Post on 24-Apr-2015
LINGKUP PERENCANAAN
DAN PENGENDALIAN
PRODUKSI
A. STRATEGI PERENCANAN PRODUK
B. STRATEGI PERENCANAAN
PROSES
A. STRATEGI PENEMPATAN PRODUK
TIUPSistem Produksi 2
Faktor penentu strategi penempatan produk
adalah lead time
Jika kesedian konsumen waktu menunggu <
lead time, maka organisasi tersebut harus
memelihara persedian produk jadi
Jika konsumen mentolerir menunggu
beberapa hari, organisasi akan memilih
strategi merakit untuk dipesan atau
memproduksi untuk dipesan
Memproduksi untuk disimpan (make to stock)
TIUPSistem Produksi 3
Fokus :
1. Pengiriman produk segera dengan kualitas yang baik
2. Harga yang wajar dan barang yang umum (standar)
Dalam kondisi seperti ini konsumen tidak akan mentolerir untuk menunggu kedatangan produk
Pihak manajemen dituntut untuk memelihara persedian produk jadi
Tidak jarang persediaan produk jadi ini berjumlah banyak sebagai akibat adanya variasi produk berupa ukuran, warna, dan fasilias
Volume produk tinggi , misal : indomie
Merakit untuk dipesan (assemble to order)
TIUPSistem Produksi 4
Fokus
1. Menyediakan produk jadi yang berkualitas tinggi
2. Harga yang bersaing dalam jumlah variasi yang besar dari komponen-komponen standar
3. Waktu siklus (lead time) perakitan yang relatif pendek
Dengan menyediakan persediaan komponen dalam jumlah yang kecil, pabrik dapat melakukan perakitan dengan konfigurasi yang diinginkan konsumen
Memproduksi untuk dipesan ( Make to order)
TIUPSistem Produksi 5
Fokus :
1. Menyediakan kemampuan teknis untuk
memproduksi produk khusus
2. Mengerjakan sesuai keinginan konsumen
3. Volume
Produk akhir biasanya merupakan kombinasi
komponen standar dan komponen khusus lainnya
B. STRATEGI PENEMPATAN PROSES
Perencanan
Proses
Tipe tata letak pabrik Tipe Penempatana
produk
Flow shop Lintasan (line)
Fokus pada produk
Memproduksi untuk
disimpan
Merakit untuk dipesan
Job Shop Fungsional Fokus pada
proses
Memproduksi untuk
dipesan
Fixed site Posisi tetap
Fokus pada proyek
Memproduksi untuk
dipesan
TIUPSistem Produksi 6
Flow Shop
TIUPSistem Produksi 7
Flow shop sering disebut dengan tata letak produk karena produk selalu bergerak dengan urutan yang sama didalam proses produksi
Ada 4 jenis flow
1) Continuous flow
2) Dedicated reperirif flow
3) Mixed model repetitive flow
4) Intermittent /batch flow
Continuous Flow
TIUPSistem Produksi 8
Continuous flow biasanya terjadi pada industri yang
mengolah bahan cair, serbuk, atau bahan kimia lainnya.
Penambangan minyak salah satu contoh continuous flow
Dedicated Repetitive flow
TIUPSistem Produksi 9
Kata “dedicated” mengimplikasikan bahwa bagian produksi
hanya memproduksi satu tipe produk tetapi memiliki
variasi produk (mis : warna) yang beragam.
Lintas perakitan dedicated akan ditentukan oleh jenis
produk yang diinginkan oleh konsumen (permintaan)
Karateristik Continuous dan dedicated
Repetiive Flow
TIUPSistem Produksi 10
A. Lintas Alir Umum
B. Lintas Berbentuk U
Karateristik
TIUPSistem Produksi 11
1. Produk mengalami proses pada kecepatan tertentu (tetap)
2. Mesin, alat penanganan material didesain khusus untuk melayani satu tipe produk
3. Proses produksi dirancang untuk meminimasi penanganan material
4. Hanya perubahan kecil yang dapat dilakukan thd lintas produksi jika perubahan produk atau perbaikan proses. Perubahan draktis memerluka biaya yang tinggi
5. Lintas produksi dijalankan untuk waktu yang relatif panjang
6. P P Persedian ditentukan oleh kapasitas lintas produksi
7. Kecenderungan untuk menyeimbangkan ditentukan oleh kecepatan lintas produksi
8. Kecepatan aliran produksi tidak dapat dirubah secara signifikan tanpa ada modifikasi peralatan atau penambahan tenaga kerja
