Post on 12-Jan-2017
53
BAB III
METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, karena hasil
pengumpulan data berbentuk angka atau diangkakan, sesuai dengan pendapat
Sugiyono (2003:14), yaitu : “Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka
atau data kualitatif yang diangkakan”.
Dengan bertitik tolak pada tujuan penelitian, penelitian ini dirancang
untuk menguji hipotesis dan mendeskripsikan kata dan data atau kecenderungan
yang saling mempengaruhi atas sejumlah variabel, serta melakukan analisis dan
prediksi tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai keadaan yang akan
datang.
Jenis penelitian ini adalah survei sedangkan metodenya adalah deskriptif
analitis. Metode survei adalah suatu metode penelitian yang mengambil sampel
dari suatu populasi dan menggunakan angket (questioner) sebagai alat pengumpul
data. Dalam penelitian ini data dan informasi dikumpulkan dari responden dengan
menggunakan angket (questioner). ‘Setelah data dikumpulkan kemudian hasilnya
akan dipaparkan secara deskriptif dan pada akhir penelitian akan dianalisis untuk
menguji hipotesis yang diajukan pada awal penelitian ini,’ demikian menurut
Effendi (2003) yang dikutip oleh Riduwan (2009:275).
Metode penelitian survey adalah usaha pengamatan untuk mendapatkan
suatu keterangan-keterangan yang jelas terhadap suatu masalah tertentu dalam
suatu penelitian. Penelitian dilakukan secara meluas dan berusaha mencari hasil
54
yang segera dapat dipergunakan untuk suatu tindakan yang sifatnya deskriptif
yaitu melukiskan hal-hal yang mengandung fakta-fakta, klasifikasi dan
pengukuran yang akan diukur adalah fakta yang fungsinya merumuskan dan
melukiskan apa yang terjadi .
Berdasarkan pengertian para ahli di atas, maka penulis menarik
kesimpulan bahwa metode survey deskriptif cocok untuk digunakan dalam
penelitian ini, karena sesuai dengan maksud dari penelitian ini, yaitu untuk
memperoleh gambaran pengaruh disiplin kerja kepala sekolah dan kinerja guru
terhadap mutu layanan pembelajaran di SMAN berstandar nasional (SSN) di
lingkungan Dinas pendidikan kabupaten Indramayu.
B. Teknik Sampling
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004:90).
Nasir (1988:327) dalam Akdon (2008:96) mengatakan ‘populasi adalah
berkenaan dengan data, bukan orang atau bendanya’. Kemudian “populasi adalah
totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran
kuantitatif maupun kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai
sekumpulan objek yang lengkap” (Nawawi, 1985:141). Sedangkan Akdon
(2008:96) sendiri mengemukakan “ populasi merupakan objek atau subjek yang
berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang mempunyai
kaitan dengan masalah penelitian”. Hal senada disampaikan oleh Riduwan
(2009:55) yaitu “populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu
55
wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.
Ada dua jenis populasi, yaitu populasi terbatas dan populasi tidak terbatas atau tak
terhingga”.
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Simple
Random Sampling, yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak
tanpa memperhatikan strata atau tingkatan dalam anggota populasi tersebut. Hal
ini dilakukan mengingat anggota populasinya homogen.
Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh guru PNS SMA
Negeri berstandar nasional (SSN) sekabupaten Indramayu yang tersebar dalam
dua wilayah yaitu Indramayu bagian timur yang terdiri dari dua SMA Negeri dan
Indramayu bagian barat yang terdiri dari dua SMA Negeri tahun pelajaran 2009-
2010. Adapun jumlah populasi masing-masing sekolah dapat dilihat pada tabel 3.1
di bawah ini:
Tabel. 3.1 Jumlah Populasi Guru PNS dan Siswa SMA Negeri berstandar SSN
Wilayah dan Sekolah Populasi Guru Populasi Siswa
Wilayah Indramayu Timur 1. SMAN 2 Indramayu 41 820
2. SMAN 1 Krangkeng 39 812
Wilayah Indramayu Barat 1. SMAN 1 Kandanghaur 40 987
2. SMAN 1 Haurgeulis 36 609
Jumlah
Sumber : Data sekolah per April tahun 2010
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan sampel adalah
sebagai berikut :
1. Menetapkan jumlah sampel guru PNS dan siswa dari empat SMA Negeri
56
berstandar SSN.
2. Menetapkan jumlah sampel guru PNS dan siswa masing-masing sekolah baik
wilayah Indramayu timur maupun wilayah Indramayu barat, Mengingat
populasi sudah diketahui jumlahnya maka penentuan sampel berdasarkan
teknik random sampling dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane yang
dikutip oleh Rahmat (1998:82) dalam Riduwan (2009:65) ; Akdon (2008:107)
yaitu sebagai berikut:
n = �
�.�� ��
Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d2 = Presisi (ditetapkan 10% )
Berdasarkan rumus Taro Yamane tersebut diperoleh jumlah sampel (n)
sebagai berikut :
a. Sampel Guru :
n = �
�.�� �� = ��
��.�,� ��� = ���,��� =
���,� = 60,93 (61)
Sehingga diperoleh jumlah sampel guru (n) sejumlah 82 responden.
b. Sampel Siswa :
n = �
�.�� �� = ����
����.�,� ��� = ������,���� =
������,�� = 96,995 (97)
Sehingga diperoleh jumlah sampel siswa (n) sejumlah 97 responden.
Adapun jumlah sampel dari masing-masing sekolah selengkapnya dapat
dilihat pada tabel 3.2. di bawah ini :
57
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian Guru PNS dan Siswa Jenjang SMA Negeri (SSN)
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2010
C. Definisi Opersional Variabel Penelitian
1. Variabel Penelitian
Sesuai dengan judul proposal penelitian “ Pengaruh Kinerja manajemen
Kepala Sekolah dan Kinerja Guru terhadap Mutu Layanan Pembelajaran (di SMA
Berstandar SSN di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu) ”, maka
operasional variabelnya adalah sebagai berikut :
a) Variabel indefenden (variabel bebas) :
X1 : Kinerja manajemen kepala sekolah
X2 : Kinerja guru
b) Variabel defenden (variabel terikat)
Y : Mutu layanan pembelajaran
Hubungan antar variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini dapat
dijelaskan Gambar 1.1.berikut:
Wilayah dan Sekolah Guru Siswa
Populasi Sampel Populasi Sampel
Wilayah Indramayu Timur
3. SMAN 2 Indramayu 41 41
156 x 61 � 16,0316 820 820
3228 x 97 � 24,6425
4. SMAN 1 Krangkeng 39 39
156 x 61 � 15,25 15 812 812
3228 x 97 � 24,4024
Wilayah Indramayu Barat
3. SMAN 1 Kandanghaur 40 40
156 x 61 � 15,6416 987 987
3228 x 97 � 29,6630
4. SMAN 1 Haurgeulis 36 36
156 x 61 � 14,08 14 609 609
3322 x 97 � 18,3018
Jumlah 156 61 3378 97
58
Gambar 3.1.Hubungan antar variabel penelitian
2. Definisi Operasional
Berdasarkan variabel penelitian di atas, maka definisi operasionalnya
adalah sebagai berikut :
a. Kinerja Manajemen Kepala sekolah (X1)
Pengukuran variabel kinerja manajemen kepala sekolah berkenaan
dengan bidang garapan manajemen kepala sekolah, yaitu : (1) Manajemen
kurikulum, (2) Manajemen kesiswaan, (3) Manajemen personil/anggota, (4)
Manajemen sarana dan prasarana, (5) Manajemen keuangan, (6) Manajemen
hubungan sekolah dan masyarakat, (7) Manajemen layanan khusus (Rohiat ,2009:21)
b. Kinerja Guru (X2)
Pengukuran variabel kinerja guru berdasarkan bentuk kompetensi yang
harus dimiliki guru yaitu ; (1) pedagogik, (2) kepribadian, (3) professional, dan (4)
sosial (UUGD 14/2005 pasal 8)
rx1x2
X1 = Kinerja manajemen Kepala Sekolah
X2 = Kinerja guru
Y = Mutu layanan pembelajaran
ryx2
ryx1
ryx1x2
X1
X2
Y
59
c. Mutu Layanan Pembelajaran (Y)
Tolok ukur mutu layanan pembelajaran dapat diukur oleh sepuluh dimensi
yaitu sebagai berikut : (1) Tangibles, (2) Reliability, (3) Responsiveness, (4)
Courtesy, (5) Empathy, (6) Competence, (7) Credibility, (8) Security, (9)
Communication, dan (10) Access, Ziethalm et al.(Ellitan dan Anatan ,2007:48)
D. Pengembangan Alat Pengumpul Data
Untuk memperoleh data tentang kinerja manajemen kepala sekolah, kinerja
guru dan mutu layanan pembelajaran, maka disusun instrumen penelitian melalui
beberapa tahap yaitu mulai : (1) mengkaji semua teori yang berkaitan dengan variabel-
variabel yang akan diteliti, (2) menyusun indikator dari setiap variabel, (3) menyusun
kisi-kisi, (4) menyusun butir-butir pernyataan dan menetapkan skala pengukuran, (5)
melakukan uji coba instrumen, (6) menganalisis butir soal dengan menguji validitas
dan reliabilitasnya.
