h. Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP)
Petugas
Pelaporan
Keuangan
i. Biaya Perkara dan Neraca
j. Laporan Biaya Perkara
k. Laporan Biaya Proses
l. Laporan Keuangan sebagaimana tersebut di
atas, juga disampaikan kepada Pengadilan
tingkat Banding yang ditunjuk oleh Mahkamah
Agung sebagai Koordinator Wilayah / UAPPAW
(unit Akutansi Wilayah)
g.
LAPORAN TAHUNAN
1. Seluruh petugas pelaporan (PNBP, Keuangan, PP39
Th.2006 dan SAKPA) menyampaikan data-datanya
kepada Petugas Laporan Tahunan
2 Hk Maksimum
Tgl 10 Jan
Semua
Petugas
Pelaporan
pada Subag.
Keuangan
2. Petugas Pelaporan Keuangan Tahunan menginput
data dan mencetaknya serta menyampaikannya
kepada Kasubag. Keuangan
1 Hk Petugas
Pelaporan
Tahunan
3. Pengkoreksian konsep Laporan Tahunan hingga
menjadi Laporan Tahunan Sub Bagian Keuangan
1 Hk Kepala Sub
Bagian
Keuangan
4. Menyampaikan softcopy dan hardcopy Laporan
Tahunan Sub Bagian Keuangan Kepada Koordinator
Pembuatan Laporan Tahunan Satuan Kerja
(Pansek)
1 Hk Kasubag.
Keuangan
5. Rapat Koordinasi Pembuatan Laporan Tahunan 1 Hk Dipimpin :
Ketua dihadiri
oleh Wakil
Ketua dan
seluruh
pejabat
struktural
6. Pembuatan Notulen Rapat Oleh Wasek
diketahui oleh
Ketua
7. Pembuatan LaporanTahunan oleh Wasek dibantu
oleh para Kepala subbag dan Panmud
2 Hk Wasek,
Kasubag dan
Panmud
8. Pengkoreksian Laporan tahunan hingga menjadi
Laporan tahunan
Wasek,
Pansek dan
Ketua
9. Penandatanganan Laporan Tahunan 1 Hk Pansek dan
Ketua
10. Penyampaian Laporan Tahunan kepada PT TUN
(soft copy melalui e mail, hard copy melalui Rapat
Dinas yang dilakukan oleh PTTUN)
1 Hk
h.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
1. Petugas pelaporan Keuangan, melakukan input
data menyangkut Kinerja / Realisasi Anggaran
satker kedalam format yang telah ditentukan oleh
BUA MARI dan mencetaknya serta
menyampaikannya kepada Pansek melalui hirarkhi
yang ada
Petugas
pelaporan
keuangan
2. Pengkoreksian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) hingga menjadi Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP)
Kasubag.
Keuangan,
Wasek,
Pansek
3. Penanda tanganan pelaporan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) oleh Pansek
Pansek
4. Menyampaikan laporan Kinerja / LAKIP melalui
email dan surat kepada BUA MARI dan
tembusannya kepada PTTUN
Petugas
Pelaporan
Keuangan
i.
Surat Pajak Tahunan (SPT) Pegawai
1. Penginputan data berdasarkan Gaji Bulan Januari
dari masing-masing pegawai ke dalam Aplikasi SPT
dari Ditjen Pajak kemen. Keuangan RI
1 HK Minggu
pertama
Jan
Petugas
Laporan
Keuangan
2. Mencetak Form 1721 A2 masing-masing pegawai
dan menyampaikan kepada Bendahara untuk
ditanda tangani
1 HK Petugas
Pelaporan
Keuangan
3. Penanda tanganan Form 1721 A2 oleh Bendahara 1 HK
Bendahara
4. Menyampaikan Form 1721 A2 kepada masing-
masing pegawai dengan buku / catatan serah
terima
1 HK Bendahara
5. Berdasarkan Form 1721 A2, pegawai yang
bersangkutan membuat SPT
1 Hk Maret Pegawai yang
bersangkutan
6. Menyampaikan SPT masing-masing pegawai
kepada Kantor Pelayanan Pajak setempat
1 Hk Pegawai yang
bersangkutan
5. LAIN-LAIN
Pertanggung jawaban dimuka Tunjangan Khusus
Kinerja / Remunerasi
1. Tiap masuk dan pulang, seluruh pegawai
memasukkan data sidik jari (finger print) dan
menulis secara manual dalam daftar hadir dan
pulang
Tiap hari Pegawai yang
bersangkutan
2. Petugas absensi dan Pengawas Absensi mencetak
data prinjer-print dan mencocokan dengan absensi
manual 1 Hk
Setiap
Hari
Senin
Petugas
Absensi
Dan Pengawas
Absensi
3. Membuat Rekapitulasi Mingguan Daftar Hadir
sesuai format yang telah ditentukan ditanda
tangani oleh Petugas Absensi Dan Pengawas
Absensi
4. Membuat Rekapitulasi Bulanan Daftar Hadir sesuai
format yang sudah ditentukan dan ditanda tangani
oleh Petugas Absensi Dan Pengawas Absensi
1 Hk Setiap tgl 2
5. Menyerahkan Rekapitulasi Bulanan Daftar Hadir
kepada Kasubag. Keuangan
6. Menyiapkan berkas kelengkapan sebagai data
dukung Rekapitulasi Bulanan Daftar Hadir (misal :
SK mutasi, SPP, SPMJ, SPMT, Cuti, Surat Dokter,
Dinas Luar, Surat Iji, dll)
1 Hk
Kasubag.