9. Biaya tetap tinggi dan biaya tidak tetap relatif rendah.
Dedicated flow memerlukan volume prodksi yang tinggi untuk mencapai BEP tetapi dengan volume produksi yang tinggi hanya produk tiap unit menjadi rendah
Batch Flow
TIUPSistem Produksi 12
Secara fungsional batch flow sama seperti continuous flow
atau repetitive kecuali dua atau lebih produk diproduksi
menggunakan fasilitas produksi yang sama. Karena waktu
setup dalam batch flow besar, maka siklus produksi untuk
produk tertentu akan lebih lama
Karateristik Batch Flow
TIUPSistem Produksi 13
1. Peralatan yang dipakai memiliki fungsi umum (tidak spesifik) sehingga kurang efisien dibandingkan continuous atau dedicated repetitive
2. Peralatan dan tenaga kerja harus dijadwal kontinue
3. Peralatan disesuaikan spesifikasinya (kecepatan, tekanan, dll) untuk setiap item
Mixed Model Repetitive Flow
TIUPSistem Produksi 14
Digunakan untuk memproduksi dua atau lebih model
(produk). Waktu perubahan tiap model minimum dan
dilakukan pada lintas produksi yang sama. Sebagai
contoh dimana A, B, C, D mempresentasikan model
yang berbeda dan urutan produksi ini adalah :
A-B-C-A-B-C-A-B-A-D.
Berdasarkan urutan ini, setiap D diproduksi akan ada
4 unit A, 3 unit B dan 2 unit C
Karateristik Mixed Model Repetitive Flow
TIUPSistem Produksi 15
1. Peralatan yang digunakan memiliki fungsi umum dan digunakan untuk memproduksi beberapa model
2. Tenaga Kerja mempunyai keahlian multi fungsi sehingga dapat bekerja pada beberapa lintas produksi
3. Waktu setup sangat pendek. Waktu setup ideal yaitu sangat kecil sehingga dapat mengakomodasi perubahan model setiap satu unit
4. Kecepatan lintas produksi disesuaikan dengan permintaan pasar
Tujuan Perencanan Flow Shop
TIUPSistem Produksi 16
1. Mengkombinasikan beberapa fasilitas dengan persyaratan : membutuhkan keahlian, peralatan atau material yang sama
2. Memenuhi persyaratan operasi misalnya memisahkan aktivitas produksi yang berdebu dengan aktivitas yang membutuhkan lingkunga yang bersih
3. Membatasi jumlah pekerjaan yang dapat dilakukab setiap stasiun kerja
4. Menciptakan fleksibilitas untuk menghadapi perubahan kecepatan produksi. Stasiun kerja dapat diorganisisr dengan merubah tugas kerja dengan biaya yang minimum
5. Minimasi kebutuhan tempat (area) kerja
Job Shop
TIUPSistem Produksi 17
Proses job shop dicirikan oleh peralatan yang diorganisir
menurut fungsinya (misal ; milling, drilling, turning dan
perakitan)
Aliran produksi dimungkinkan berbeda untuk setiap
produk
Tata letak pabrik disusun untuk mendukung beragam
aliran produksi
Gambar proses Job Shop
TIUPSistem Produksi 18
SK
A1
SK
B1
SK
B1
SK
A1
SK
C1
SK
B1
SK
D1
SK
D1
SK
C1
SK
C1 Gudang
Beberapa karakteristik proses job shop
TIUPSistem Produksi 19
1. Peralatan produksi dan penanganan material dapat disesuaikan atau dimodifikasi untuk menangani produk yang beragam
2. Produk-produk diproses dalam lot atau batch
3. Memerlukan perencanaan dan pengendalian produksi yang rinci
4. Informasi yang rinci diperlukan untuk melakukan pengendalian seperti informasi berupa : urutan proses, prioritas produksi, waktu operasi, kapasitas, stasiun kerja, dll
5. Beban kerja setiap kerja berbeda
6. Ketersediaan sumber berupa bahan baku, tenaga kerja, dan peralatan harus dikoordinasi melalui perencanaan pemesanan (order planning)
7. JUmlah produk setengah jadi (WIP) cenderung lebih besar, relatif terhadap flow proses
8. Waktu terbesar produksi adalah waktu menunggu material (produk) untuk diproses pada mesin tertentu
9. Tenaga kerja langsung memiliki keahlian lebih jika dibandingkan dengan tenaga kerja di flow proses
Tujuan Perencanaan Job Shop
TIUPSistem Produksi 20
1. Memproduksi prototipe suatu produk baru
2. Membuat produk dalam jumlah kecil untuk menguji untuk menguji permintaan pasar
3. Memproduksi dalam jumlah kecil
4. Memelihara kualitas yang diinginkan sesuai dengan spesifikasi
5. Memberi kesempatan kerja memproduksi berbagai produk. Spesialisasi tenaga kerja adalah efisien, tetapi dalam hal tertentu tidk efisien karena kejenuhan tenaga kerja
Fixed Site (Project)
TIUPSistem Produksi 21
Karateristik utama yaitu peralatan dan tenaga kerja dibawa ketempat dimana produk akan diproses