Instrumen penelitian ini terdiri dari tiga bentuk kuesioner, yang terdiri dari : (1)
kinerja manajemen kepala sekolah, (2) kinerja guru, dan (3) mutu layanan
pembelajaran.
1. Instrumen Kinerja Manajemen Kepala Sekolah
Instrumen ini terdiri dari 46 butir penyataan, masing-masing butir diukur
menggunakan skala Likert dengan kisaran 1 – 5 tingkatan. Untuk analisis secara
kuantitatif, maka alternatif jawaban tersebut dapat diberi skor dari nilai 1 sampai 5.
Adapun kisi-kisi instrumen kinerja manajemen kepala sekolah disajikan pada tabel.
3.3.
60
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Kinerja Manajemen Kepala Sekolah
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR No Item ∑ Item
Kinerja
Manajemen
Kepala
Sekolah (X1)
1). Manajemen
Kurikulum
1) Memfasilitasi sekolah dalam
mengembangkan kurikulum
2) Memberdayakan tenaga
kependidikan sekolah dalam menyediakan dokumen-dokumen
kurikulum
3) Membimbing guru dalam
mengembangkan dan
memperbaiki proses pembelajaran
4) Membimbing guru dalam evaluasi dan tindak lanjut hasil
pembelajaran
5) Menggunakan ICT dalam proses
pembelajaran
1,2
3,4
5,6
7,8
9
1
2
2
2
1
2). Manajemen
kesiswaan
1) Mengelola pengembangan bakat,
minat, kreativitas dan kemampuan siswa
2) Mengelola bimbingan dan
konseling siswa
3) Memberdayakan peran OSIS
4) Mengupayakan kesiapan belajar
siswa
10,11
12
13,14,15
16
2
1
3
1
3). Manajemen personil
1) Memperoleh dan memilih personil sekolah yang cakap
2) Membantu personil sekolah
menyesuaikan diri pada tugas-
tugas barunya
3) Menggunakan personil sekolah
dengan lebih efektif 4) Meningkatkan kinerja personil
5) Menciptakan kesempatan
perkembangan karier dan
profesionalisme personil sekolah
secara berkesinambungan
17,18
19,20,
21,22,23
24,25
26,27
2
2
3
2
2
4). Manajemen sarana
prasarana
1) Merencanakan kebutuhan sarana prasarana sekolah
2) Menyediakan dan
mendayagunakan sarana prasarana
sekolah
28
29
1
1
61
3) Mengelola dan memelihara sarana
prasarana sekolah
4) Mengelola administrasi/ inventaris
sarana prasarana sekolah 5) Memonitor dan mengevaluasi
sarana prasarana sekolah
30,31
32
33
2
1
1
5). Manajemen
keuangan
1) Membuat perencanaan keuangan
sekolah
2) Mengelola penggunaan keuangan
secara tepat dan efisien 3) Mengelola pengadministrasian
dan pelaporan keuangan sekolah
34,35
36,37
38,39
2
2
2
6). Manajemen
Hubungan
sekolah dan
masyarakat
1) Menjaga dan mengembangkan
nilai-nilai dan tradisi sesuai
dengan kemajuan dan tuntutan
masyarakat 2) Menjaga dan mengembangkan
komunikasi yang efisien serta
saling pengertian antara sekolah,
personil sekolah, dan masyarakat.
40,41,42
43
3
1
7). Manajemen
Layanan khusus
1) Merencanakan dan mengelola
fasilitas penunjang layanan pembelajaran ; pusat sumber
belajar, UKS, bimbingan
konseling, kantin sekolah.
44,45,46
3
Jumlah Item 46
Catatan : Konsep operasional kinerja manajemen kepala sekolah (X1) dikembangkan dari Rohiat ,
(2009 :21-28)
2. Instrumen Kinerja Guru
Instrumen ini terdiri dari 26 butir pernyataan, masing-masing butir diukur
menggunakan skala Likert dengan kisaran 1 – 5 tingkatan. Untuk analisis secara
kuantitatif, maka alternatif jawaban tersebut dapat diberi skor dari nilai 1 sampai 5 .
Adapun kisi-kisi instrumen kinerja guru penulis sajikan pada tabel 3.4
62
Tabel 3.4 Instrumen Kisi-kisi Kinerja Guru
VARIABEL
DIMENSI INDIKATOR No Item ∑ Item
Kinerja Guru (X2)
1. Pedagogik 1) memahami dengan baik ciri-ciri peserta didik
2) memahami potensi-potensi anak didik dan cara membantunya.
3) memahami teori belajar 4) menguasai berbagai model dan
strategi pembelajaran. 5) menguasai cara-cara menerapkan
ICT dalam proses pembelajaran . 6) menguasai bahasa Indonesia yang
baik dan benar . 7) menguasai pendekatan pedagogik. 8) menguasai cara merancang proses
belajar mengajar yang komprehensif. 9) menguasai cara menilai kemajuan
belajar peserta didik secara total. 10) menguasai cara membimbing anak. 11) menguasai prinsip dan proses
mengelola proses belajar mengajar.
1 2 3 4 5 6
7 8 9
10 11
1 1 1 1 1 1
1
1 1 1 1
2. Kepribadian 1) memiliki komitmen dan kemauan tinggi dalam melakukan.
2) memiliki rasa kasih sayang kepada peserta didik.
3) memiliki rasa tanggung jawab 4) berakhlak mulia.
12
13
14 15
1 1 1 1
3. Profesional 1) menguasai substansi teaching
subjects (materi/ isi) bidang keahliannya.
2) menguasai learning equipment dan leaming resources yang diperlukan dalam proses belajar mengajar.
3) menguasai cara mengolah learning resources dari lingkungan hidup.
4) menguasai teknologi informasi. 5) menguasai cara menyusun rencana
pelajaran.
16
17
18
19 20
1 1 1 1 1
4. Sosial 1) memahami berbagai faktor yang berpengaruh dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung proses pembelajaran.
2) mengerti berbagai faktor sosial-
21
1
63
kultural dan ekonomi yang berpengaruh terhadap proses pendidikan peserta didik.
3) memahami pentingnya hubungan antara sekolah dengan orang tua dan tokoh masyarakat.
4) mengerti nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dan dijunjung tinggi oleh masyarakat.
5) memahami pendekatan-pendekatan yang diterapkan di sekolah untuk menarik peran serta masyarakat.
6) menguasai dan memahami perubahan-perubahan akibat dampak globalisasi
22
23
24
25
26
1
1
1
1
1
Jumlah Item 26
Catatan : Konsep operasional Kinerja Guru (X2) dikembangkan dari pasal 8 UUGD No 14 tahun
2005
3. Instrumen Mutu Layanan Pembelajaran
Instrumen ini terdiri dari 24 butir pernyataan, masing-masing butir diukur
menggunakan skala Likert dengan kisaran 1 – 5 tingkatan. Untuk analisis secara
kuantitatif, maka alternatif jawaban tersebut dapat diberi skor dari nilai 1 sampai 5 .
Adapun kisi-kisi instrumen mutu layanan pembelajaran penulis sajikan pada
tabel 3.5 berikut ini.
Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen Mutu Layanan Pembelajaran
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR No
Item ∑
Item
Mutu
Layanan
Pembelajaran (Y)
1). Tangibles 1) Perlengkapan sarana prasarana
sekolah
2) Perlengkapan sarana pembelajaran
1
2
1
1
2). Reliability 1) Kecepatan proses pelayanan siswa 2) Adil dalam pelayanan siswa
3,4 5
2 1
3). Responsiveness 1) Kesadaran memberikan pelayanan
siswa
2) Menguasai tugas
6
7,8
1
2
64
4). Courtesy 1) Ramah dan bersahabat
2) Tanggap keinginan siswa
9
10
1
1
5). Empathy 1) Memberikan perhatian yang tulus
kepada siswa
2) Bersikap perhatian individual kepada siswa yang memerlukan
bantuan
11
12
1
1
6). Competence 1) Memiliki kemampuan dan
keterampilan
2) Bersikap professional dalam
bekerja
13
14
1
1
7). Credibility 1) Jujur dalam setiap tindakan
2) Amanah dalam tugas pelayanan siswa
15
16
1
1
8). Security 1) Jaminan pelayanan siswa
2) Kepastian hukum
17,18
19,20
2
2
9). Communi-
cation
1) Mampu berkomunikasi
2) Memberikan informasi baru
21
22
1
1
10). Access 1) Mudah untuk dihubungi dan
ditemui siswa
2) Pendekatan siswa dengan kepala
sekolah dan guru
23
24
1
1
Jumlah Item 24
Catatan : Konsep operasional mutu layanan pembelajaran (Y) dikembangkan dari Ziethalm et al yang dikutip oleh Ellitan dan Anatan (2007:48).
E. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Studi Dokumentasi dan Teknik Angket.
1. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam pengumpulan data penelitian ini dimaksudkan
sebagai cara mengumpulkan data dengan mempelajari dan mencatat bagian-
bagian yang dianggap penting dari berbagai risalah resmi yang terdapat baik dari
lokasi penelitian maupun Dinas/Instansi lain yang ada hubungannya dengan lokasi
penelitian. Studi dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari
65
sekolah dan guru meliputi buku-buku laporan kegiatan sekolah, dan data yang
relevan dengan fokus penelitian.
2. Teknik Angket
Angket disebarkan pada responden dalam hal ini guru PNS untuk
memperoleh gambaran data langsung dari responden yang dijadikan sampel dalam
penelitian. Pemilihan dengan metode angket ini didasarkan atas alasan bahwa : (a)
Setiap responden menghadapi susunan dan cara pengisian yang sama atas
sejumlah pertanyaan yang diajukan, (b) responden memiliki waktu untuk
menjawab, (c) responden memiliki kebebasan memberikan jawaban, dan (d) dapat
digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan dari banyak responden dan
dalam waktu yang tepat.
Melalui teknik model angket ini akan dapat dikumpulkan data atau
informasi berupa jawaban tertulis dari responden atas sejumlah pertanyaan yang
diajukan di dalan angket tersebut. Indikator-indikator yang merupakan penjabaran
dari variabel-variabel
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian berbentuk kuesioner, yang meliputi (1) kinerja
manajemen kepala sekolah, (2) kinerja guru, dan (3) Mutu layanan pembelajaran.
Adapun kuesioner kinerja manajemen kepala sekolah yang digunakan
dalam penelitian ini hasil modifikasi dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah. Sedangkan kuesioner
kinerja guru merupakan hasil modifikasi dari pasal 8 UUGD No 14 tahun 2005,
dan kuesioner mutu layanan pembelajaran merupakan hasil modifikasi dari dari
66
Ziethalm et al yang dikutip oleh Ellitan dan Anatan (2007:48).
Dari ketiga kuesioner tersebut dibuat skala penilaian dengan rentang
jawaban 1 sampai dengan 5. Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen
tersebut terlebih dahulu diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Butir-butir
instrumen yang valid dan reliabel akan digunakan untuk alat pengukuran dalam
penelitian, sedangkan butir-butir instrumen yang tidak valid (invalid)
dipertimbangkan untuk direvisi apabila esensial dan dibuang apabila tidak
esensial.
1. Skala Pengukuran
Data yang dihasilkan dari penyebaran angket berskala ordinal, mengingat
angket yang disebarkan menggunakan skala Likert, maka diperlukan pengaturan
pembobotan masing-masing konsep operasional. Pengaturan pembobotan konsep
operasional penulis sajikan pada tabel 3.5. berikut ini
Tabel 3.6 Pembobotan Konsep
Penggunaan skala ordinal tidak memungkinkan untuk memperoleh nilai
mutlak atau absolut dari objek yang diteliti, tetapi hanya kecenderungan. Angket
yang merupakan alat ukur dalam penelitian ini perlu diuji validitas dan
realibilitasnya. Dengan menggunakan istrumen yang valid dan reliabel dalam
Kinerja Manajemen
Kepala sekolah Kinerja Guru
Mutu Layanan Pembelajaran
5. Selalu 4. Sering 3. Kadang-kadang 2. Jarang 1. Tidak pernah
5. Selalu 4. Sering 3. Kadang-kadang 2. Jarang 1. Tidak pernah
5. Sangat puas 4. Puas 3. Cukup puas 2. Kurang puas 1. Tidak puas
67
pengumpulan data, diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid (Saheh), Akdon
(2008:143)
2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Hasil penelitian yang valid manakala terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu
valid, Sugiyono (dalam Akdon, 2008:143) . Sedangkan instrumen yang reliabel
adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang
sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2005:137).
a. Pengujian Validitas Instrumen
Akdon (2005:143) mengatakan “untuk menguji validitas konstruksi
(Construct validity) dapat digunakan pendapat dari ahli (Judgment experts)”.
Untuk pengujian validitas konstruksi dengan menggunkan analisis faktor, yaitu
dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan rumus Pearson
Product Moment (PPM), yaitu :
��� !"# � "∑%� &� ' ∑%� ∑&� ("∑%�) ' ∑%� ) . "∑&�) ' ∑&* )
(Akdon, 2008:144)
Dimana : ��� !"# = koefisien korelasi ∑+, = jumlah skor item ∑-, = junlah skor total (seluruh item) n = jumlah responden
68
Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus ./,0123 � √25�6√�57� .
Dimana: t = nilai ./,0123, r = koefisien korelasi hasil 8/,0123 , dan n = jumlah responden
(Akdon, 2008:144) Tabel t (distribusi t) untuk taraf signifikansi α = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk = n-2), Kaidah keputusan menurut Akdon (2005:144) adalah :
(1) Jika ./,0123 > .09:;< berarti valid dan sebaliknya (2) Jika ./,0123 < .09:;< berarti invalid
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks
korelasinya (8/,0123 ) sebagai berikut :
(1) Jika 0,800 ≤ 8/,0123 ≤ 1,000 maka sangat tinggi (2) Jika 0,600 ≤ 8/,0123 ≤ 0,799 maka tinggi (3) Jika 0,400 ≤ 8/,0123 ≤ 0,599 maka cukup tinggi (4) Jika 0,200 ≤ 8/,0123 ≤ 0,399 maka rendah (5) Jika 0,000 ≤ 8/,0123 ≤ 0,199 maka sangat rendah
b. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan
(keterandalan atau konsistensi) alat pengumpul data atau instrumen yang
digunakan dan pengujian ini hanya dilakukan terhadap butir-butir pernyataan yang
valid, yang diperoleh melalui uji validitas. Selanjutnya untuk mengetahui tingkat
reliabilitas data, SPSS memberikan fasilitasi untuik mengukur reliabilitas
dimaksud.
Dalam menguji reliabilitas instrumen, penulis menggunakan metode
Cronbach Alpha. Hal ini dilakukan karena metode ini lebih reliabel dibandingkan
69
dengan metode belah dua (Split Half Method), sebagaimana dikemukakan oleh
Akdon (2008:164) :
“.... karena kesalahan fatal yang sering kita jumpai adalah penggunan teknik belah dua untuk menghitung reliabilitas angket. Dalam menggunakan teknik belah dua, peneliti harus selalu ingat persyaratannya antara lain bahwa belahan pertama dengan belahan kedua yang dicari kesejajarannya harus seimbang”.
Disamping itu dalam menganalisis reliabilitas instrumen dengan metode
Cronbach Alpha hanya satu kali pengukuran saja.
Untuk mengetahui suatu instrumen itu reliabel atau tidak, yaitu dengan
membandingkan 8�� dengan 809:;< , jika :
1) 8�� > 809:;< maka reliabel dan sebaliknya 2) 8�� < 809:;< maka tidak reliabel.