Kepegawaian
7. Menyampaikan Rekapitulasi daftar hadir beserta
data dukungnya kepada Subag. Keuangan
1 Hk
8. Berdasarkan Rekap Daftar Hadir, dibuat
Perhitungan Makan
Bendahara
Gaji
9. Berdasarkan Rekap Daftar Hadir, dibuat daftar
Hadir (Masuk dan Pulang) yang ditanda tangani
oleh Ketua dan mencetaknya serta disampaikan
kepada Ketua melalui hirarkhi yang ada
1 Hk
Petugas
Remunerasi 10. Berdasarkan Rekap daftar Hadir yang ditanda
tangani Ketua, dibuat Daftar Tanda Terima
Tunjangan Khusus Kinerja (Remunerasi) dan
mencetaknya
1 Hk
11. Tanda Tangan seluruh pegawai pada Daftar Tanda
Terma Tunjangan Khusus Kinerja (Remunerasi)
1 Hk Seluruh
Pegawai
12. Membuat :
- Kwitansi Pertanggungjawaban diatas materai
Rp. 6.000,-
- Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM)
1Hk
Petugas
Remunerasi
13. Penandatangan :
- Tanda Terima Tunjangan Khusus Kinerja /
Pertanggung Jawaban di muka
- Kwitansi
- SPTJM
Ketua
Pansek selaku
KPA dan
Bendahara
Pengeluaran
14. Membuat Surat Pengantar dan meminta tanda
tangan kepada Pansek, melalui hirarkhi yang ada
1 Hk
Petugas
Remunerasi
15. Penandatanganan Surat Pengantar Pansek
16. Pemberkasan Pertanggungjawaban Di Muka
Tunjangan Khusus Kinerja (Remunerasi), dengan
kelengkapan berupa
- Surat Pengantar
- Tanda Terima Tunjangan Khusus Kinerja /
Pertanggungjawaban Di Muka
- Kwitansi
- SPTJM
- Rekapitulasi Absensi yang ditanda tangani oleh
Ketua
- Rekapitulasi yang ditanda tangani oleh Petugas
Absensi dan Pengawas Absensi
- Data Dukung Kepegawaian yang berkaitan
dengan Absensi
Petugas
Remunerasi
17. Menyampaikan Pertanggungjawaban di muka
Tunjangan Khusus Kinerja kepada PT TUN melalui
pengiriman tercepat. Data softcopynya
disampaikan kepada PT TUN melalui e mail.
SUB BAG KEPEGAWAIAN
1. Peningkatan Pengelolaan Data Dan Informasi
Kepegawaian.
1. Mengelola surat dinas penting yang telah di
disposisi Ketua Pengadilan Tinggi dan Panitera
PTUN:
60 menit 1 hk
Subbag
Kepegawaian
2. Surat yang diterima Sub. Bagian kepegawaian dari
disposisi KPTUN dan Panitera diagenda pada buku
surat masuk
60 menit 1 hk
3. Surat – surat yang memerlukan tindak lanjut mulai
konsep, pengetikan dan koreksi oleh ka. sub.