Tipe produksi ini dijumpai di dok kapal, konstruksi jalan, pesawat terbang. Dll
Tenaga kerja langsung berkeahlian tinggi dan independent
Jumlah pemesanan kecil dan memiliki sejumlah rancangan khusus
Peralatan, tenaga kerja, material dan sumber laninya harus tersedia pada waktu yang tepat untuk menghindari kapasitas non produktif
Rangkaian Proses Produksi
TIUPSistem Produksi 22
1
2
3
4
5
Job Shop
Batch Flow
Mixed Model Repetitve
Dedicater Repetitive
Continuous
Struktur Produk
Volume Rendah Sedang Tinggi Tinggi
Variasi Tinggi Tinggi Rendah STandar
Group 1 Group 2 Group 3 Group 4 Group 5
Keunggulan Kualiatas Tinggi Tinggi Tinggi Biaya Kompetitif Biaya rendah
Variasi Feksibilitas Tinggi Sedang Sedang Rendah Standar
Implikasi Biaya Tinggi Tinggi Sedang Beberapa otomasi Otomasi penuh
Permesinan Fungsi Umum Umum Umum Khusus Khusus
Posisi Produk Memproduksi untuk Merakit untuk Merakit Memproduksi Memproduksi
dipesan dipesan Untuk dipesan Untuk disimpan untuk disimpan
Pilihan Teknologi
TIUPSistem Produksi 23
Desain produk dan desain ulang
Penerimaan material
Lingkup Jasa
Desain proses
Distribusi
pelayanan
P
E
M
A
S
O
k
A
B
C
D
EDI CAD CAPP CAS&MP CAM CAI EDI
Produksi, Perakitan, Inspeksi
K
O
N
S
U
M
E
N
Permasalahan Perencanaan Dan Pengendalian
Produksi
TIUPSistem Produksi 24
Definisi
Perencanaan produksi, Aktifitas untuk menetapkan :
1. Apa yang harus diproduksi
2. Berapa banyak
3. Kapan
4. Sumber-sumber apa yang dibutuhkan
Pengendalian Produksi, AKtivitas yang menetapkan :
1. Apakah sumber-sumber yang digunakan dapat memenuhinya
2. Apakah produksi bisa dijalankan sesuai dengan rencana
3. Apabila tidak , melakukan tindakan perbaikan
Tujuan
TIUPSistem Produksi 25
1. Memaksimumkan pelayanan pada konsumen
MTO : waktu yang singkat yang sesuai dengan jadwal
MTS : pemenuhan order konsumen
2. Meminimumkana investasi pada persediaan, bahan, WIP, Part, Assembli, dan produk
3. Memaksimumkan efisiensi penggunaan sumbe-sumber
Tujuan diatas satu dengan lainnya konflik, sehingga keputusan yang harus dilakukan adalah trade off diantara tujuan tersebut
Fungsi
TIUPSistem Produksi 26
1. Perencanan Produksi
2. Perencanaan Persediaan
3. Perencanaan Kapasitas
4. Pengesahan Produksi dan Pengadaan
5. Pengendalian Produksi, Persediaan dan Kapasitas
6. Penyimpanan dan Pergerakan Material
7. Fungsi-fungsi lain
TIUPSistem Produksi 27
Perencanaan Produksi
Menyiapkan rencana produksi tingkat aggregate perusahaan
Menjadwalkan penyelesaikan produk spesifik
Merencanakan produksi dan pembelian komponen dan bahan baku
Menjadwalkan uruan proses stasiun kerja/mesin
Perencanaan Persediaan
Menyiapkan persediaan bahan-baku, WIP dan bahan jadi tingkat aggregate
Merencanakan persediaan produk individu (item) dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti : ukuran lot ekonomis. Lead time. Ketidakpastian permintaan, dan tingkat pelayanan kepada konsumen
TIUPSistem Produksi 28
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan kapasitas jangka panjang, menengah, dan pendek untuk mencapai jadwal produksi, termasuk akuisisi fasilitas dan peralatan penambahan-pengurangan tenaga kerja, lembur, dan subkontrak
Pengesahan Produksi dan Pengadaan
Pengesahan produksi melalui order produksi atau jadwal produksi
Pengesahan pengadaan bahan baku dan komponen melalui permintaan pembelian
TIUPSistem Produksi 29
Pengendalian Produksi, Persediaan dan Kapasitas
Pengendalian , pencatatan dan pelaporan kontinu kemajuan proses produksi, tingkat persediaan dan kapasitas
Perbandingan terhadap rencana (plans)
Memperbaiki variasi (perubahan) dari rencana dengan bekerja sama mengatsi masalah yang timbul
Penyimpanan dan Pergerakan Material
Menerima bahan (material) dari pemasok
Menyimpan di gudang
Pengambilan stock order dari bagian produksi atau konsumen
Pengemasan
Penanganan material dalam pabrik
Fungsi-Fungsi lain
Tools
Routing dan process planning
TIUPSistem Produksi 30
Perencanaan Kebutuhan Perencanaan Produksi
Jadwal Induk Produksi
Perencanaan Kapasitas
Rinci
Sistem Pengendalian
Lantai Pabrik
Perencanaan Kebutuhan
Material
Rencana Material dan
Kebutuhan
Sistem Pembelian
Front end
Engine
Back end