G. Transformasi Data Ordinal (Data Mentah) ke Data Interval (Data Baku)
Dalam penggunaan analisis statistik parametrik berlaku bahwa skala
pengukuran sekurang-kurangnya data dalam bentuk interval atau data baku,
sedangkan data yang diperoleh melalui penyebaran angket penelitian dalam
bentuk data mentah atau data ordinal. Agar hasil analisis ini sesuai dengan
prosedur pengujian statistik parametrik, maka skala ordinal tersebut harus
ditransformasikan ke bentuk skala interval dengan menggunakan rumus berikut.
T, = 50 + 10>?5> @@@
A (Akdon, 2008:178)
Dimana :
Ti = skor baku atau data interval X i = skor mentah atau data ordinal s = standar deviasi +@ = rata-rata atau mean
70
Adapun langkah-langkah mengubah skor mentah menjadi skor baku
adalah :
1. Menentukan skor terbesar dan skor terkecil dari skor mentah. 2. Menentukan rentangan (R) dengan rumus R = Xterbesar - Xterkecil 3. Menentukan banyaknya kelas (BK), dengan rumus Sturgess, yaitu :
BK = 1 + 3,3 log n, dengan n banyak data
4. Menentukan panjang kelas (i), yaitu I = B
CD
5. Membuat tabel distribusi frekuensi 6. Menentukan rata-rata atau mean (+@) dengan rumus : +E =
∑FGH2
7. Menentukan stadar deviasi (s) 8. Mengubah skor mentah menjadi skor baku dengan menggunakan rumus :
T, = 50 + 10>?5> @@@
A , (Akdon, 2008:176-178)
H. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data
Dalam pengolahan data ini menggunakan program Statistical Pacakage for
Social Science (SPSS) versi 15. Adapun prosedur pengolahan datanya adalah
sebagai berikut :
1. Menyeleksi data, yaitu dengan cara memeriksa jawaban setiap responden
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item
variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah
ditentukan, selanjutnya menentukan skornya.
3. Melakukan analisis secara deskriptif untuk mengetahui kecenderungan data
dengan cara menentukan rata-rata atau mean, median, standar deviasi dan
varians dari masing-masing variabel.
71
4. Menentukan hubungan antara variabel bebas (independen) dengan variabel
terikat (dependen) dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment
(PPM), yaitu : 8IJ = 2∑G,K, 5∑G, .∑K,
(L2∑GH�5∑GM �N2∑KH�5∑KH �
Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan berpedoman pada Tabel 3.7 :
Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien (r) Tingkat Hubungan
0,800 – 1,000 Sangat kuat
0,600 – 0,799 Kuat
0,400 – 0,599 Cukup Kuat
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
Sumber : Akdon (2008:188)
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap
Y dapat ditentukan koefisien determinan dengan rumus : KP = r2 x 100%,
dimana KP adalah nilai koefisien determinan dan r2 adalah nilai koefisien
korelasi.
Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin
mengetahui makna hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi
Pearson Product Moment (PPM) tersebut diuji dengan Uji Signifikansi
dengan rumus :
./,0123 = 7√25�√�57� , dimana r = nilai koefisien korelasi, dan n = jumlah
responden.
72
Kaidah Pengujian :
a) Jika ./,0123 ≥ .09:;<, maka tolak Ho artinya hubungan X terhadap Y
signifikan
b) Jika ./,0123 ≤ .09:;<, maka terima Ho artinya hubungan X terhadap Y
tidak signifikan
(Akdon, 2008:190)
5. Untuk mengetahui hubungan X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap
variabel Y digunakan rumus korelasi ganda, yaitu :
OGMG�K = (7PMQ� �7P�Q� 5�7PMQ .7P�Q .7PMP� �57PMP��
6. Uji Regresi, digunakan untuk mencari pengaruh antar variabel. Dalam uji ini
digunakan regresi sederhana dan regresi ganda dengan rumus :
a. Persamaan regresi sederhana : Ŷ = a + bX, (Akdon,
2008:197)
Dengan b = 2∑GK5∑G.∑K2∑G�5∑K � , dan a =
∑K5:.∑G2
Dimana : Ŷ = subjek variabel terikat yang diproyeksikan X = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksi a = nilai konstanta harga Y jika X = 0 b = nilai arah sebagai penentu remalan(prediksi) yang menunjukkan nilai
peningkatan (+) atau penurunan (-) variabel Y.
b. Regresi ganda (dengan dua variabel bebas) dirumuskan :
Ŷ = a + b1X1 + b2X2 atau MLP = a + b1(KMKS) + b2(KG)
(Akdon, 2008:205)
Keterangan :
MLP : Mutu Layanan Pembelajaran a : konstanta b1b2 : koefisien variabel
73
KMKS : Kinerja Manajemen Kepala Sekolah KG : Kinerja Guru
I. Pengujian Persyaratan Analisis
Pengujian persyaratan analisis dilakukan apabila peneliti menggunakan
analisis parametrik. Pengujian persyaratan analisis yang dilakukan adalah dalam
bentuk uji normalitas dan uji linieritas, namun sebelumnya peneliti harus
mengubah atau menaikkan dari data ordinal/data mentah menjadi data
interval/data baku, (Akdon, 2008:165).
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul
berdistribusi normal atau tidak. Dengan uji normalitas akan diketahui sampel yang
diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila
pengujian normal, maka hasil perhitungan statistiknya dapat digeneralisasikan
pada populasinya.
Adapun langkah-langkah uji normalitas sebagai berikut :
a. Mencari skor terbesar dan terkecil b. Mencari nilai Rentangan (R) c. Mencari Banyaknya Kelas (BK), BK = 1 + Log n
d. Mencari nilai panjang kelas (i), dengan rumus : I = B
CD
e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
f. Mencari rata-rata (Mean), dengan rumus : +@ = ∑FGH
2
g. Mencari simpangan baku (standar deviasi), dengan rumus :
s = (2.∑FGM�5∑FGM �2.25�
h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara : (1) Menentukan batas kelas (2) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus : (3) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurve normal dengan menggunakan
angka-angka untuk batas kelas.
74
(4) Mencari luas tiap kelas interval (5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas
tiap interval dengan jumlah responden (n)
i. Mencari chi-kuadrat hitung (+/,0123� ), dengan rumus : +� = ∑ FR5F; �F;
S,T�
j. Membandingkan +/,0123� dengan +09:;<�
Pedoman yang digunakan untuk menentukan data berdistribusi normal atau
tidak normal adalah dengan membandingkan +/,0123� dengan +09:;<� pada taraf
signifikansi α = 0,05. Kaidah keputusan yang berlaku adalah sebagai berikut :
(1) Jika +/,0123� ≥ +09:;<� , maka artinya distribusi data tidak normal (2) Jika +/,0123� ≤ +09:;<� , maka artinya distribusi data normal
(Akdon:2008:167-171)
2. Uji Linieritas Regresi
Variabel yang akan diuji linieritasnya adalah variabel X1, X2, atas Y.
Penghitungan uji linieritas regresi dilakukan dengan bantuan komputer
program SPSS versi 15. Pedoman yang digunakan untuk menentukan data
berdistribusi linier atau tidak linier adalah dengan membandingkan
U/,0123 dengan U09:;< pada taraf signifikansi α = 0,05. Kaidah keputusan yang
berlaku adalah sebagai berikut :
c) Jika U/,0123 ≤ U09:;<, maka artinya distribusi data berpola linier d) Jika U/,0123 ≥ U09:;<, maka artinya distribusi data tidak linier
(Akdon,2008:176)
J. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian digunakan dengan dua macam kesiapan yaitu
persiapan administratif dan persiapan teknis.
75
1. Persiapan administratif
Persiapan administratif diperlukan yaitu persiapan surat izin penelitian dari
Direktur Program Pascasarjana UPI dan surat izin penelitian dari Dinas
Pendidikan kabupaten Indramayu kepada sekolah-sekolah yang menjadi populasi
dan sampel penelitian ini untuk memudahkan pengumpulan data dan juga aspek
legalitas penelitian.
2. Persiapan teknis
Persiapan teknis yang dilakukan peneliti ialah mencakup menyusun desain
penelitian, menyusun instrumen penelitian, melakukan uji coba instrumen,
melakukan revisi instrumen, pengumpulan data penelitian, dan pengolahan data
penelitian.
K. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
1. Pengujian Validitas Instrumen
a. Variabel Kinerja Manajemen Kepala Sekolah
Uji coba dari 46 butir instrumen kinerja manajemen kepala sekolah pada
guru SMA Negeri 1 Haurgeulis terhadap 10 orang responden dimaksudkan untuk
menguji keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan dalam
penelitian.
Perhitungan Pearson Correlation (rhitung) 46 butir instrumen kinerja
manajemen kepala sekolah dengan rumus Pearson Product Moment (PPM), yaitu
��� !"# � "∑%� &� 5 ∑%� ∑&� (L"∑%�)5∑%� )N."∑&�)5∑&* )
, kemudian dilanjutkan dengan rumus ./,0123 =
76
7√25�√�57� , r = koefisien korelasi hasil 8/,0123 , dan n = jumlah responden, dapat
penulis sajikan pada tabel 3.8
Tabel 3.8 Hasil perhitungan ./,0123 "Kinerja manajemen kepala sekolah (X1)”
Butir Soal rhitung thitung Hitungan Validitas
Butir 1 0,813 3,955 Contoh perhitungan
Butir no 1
Diketahui : α = 0,05, dk = 10-2 = 8
rhitung = 0,813
ttabel (8;0,05) = 2,306 dengan uji dua pihak
Ditanyakan : thitung
Penyelesaian :
./,0123 � √��5�X,YMZ[�5�,��� �
./,0123 � �,����,���
./,0123 � 3,955
Butir 2 0,908 6,130
Butir 3 0,899 5,810
Butir 4 0,845 4,476
Butir 5 0,700 2,774
Butir 6 0,567 1,945
Butir 7 0,788 3,6161
Butir 8 0,628 2,282
Butir 9 0,660 2,485
Butir 10 0,351 1,060
Butir 11 0,616 2,211
Butir 12 0,722 2,954
Butir 13 0,644 2,382
Butir 14 0,744 3,153
Butir 15 -0,146 -0,416
Butir 16 0,870 4,991
Butir 17 0,359 1,089
Butir 18 0,343 1,034
Butir 19 0,448 1,417
Butir 20 0,480 1,548
Butir 21 0,369 1,123
Butir 22 0,648 2,404
Butir 23 0,271 0,797
Butir 24 0,665 2,521
Butir 25 0,887 5,426
Butir 26 0,802 3,799
Butir 27 0,908 6,130
Butir 28 0,887 5,426
Butir 29 0,839 4,366
Butir 30 0,779 3,512
Butir 31 0,725 2,977
77
Butir 32 0,731 3,028
Butir 33 0,566 1,941
Butir 34 0,728 3,005
Butir 35 0,925 6,877
Butir 36 0,781 3,536
Butir 37 0,681 2,623
Butir 38 0,574 1,984
Butir 39 0,887 5,426
Butir 40 0,893 5,621
Butir 41 0,263 0,770
Butir 42 0,887 5,426
Butir 43 0,140 0,400
Butir 44 0,712 2,868
Butir 45 -0,295 -0,875
Butir 46 0,632 2,306
Nilai ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05, dk = 10-2 = 8 adalah 2,306
sehingga hasil validitas instrumen kinerja manajemen kepala sekolah dari hasil uji
coba angket yang disebar kepada 10 responden sebanyak 46 butir pernyataan
diperoleh 30 butir valid, yaitu nomor : 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 12, 13, 14, 16, 22, 24, 25,
26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 42, 44 dan 46. Sedangkan yang
invalid sebanyak 16 butir yaitu nomor : 6, 8, 10, 11, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 33,
38, 41, 43, dan 45. Hasil penghitungan validitas instrumen kinerja manajemen
kepala sekolah penulis sajikan pada tabel 3.9
Tabel 3.9 Validitas Instrumen “Kinerja Manajemen Kepala Sekolah(X1)”
Butir Soal rhitung thitung ttabel Keputusan Hitungan Validitas
Butir 1 0,813 3,955 2,306 Valid 1. Kaidah keputusan :
(3) Jika ./,0123 > .09:;< berarti valid dan sebaliknya
(4) Jika ./,0123 < .09:;< berarti invalid
2. Contoh perhitungan
Butir 2 0,908 6,130 2,306 Valid
Butir 3 0,899 5,810 2,306 Valid
Butir 4 0,845 4,476 2,306 Valid
Butir 5 0,700 2,774 2,306 Valid
Butir 6 0,567 1,945 2,306 Invalid
78
Butir 7 0,788 3,6161 2,306 Valid Butir no 1
Diketahui : α = 0,05, dk = 10-2 = 8
rhitung = 0,813
ttabel (10;0,05) = 2,306, dengan uji dua
pihak
Ditanyakan : thitung
Penyelesaian :
./,0123 � √��5�X.MZY[�5�,��� �
./,0123 � �,����,���
./,0123 � 3,955 \]8^_] ./,0123 > .09:;< berarti butir no 1 “Valid” Hasil Perhitungan selengkapnya penulis sajikan pada Lampiran 3.3.
Butir 8 0,628 2,282 2,306 Invalid
Butir 9 0,660 2,485 2,306 Valid
Butir 10 0,351 1,060 2,306 Invalid
Butir 11 0,616 2,211 2,306 Invalid
Butir 12 0,722 2,954 2,306 Valid
Butir 13 0,644 2,382 2,306 Valid
Butir 14 0,744 3,153 2,306 Valid
Butir 15 -0,146 -0,416 2,306 Invalid
Butir 16 0,870 4,991 2,306 Valid
Butir 17 0,359 1,089 2,306 Invalid
Butir 18 0,343 1,034 2,306 Invalid
Butir 19 0,448 1,417 2,306 Invalid
Butir 20 0,480 1,548 2,306 Invalid
Butir 21 0,369 1,123 2,306 Invalid
Butir 22 0,648 2,404 2,306 Valid
Butir 23 0,271 0,797 2,306 Invalid
Butir 24 0,665 2,521 2,306 Valid
Butir 25 0,887 5,426 2,306 Valid
Butir 26 0,802 3,799 2,306 Valid
Butir 27 0,908 6,130 2,306 Valid
Butir 28 0,887 5,426 2,306 Valid
Butir 29 0,839 4,366 2,306 Valid
Butir 30 0,779 3,512 2,306 Valid
Butir 31 0,725 2,977 2,306 Valid
Butir 32 0,731 3,028 2,306 Valid
Butir 33 0,566 1,941 2,306 Invalid
Butir 34 0,728 3,005 2,306 Valid
Butir 35 0,925 6,877 2,306 Valid
Butir 36 0,781 3,536 2,306 Valid
Butir 37 0,681 2,623 2,306 Valid
Butir 38 0,574 1,984 2,306 Invalid
Butir 39 0,887 5,426 2,306 Valid
Butir 40 0,893 5,621 2,306 Valid
Butir 41 0,263 0,770 2,306 Invalid
Butir 42 0,887 5,426 2,306 valid
Butir 43 0,140 0,400 2,306 Invalid
Butir 44 0,712 2,868 2,306 Valid
Butir 45 -0,295 -0,875 2,306 Invalid
Butir 46 0,632 2,306 2,306 Valid
79
Dari ke 11 pernyataan tidak seluruhnya di drop atau dibuang, tetapi ada
yang dipertimbangkan untuk direvisi dan dijadikan instrumen penelitian , yaitu
nomor 8, dan 18, karena kedua pernyataan tersebut dianggap penting atau
esensial. Adapun revisi dari ketiga pernyataan tersebut, penulis sajikan pada tabel
3. 10 berikut ini :
Tabel 3.10 Revisi Penyataan Instrumen
Nomor Item
Pernyataan
Semula Hasil Revisi
8 Kepala sekolah anda mendorong penggunaan ICT dalam kegiatan pembelajaran di sekolah
Kepala sekolah anda mampu merangsang guru untuk menggunakan ICT dalam pembelajaran agar lebih produktif dan efektif
18
Kepala sekolah anda dapat mengangkat para pembantu kepala sekolah atau wakil kepala sekolah sesuai dengan kepatutan dan kelayakan yang dimilikinya
Kepala sekolah anda mampu memilih dan menempatkan personil sekolah sesuai dengan kelayakan dan kemampuan yang dimilikinya.
b. Variabel Kinerja Guru
Uji coba dari 26 butir instrumen kinerja manajemen kepala sekolah pada
guru SMA Negeri 1 Haurgeulis terhadap 10 orang responden dimaksudkan untuk
menguji keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan dalam
penelitian.Perhitungan Pearson Correlation (rhitung) 26 butir instrumen kinerja
manajemen kepala sekolah dengan rumus Pearson Product Moment (PPM), yaitu
��� !"# � "∑%� &� 5 ∑%� ∑&� (L"∑%�)5∑%� )N."∑&�)5∑&* )
, kemudian dilanjutkan dengan rumus
./,0123 = 7√25�√�57� , r = koefisien korelasi hasil 8/,0123 , dan n = jumlah responden,
dapat penulis sajikan pada tabel 3.11.