bagian kepegawaian
120
menit
1 hk
4. Mengirimkan surat yang telah di tandatangi oleh
KPTUN / penitera sekretaris baik melalui fax
maupun bagian umum
30 menit 1 hk
5. Pengelolaan file hakim dan pegawai PTUN
dilaksanakan
setiap hari
6. Mengadakan inventarisasi jumlah data pegawai
(bezzeting) yang disusun Tahun anggaran,
pengetikan jumlah data pegawai (bezzeting) dan
koreksi oleh Ka.sub. Bag. Kepegawaian (setiap 6
bln sekali)
8 jam 2 hk
2 Penyusunan daftar urut kepangkatan (duk)
disusun pada akhir Tahun anggaran, pengetikan
daftar urut kepegawaian di
4 jam 1 hk
3 Menyusunan daftar urut senioritas (dus) hakim
tinggi PTUN,
sesuai
kebutuhan
4 Pembuatan lembaran absensi daftar hadir dan
daftar pulang hakim dan pegawai PTUN
setiap hari
5 Perekapan absensi hakim dan pegawai / karyawati
PTUN :
- Pengunpulan daftar absensi dan pengetikan
hasil perekapan absen
10 jam 2 hk
- Koreksi oleh ka. sub. bag. kepegawaian 2 jam 1 hk
- Penyerahan rekap absensi kepada bagian
keuangan untuk uang makan dan uang
remunerasi paling lambat tgl 5 setiap bulan
1 jam 1 hk
1 Pembuatan SK hakim tinggi pengawas daerah dan
hakim tinggi pengawas bidang PTUN
sesuai
kebutuhan
2 Pembuatan SK pengawas ke PTUN dan Para
Pegawai
sesuai
kebutuhan
3 Membuat jadwal Piket Para pegawai setiap 2 (dua) 60 menit 1 hk
bulan sekali, diselesaikan (selama ini sub bagian
kepegawaian tidak membuat jadwal Piket
karyawan/karyawati)
2. Proses Pengusulan Kenaikan Pangkat
a. Meneliti kelengkapan berkas usulan, pengetikan
usulan dan koreksi oleh ka.sub. bag. kepegawaian
5 jam 2 hk
b. Proses penomoran dan pengiriman berkas yang
surat usulannya telah ditandatangani oleh KPTUN /
Panitera
1 jam 1 hk
1) Kenaikan Pangkat Reguler
- Menyusun daftar hakim dan pegawai yang akan
naik pangkat selama 1 (satu) Tahun, dibuat
pada akhir Tahun dan diselesaikan selama ;
3 jam 1 hk
Sub Bag
Kepegawaian
- Pengumpulan data pendukung usulan kenaikan
pangkat di selesaikan selama
8 jam 2 hk
- Mengusulkan usul kenaikan pangkat yang
diterima dari PTUN se-wilayah hukum di
selesaikan selama ;
3 jam 2 hk
- Koreksi oleh Kasub. bag. kepegawaian terhadap
usulan kenaikan pangkat regular selama :
2 jam 1 hk
2) Kenaikan Pengkat Penyesuaian Izasah
- Di buat telaahan diselesaikan selama 5 jam 2 hk
Sub Bag
Kepegawaian
Mengusulkan usul kenaikan pangkat ke PT.TUN 3 jam
1 hk
- Dilakukan baperjakat dilaksanakan 1 jam 1 hk
- Pengetikan usulan, koreksi oleh ka. sub.
bag.kepegawaian
2 jam 1 hk
- Mengirimkan usul kenaikan pangkat yang telah
di tandatangani oleh KPTUN ke Sekretaris MA RI
dan ke Dirtjen Badilmiltun melalui KPT.TUN
2 jam 1 hk
3) Kenaikan Pangkat Pilihan
- Membuat telaahan 3 jam 1 hk Sub Bag
Kepegawaian
+ - Mengusulkan usul kenaikan pangkat ke PTTUN 4 jam 5 hk
- Dilakukan baperjakat di laksanakan sesuai
kebutuhan
Tim
Baperjakat
- Pengetikan usulan, koreksi oleh Kasubbag
Kepegawaian
3 jam 1 hk
Sub Bag
Kepegawaian - Mengirimkan usul kenaikan pangkat yang telah
di tandatangani oleh KPTUN ke Sekretaris
2 jam 1 hk
Mahkamah Agung dan Dirtjen Badilmiltun
melalui KPT.TUN
4) Kenaikan pangkat pengabdian
- Pengumpulan data diselesaikan selama 6 jam 2 hk
Sub Bag
Kepegawaian
- Mengusulkan usul kenaikan pangkat yang
diterima dari PTUN ke PT.TUN
10 jam 5 hk
- Pengetikan dan koreksi oleh Kasub. bag
kepegawaian