80
Tabel 3.11 Hasil perhitungan ./,0123 "Kinerja guru (X2)”
Butir Soal rhitung thitung Hitungan Validitas
Butir 1 0,942 7,913 Contoh perhitungan
Butir no 1
Diketahui : α = 0,05, dk = 10-2 = 8
rhitung = 0,942
ttabel (10;0,05) = 2,306, dengan uji dua pihak
Ditanyakan : thitung
Penyelesaian :
./,0123 � √��5�X,ab�[�5�,cd� �
./,0123 � �,��,��e
./,0123 � 7,913
Butir 2 0,970 11,346
Butir 3 0,994 25,411
Butir 4 0,994 25,411
Butir 5 0,983 15,278
Butir 6 0,970 11,346
Butir 7 0,994 25,411
Butir 8 0,753 3,240
Butir 9 0,931 7,191
Butir 10 0,970 11,346
Butir 11 0,994 25,411
Butir 12 0,851 4,577
Butir 13 0,994 25,411
Butir 14 0,983 15,278
Butir 15 0,146 0,418
Butir 16 0,994 25,411
Butir 17 -0,443 -1,399
Butir 18 0,814 3,962
Butir 19 0,839 4,355
Butir 20 0,994 25,411
Butir 21 -0,443 -1,399
Butir 22 0,753 3,240
Butir 23 0,967 10,773
Butir 24 0,970 11,346
Butir 25 0,983 15,278
Butir 26 0,842 2,306
Nilai ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05, dk = 10-2 = 8 adalah 2,306,
sehingga hasil validitas instrumen kinerja guru dari hasil uji coba angket yang
disebar kepada 10 responden sebanyak 26 butir pernyataan diperoleh 23 butir
valid, yaitu nomor : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 19, 20, 22.
23, 24, 25, dan 26. Sedangkan yang invalid sebanyak 3 butir yaitu nomor : 15, 17,
81
dan 21. Hasil penghitungan validitas instrumen guru penulis sajikan pada tabel
3.12 berikut ini.
Tabel 3.12 Validitas Instrumen “Kinerja Guru (X2)”
Butir Soal rhitung thitung ttabel Keputusan Hitungan Validitas
Butir 1 0,942 7,913 2,306 Valid 1. Kaidah keputusan : a) Jika ./,0123 > .09:;< berarti valid
dan sebaliknya b) Jika ./,0123 < .09:;< berarti
invalid 2. Contoh perhitungan Butir no 1
Diketahui : α = 0,05, dk = 10-2 = 8
rhitung = 0,942
ttabel (10;0,05) = 2,306, dengan uji dua
pihak
Ditanyakan : thitung
Penyelesaian :
./,0123 � √��5�X,ab�[�5�,cd� �
./,0123 � �,��,��e
./,0123 � 7,913 \]8^_] ./,0123 > .09:;< berarti butir no 1 “Valid”
Hasil Perhitungan selengkapnya penulis sajikan pada Lampiran 3.3.
Butir 2 0,970 11,346 2,306 Valid
Butir 3 0,994 25,411 2,306 Valid
Butir 4 0,994 25,411 2,306 Valid
Butir 5 0,983 15,278 2,306 Valid
Butir 6 0,970 11,346 2,306 Valid
Butir 7 0,994 25,411 2,306 Valid
Butir 8 0,753 3,240 2,306 Valid
Butir 9 0,931 7,191 2,306 Valid
Butir 10 0,970 11,346 2,306 Valid
Butir 11 0,994 25,411 2,306 Valid
Butir 12 0,851 4,577 2,306 Valid
Butir 13 0,994 25,411 2,306 Valid
Butir 14 0,983 15,278 2,306 Valid
Butir 15 0,146 0,418 2,306 Invalid
Butir 16 0,994 25,411 2,306 Valid
Butir 17 -0,443 -1,399 2,306 Invalid
Butir 18 0,814 3,962 2,306 Valid
Butir 19 0,839 4,355 2,306 Valid
Butir 20 0,994 25,411 2,306 Valid
Butir 21 -0,443 -1,399 2,306 Invalid
Butir 22 0,753 3,240 2,306 Valid
Butir 23 0,967 10,773 2,306 Valid
Butir 24 0,970 11,346 2,306 Valid
Butir 25 0,983 15,278 2,306 Valid
Butir 26 0,842 2,306 2,306 Valid
Dari ketiga pernyatan yang invalid seluruhnya dibuang. Dengan
demikian nomor 15, 17 dan 21 tidak digunakan lagi didalam penelitian.
82
c. Variabel Mutu Layanan Pembelajaran
Uji coba dari 24 butir instrumen mutu layanan pembelajaran pada guru
SMA Negeri 1 Haurgeulis terhadap 10 orang responden dimaksudkan untuk
menguji keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan dalam
penelitian. Perhitungan Pearson Correlation (rhitung) 24 butir instrumen kinerja
manajemen kepala sekolah dengan rumus Pearson Product Moment (PPM), yaitu
��� !"# � "∑%� &� 5 ∑%� ∑&� (L"∑%�)5∑%� )N."∑&�)5∑&* )
, kemudian dilanjutkan dengan rumus
./,0123 = 7√25�√�57� , r = koefisien korelasi hasil 8/,0123 , dan n = jumlah responden,
dapat penulis sajikan pada tabel 3.13 berikut ini
Tabel 3.13 Hasil perhitungan ./,0123 mutu layanan pembelajaran (Y)
Butir Soal rhitung thitung Hitungan Validitas
Butir 1 0,914 6,368 Contoh perhitungan
Butir no 1
Diketahui : α = 0,05, dk = 10-2 = 8
rhitung = 0,914
ttabel (10;0,05) = 2,306, dengan uji dua pihak
Ditanyakan : thitung
Penyelesaian :
./,0123 � �,c�d[�5�,c�d �
./,0123 � �,����,d�
./,0123 � 6, 368
Butir 2 0,804 3,824
Butir 3 0,978 13,307
Butir 4 0,844 4,456
Butir 5 0,971 11,520
Butir 6 0,812 3,928
Butir 7 0,757 3,282
Butir 8 0,687 2,672
Butir 9 0,718 2,914
Butir 10 0,856 4,693
Butir 11 0,757 3,282
Butir 12 0,861 4,784
Butir 13 0,978 13,307
Butir 14 0,796 3,717
83
Butir 15 -0,011 -0,032
Butir 16 0,718 2,914
Butir 17 0,040 0,114
Butir 18 0,584 2,034
Butir 19 0,773 3,449
Butir 20 0,715 2,891
Butir 21 -0,083 -0,237
Butir 22 0,691 2,702
Butir 23 0,821 4,071
Butir 24 0,895 5,664
Nilai ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05, dk = 10-2 = 8 adalah 2,306,
sehingga hasil validitas instrumen mutu layanan pembelajaran dari hasil uji coba
angket yang disebar kepada 10 responden sebanyak 24 butir pernyataan diperoleh
20 butir valid, yaitu nomor : 1, 2, 3,4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 19,
20, 22, 23, dan 24. Sedangkan yang invalid sebanyak 4 butir yaitu nomor : 15, 17,
18, dan 21. Hasil penghitungan validitas instrumen mutu layanan pembelajaran
penulis sajikan pada tabel 3.14
Tabel 3.14 Validitas Instrumen“Mutu Layanan Pembelajaran (Y)”
Butir Soal rhitung thitung ttabel Keputusan Hitungan Validitas
Butir 1 0,914 6,368 2,306 Valid 1. Kaidah keputusan : a) Jika ./,0123 > .09:;< berarti
valid dan sebaliknya b) Jika ./,0123 < .09:;< berarti
invalid
2. Contoh perhitungan Butir no 1
Diketahui : α = 0,05, dk = 10-2 = 8
rhitung = 0,914
ttabel (10;0,05) = 2,306, dengan uji dua
pihak
Ditanyakan : thitung
Penyelesaian :
Butir 2 0,804 3,824 2,306 Valid
Butir 3 0,978 13,307 2,306 Valid
Butir 4 0,844 4,456 2,306 Valid
Butir 5 0,971 11,520 2,306 Valid
Butir 6 0,812 3,928 2,306 Valid
Butir 7 0,757 3,282 2,306 Valid
Butir 8 0,687 2,672 2,306 Valid
Butir 9 0,718 2,914 2,306 Valid
Butir 10 0,856 4,693 2,306 Valid
Butir 11 0,757 3,282 2,306 Valid
Butir 12 0,861 4,784 2,306 Valid
Butir 13 0,978 13,307 2,306 Valid
84
Butir 14 0,796 3,717 2,306 Valid ./,0123 � �,c�d[�5�,c�d �
./,0123 � �,����,d�
./,0123 � 6, 368
\]8^_] ./,0123 > .09:;< berarti butir no 1 “Valid”
Hasil Perhitungan selengkapnya penulis sajikan pada Lampiran 3.3.
Butir 15 -0,011 -0,032 2,306 Invalid
Butir 16 0,718 2,914 2,306 Valid
Butir 17 0,040 0,114 2,306 Invalid
Butir 18 0,584 2,034 2,306 Invalid
Butir 19 0,773 3,449 2,306 Valid
Butir 20 0,715 2,891 2,306 Valid
Butir 21 -0,083 -0,237 2,306 Invalid
Butir 22 0,691 2,702 2,306 Valid
Butir 23 0,821 4,071 2,306 Valid
Butir 24 0,895 5,664 2,306 Valid Dari keempat butir pernyataan yang invalid ini seluruhnya dibuang.
Dengan demikian nomor 15, 17, 18, dan 21 tidak digunakan dalam penelitian.
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan ketepatan (keajegan
atau keterandalan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan . Pengujian
reliabiltas ini hanya dilakukan terhadap butir-butir pernyataan yang valid, yang
diperoleh melalui uji validitas. Selanjutnya untuk melihat tingkat reliabiltas data,
SPSS (Statistical Pacakage for Social Science) versi 15 memberikan fasilitas
untuk mengukur reliabilitas. Dalam menguji reliabilitas internal instrumen,
penulis menggunakan metode Cronbach Alpha. Hal ini dilakukan karena lebih
reliabel dibandingkan dengan metode belah dua (Split Half Method).
a. Variabel Kinerja Manajemen Kepala Sekolah
Berdasarkan hasil penghitungan uji validitas instrumen kinerja manajemen
kepala sekolah dari hasil uji coba angket yang disebar kepada 10 responden
sebanyak 46 butir pernyataan diperoleh 30 butir valid. Oleh karena itu dalam uji
reliabiltas hanya butir-butir nomor : 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 12, 13, 14, 16, 22, 24, 25,
85
26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 42, 44 dan 46.
Pengujian reliabilitas instrumen, penulis menggunakan metode Cronbach’s
Alpha dengan fasilitas SPSS versi 15 dan diperoleh r11 = 0,980, sedangkan nilai
tabel r Product Moment dengan dk = n – 1 = 10 –1 = 9 diperoleh r tabel = 0,798
pada taraf signifikansi α = 0,01 dan r tabel = 0,666 pada taraf signifikansi α = 0,05.
Interpretasinya adalah bahwa rhitung lebih besar dari rtabel. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa instrumen kinerja manajemen kepala sekolah yang dianalisis
dengan metode Alpha adalah reliabel atau memenuhi persyaratan. Sebagai mana
disajikan pada tabel 3.15 dibawah ini
Tabel 3.15 Reliability Statistics X1
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
,980 ,980 30
b. Variabel Kinerja Guru
Berdasarkan hasil penghitungan uji validitas instrumen kinerja guru dari
hasil uji coba angket yang disebar kepada 10 responden sebanyak 26 butir
pernyataan diperoleh 23 butir valid. Oleh karena itu dalam uji reliabiltas hanya
butir-butir nomor : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 19, 20, 22.
23, 24, 25, dan 26.
Pengujian reliabilitas instrumen, penulis menggunakan metode Cronbach’s
Alpha dengan fasilitas SPSS versi 15 dan diperoleh r11 = 0,994, nilai tabel r
Product Moment dengan dk = n – 1 = 10 –1 = 9 diperoleh r tabel = 0,798 pada taraf
signifikansi α = 0,01 dan r tabel = 0,666 pada taraf signifikansi α = 0,05.
86
Interpretasinya adalah bahwa rhitung lebih besar dari rtabel. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa instrumen kinerja guru yang dianalisis dengan metode Alpha
adalah reliabel atau memenuhi persyaratan. Sebagai mana disajikan pada tabel
3.16 dibawah ini
Tabel 3.16 Reliability Statistics X2
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
,994 ,994 23
c. Variabel Mutu Layanan Pembelajaran
Berdasarkan hasil penghitungan uji validitas instrumen mutu layanan
pembelajaran dari hasil uji coba angket yang disebar kepada 10 responden
sebanyak 24 butir pernyataan diperoleh 20 butir valid. Oleh karena itu dalam uji
reliabiltas hanya butir-butir nomor : 1, 2, 3,4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16,
18, 19, 20, 22, 23, dan 24
Pengujian reliabilitas instrumen, penulis menggunakan metode Cronbach’s
Alpha dengan fasilitas SPSS versi 15 dan diperoleh r11 = 0,974, sedangkan nilai
tabel r Product Moment dengan dk = n – 1 = 10 –1 = 9 diperoleh r tabel = 0,798
pada taraf signifikansi α = 0,01 dan r tabel = 0,666 pada taraf signifikansi α = 0,05.
Interpretasinya adalah yaitu rhitung lebih besar dari rtabel. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa instrumen mutu layanan pembelajaran yang dianalisis dengan metode
Alpha adalah reliabel atau memenuhi persyaratan. Sebagai mana disajikan pada
tabel 3.17 dibawah ini.
87
Tabel 3.17 Reliability Statistics Y
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
,974 ,974 20
L. Uji Persyaratan Analisis
Data yang akan digunakan untuk uji persyaratan analisis sebelumnya harus
diubah terlebih dahulu dari data mentah menjadi data baku atau menaikkan data
ordinal menjadi data interval. Hasil pengolahan data ordinal menjadi data interval
penulis sajikan pada Lampiran 1.
1. Pengujian Normalitas Data
a). Uji Normalitas Data : Kinerja Manajemen Kepala Sekolah
Hasil perhitungan uji normalitas terhadap data baku atau data interval
kinerja manajemen kepala sekolah penulis sajikan pada tabel 3.18 berikut ini.
Tabel 3.18
Ringkasan Pengujian Normalitas Data Kinerja Manajemen Kepala Sekolah
No Interval Hasil Z score
Luas 0 - Z
Luas Tiap
Interval (fe) (fo) (fo - fe) (fo - fe)2 +/,0123�
1 28 – 33 2,24 0,4878 0,0373 2,2753 3 0,7274 0,5252 0,2308
2 34 – 39 1,64 0,4505 0,0974 5,9414 9 3,0586 9,3550 1,5746
3 40 – 45 1,05 0,3531 0,1795 10,9495 11 0,0505 0,0026 0,0002
4 46 – 51 0,45 0,1736 0,1140 6,9540 14 7,0460 49,6461 7,1392
5 52 – 57 0,15 0,0596 0,2107 12,8527 10 -2,8527 8,1379 0,6332
6 58 – 63 0,75 0,2703 0,1412 8,6132 8 -0,6132 0,3760 0,0437
7 64 – 69 1,34 0,4115 0,0629 3,8369 6 2,1631 4,6790 1,2195
N = 61 1,94 0,4750 0,0485 1,2322 82 -1,2322 1,5183 ∑ = 10,8411
Pedoman yang digunakan untuk menentukan data berdistribusi normal
atau tidak normal adalah dengan membandingkan +/,0123� dengan +09:;<� pada
88
taraf signifikansi α = 0,05. Kaidah keputusan yang berlaku adalah :
(1) Jika +/,0123� ≥ +09:;<� , maka artinya distribusi data tidak normal (2) Jika +/,0123� ≤ +09:;<� , maka artinya distribusi data normal
Nilai +09:;<� dimana dk = k – 1 = 7 – 1 = 6 dan signifikansi α = 0,05
didapat +09:;<� = 12,592 Ternyata +/,0123� ≤ +09:;<� , atau 10,8411 < 12,592,
maka artinya distribusi data normal.