3 jamm 1 hk
- Mengirimkan usul kenaikan pangkat yang
telah di tandatangani oleh KPTUN ke ditjen
badilmiltun atau sekretaris mari
2 jam 1 hk
3. Kenaikan Gaji Berkala
- Menyusun daftar hakim dan pegawai yang akan
naik gaji berkala setiap akhir Tahun
6 jam 2 hk
Sub Bag
Kepegawaian
- Pembuatan SK kenaikan gaji berkala di buat 1
bulan sebelum tmt kenaikan gaji berkala,
2 jam
1 hk
- Disampaikan kepada yang bersangkutan, Pembuat
Daftar Gaji dan di masukkan ke file yang
bersangkutan
1 jam
1 hk
4. Mutasi Hakim Dan Pegawai
- Membuat surat perintah melaksanakan tugas dan
surat perintah menduduki jabatan
3 jam 1 hk
Sub Bag
Kepegawaian - Disampaikan kepada yang bersangkutan, pembuat
daftar gaji,KPPN dan di masukkan ke file yang
bersangkutan
1 jam 1 hk
5. Usul Jabatan
- Penelitian dokumen dan dibuatkan telaahan i 12 jam 5 hk Sub Bag
Kepegawaian
- Dilakukan baperjakat di laksanakan 1 jam 1 hk + Tim
Baperjakat
- Mengirimkan usul pensiun yang telah di
tandatangani oleh KPTUN ditjen badilmiltun atau
sekretaris mari
2 jam 1 hk Sub Bag
Kepegawaian
6. Usul Pensiun
- Pengumpulan data di lakukan 6 bulan sebelum yang
bersangkutan memasuki usia pensiun
12 jam 5 hk
Sub Bag
Kepegawaian
- Mengirimkan usul pensiun yang telah di 2 jam 1 hk
tandatangani oleh KPTUN Dirtjen Badilmiltun atau
Sekretaris MARI melalui KPTTUN
7. Usulan Tanda Penghargaan Satya Lencana
- Pengumpulan data untuk hakim dan pegawai yang
telah memasuki masa kerja selama 10 Tahun, 20
Tahun dan 30 Tahun dilakukan
Setiap
awal
Tahun Sub Bag
Kepegawaian - Mengirimkan usulan tanda penghargaan satya
lencana yang telah di tandatangani oleh KPTUN ke
MA RI melaui KPTTUN
2 jam 1 hk
8. Bimbingan Teknis
- Membuat SK panitia Bintek 3 jam 1 hk
Bintek - Menyusun materi Bintek 12 jam 3 hk
- Membuat dan mengirim surat pemanggilan peserta
Bintek
3 jam 1 hk
- Merekap nama peserta PTUN dan membuat absensi
peserta Bintek
3 jam 1 hk Sub Bag
Kepegawaian - Menghubungi dosen / widyaiswara 10 jam 2 hk
- Menentukan waktu dan tempat bimbingan teknis 10 jam 3 hk
Bintek - Membuat formulir isian data dosen / widyaiswara 3 jam 1 hk
- Pelaksanaan kegiatan sesuai
kebutuhan
- Pelaporan kegiatan bimbingan teknis 8 jam 3 hk
9. Diklat/Rakor/Raker/Widyaswara
- Membuat surat tugas bagi hakim dan pegawai yang
di tunjuk
3 jam 1 hk
Sub Bag
Kepegawaian - Menyerahkan surat tugas kepada yang
bersangkutan
1 jam 1 hk
10. Cuti Hakim Dan Pegawai
- Pengetikan surat cuti permohonan cuti dan
pengetikan surat ijin cuti
2 jam 1 hk
Sub Bag
Kepegawaian - Mencatat pada buku agenda cuti 1 jam 1 hk
- Menyampaikan kepada yang bersangkutan dan arsip
file yang bersangkutan
1 jam 1 hk
11. Hukuman Disiplin
- Membuat laporan kepada ketua 3 jam 1 hk
Sub Bag
Kepegawaian
- Membuat surat tugas pemeriksaan dan diberikan
kepada Tim Pemeriksa
2 jam 1 hk
- Membuat dan mengirim surat pemanggilan 1 jam 1 hk
- Pemeriksaan oleh Tim Pemeriksa dilakukan; sesuai
kebutuhan
- Membuat laporan kepada KPTUN serta tindak
lanjut rekomendasi,
1 jam 1 hk
12. DP3
- Menyiapkan formulir DP3, menyerahkan pada
Atasan langsung yang dinilai,
3 jam 1 hk
Sub Bag
Kepegawaian - Pengetikan DP3 8 jam 3 hk
- Penandatanganan oleh pejabat penilai, yang dinilai
dan Atasan pejabat penilai serta memasukkan
kembali ke file yang bersangkutan tersebut
5 jam 2 hk