Hasil penghitungan normalitas data kinerja manajemen kepala sekolah
(X1) selengkapnya penulis sajikan pada Lampiran 3.7.
b). Uji Normalitas Data : Kinerja Guru
Hasil perhitungan uji normalitas terhadap data baku atau data interval
kinerja guru penulis sajikan pada tabel 3.19 berikut ini.
Tabel 3.19 Ringkasan Pengujian Normalitas Data Kinerja Guru
No Interval Hasil Z score
Luas 0 - Z
Luas Tiap
Interval (fe) (fo) (fo - fe) (fo - fe)2 +/,0123�
1 29 – 34 -2,15 0,4842 0,0448 2,7816 4 1,2672 1,6058 0,5876
2 35 – 40 -1,55 0,4394 0,1105 6,8198 6 -0,7405 0,5483 0,0814
3 41 – 46 -0,95 0,3289 0,1958 11,5656 18 6,0562 36,6776 3,0708
4 47 – 52 -0,34 0,1331 0,0305 2,3241 5 3,1395 9,8565 5,2977
5 53 – 58 0,26 0,1026 0,2025 12,0048 17 4,6475 21,5993 1,7486
6 59 – 64 0,86 0,3051 0,1228 7,9056 9 1,5092 2,2777 0,3041
7 65 – 70 1,46 0,4279 0,0524 3,3062 2 -1,1964 1,4314 0,4478
N = 61 2,06 0,4803 0,0158 1,1407 -0,9638 0,9289 ∑ = 11,538
Pedoman yang digunakan untuk menentukan data berdistribusi normal
atau tidak normal adalah dengan membandingkan +/,0123� dengan +09:;<� pada
taraf signifikansi α = 0,05. Kaidah keputusan yang berlaku adalah :
(1) Jika +/,0123� ≥ +09:;<� , maka artinya distribusi data tidak normal (2) Jika +/,0123� ≤ +09:;<� , maka artinya distribusi data normal
(Akdon:2008:167-171)
89
Nilai +09:;<� dimana dk = k – 1 = 7 – 1 = 6 dan signifikansi α = 0,05
didapat +09:;<� = 12,592. Ternyata +/,0123� ≤ +09:;<� , atau 11,538 < 21,592, maka
artinya distribusi data normal.
Hasil penghitungan normalitas data kinerja guru (X2) selengkapnya penulis
sajikan pada Lampiran 3.7.
. c). Uji Normalitas Data : Mutu Layanan Pembelajaran
Hasil perhitungan uji normalitas terhadap data baku atau data interval
mutu layanan pembelajaran penulis sajikan pada tabel 3.20 berikut ini.
Tabel 3.20 Ringkasan Pengujian Normalitas Data Mutu Layanan Pembelajaran
No Interval Hasil Z score
Luas 0 - Z
Luas Tiap
Interval (fe) (fo) (fo - fe) (fo - fe)2 +/,0123�
1 26 – 31 -2,25 0,4946 0,0208 2,0176 2 -0,0176 0,0003 0,0002
2 32 – 37 -1,94 0,4738 0,0656 6,3623 13 6,6368 44,0471 6,9222
3 38 – 43 -1,33 0,4082 0,1440 13,9680 11 -2,9680 8,8090 0,6307
4 44 – 49 -0,72 0,2642 0,2164 20,9908 21 0,0092 0,0001 0,0000
5 50 – 55 -0,12 0,0478 0,1401 13,5897 19 5,4103 29,2713 2,1539
6 56 – 61 0,49 0,1879 0,1764 17,1108 19 1,8892 3,5691 0,2086
7 62 – 67 1,10 0,3643 0,0911 8,8367 9 0,1633 0,0267 0,0030
8 68 – 73 1,70 0,4545 0,0342 3,3174 3 -0,3174 0,1007 0,0304
N = 82 2,31 0,4896 ∑ = 9,9489
Pedoman yang digunakan untuk menentukan data berdistribusi normal
atau tidak normal adalah dengan membandingkan +/,0123� dengan +09:;<� pada
taraf signifikansi α = 0,05. Kaidah keputusan yang berlaku adalah :
(3) Jika +/,0123� ≥ +09:;<� , maka artinya distribusi data tidak normal (4) Jika +/,0123� ≤ +09:;<� , maka artinya distribusi data normal (Akdon:2009:167-171)
90
Nilai +09:;<� dimana dk = k – 1 = 8 – 1 = 7 dan signifikansi α = 0,05
didapat +09:;<� = 14,067. Ternyata +/,0123� ≤ +09:;<� , atau 9,949 < 14,607, maka
artinya distribusi data normal.
Hasil penghitungan normalitas data mutu layanan pembelajaran (Y)
selengkapnya penulis sajikan pada Lampiran 3.7.
2. Pengujian Linieritas Data
Variabel yang akan diuji linieritasnya adalah variabel X1, X2 atas Y.
Perhitungan uji linieritas dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS
versi 15. Pedoman yang digunakan untuk menentukan kelinieran antar variabel
adalah dengan membandingkan nilai probabilitas hitung dengan nilai probabilitas
tabel dengan nilai probabilitas tabel pada taraf signifikansi α = 0,05. Kaidah
keputusan yang berlaku adalah sebagai berikut :
a) Jika nilai signif F atau signifikansi atau nilai probabilitas ≤ 0,05 , maka
artinya distribusi data berpola linier
b) Jika nilai signif F atau signifikansi atau nilai probabilitas ≥ 0,05 , maka
artinya distribusi data berpola tidak linier.
(Riduwan dan Akdon, 2006:222 ; Santoso,S, 2010:203)
a) Uji Linieritas Kinerja Manajemen Kepala sekolah (X1) terhadap Mutu
Layanan Pembelajaran (Y)
Hasil pengolahan data menggunakan komputer program SPSS versi 15
diperoleh data yang penulis sajikan pada tabel berikut ini.
91
Tabel 3.21 Model Summary
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
,471(a) ,222 ,209 9,939
a Predictors: (Constant), Kinerja Manajemen Kepala Sekolah b Dependent Variable: Mutu Layanan Pembelajaran
Tabel 3.22 ANOVA
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1664,097 1 1664,097 16,848 ,000(a)
Residual 5827,673 59 98,774
Total 7491,770 60
a Predictors: (Constant), Kinerja Manajemen Kepala Sekolah b Dependent Variable: Mutu Layanan Pembelajaran
Tabel 3.23 Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t
Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 39,771 6,598 6,028 ,000
Kinerja Manajemen Kepala Sekolah
,238 ,058 ,471 4,105 ,000
a Dependent Variable: Mutu Layanan Pembelajaran
Ternyata nilai signif F atau signifikansi atau nilai probabilitas ≤ 0,05 atau
0,000 ≤ 0,05, artinya distribusi data kinerja manajemen kepala sekolah (X1)
terhadap mutu layanan pembelajaran (Y) berpola linier.
92
b). Uji Linieritas Kinerja Guru (X2) terhadap Mutu Layanan Pembelajaran (Y)
Tabel 3.24 Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 ,465(a) ,217 ,203 9,973
a Predictors: (Constant), Kinerja Guru b Dependent Variable: Mutu Layanan Pembelajaran
Tabel 3.25 ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1623,311 1 1623,311 16,320 ,000(a)
Residual 5868,459 59 99,465
Total 7491,770 60
a Predictors: (Constant), Kinerja Guru b Dependent Variable: Mutu Layanan Pembelajaran
Tabel 3.26 Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 35,728 7,685 4,649 ,000
Kinerja Guru ,363 ,090 ,465 4,040 ,000
a Dependent Variable: Mutu Layanan Pembelajaran
Ternyata nilai signif F atau signifikansi atau nilai probabilitas ≤ 0,05 atau
0,000 ≤ 0,05, artinya distribusi data kinerja guru (X2) terhadap mutu layanan
pembelajaran (Y) berpola linier.
Dengan terpenuhinya uji persyaratan analisis, maka proses menganalisis