2 teknik merumuskan indikator

Post on 05-Dec-2014

18.273 views 3 download

description

 

Transcript of 2 teknik merumuskan indikator

TEKNIK MERUMUSKAN INDIKATOR SOAL

Oleh:

Drs. Suyanto, M.Pd

Disampaikan Pada Workshop Penyusunan Kisi-Kisi & Soal Bagi Guru-Guru MI di Lingkungan Kandepag Kota Malang

Malang, 15 – 16 September 2009

Pengertian

• Indikator soal adalah gambaran perilaku yang dapat diamati/terukur untuk menunjukkan bahwa seorang siswa telah mencapai suatu kompetensi tertentu sebagai bentuk hasil pembelajaran yang telah dilakukan.

Kegunaan Indikator

1. merupakan penjabaran lebih rinci dari tujuan yang lebih besar (kompetensi dasar/KD), sehingga bila indikator tercapai kemungkinan akan tercapainya KD akan lebih besar pula.

2. membantu siswa, siswa dapat mengatur waktu, energi, dan pemusatan perhatiannya pada tujuan yang akan dicapai

3. membantu guru, guru dapat mengatur kegiatan pembelajarannya, metodenya, strateginya untuk mencapai tujuan tersebut

4. evaluator, evaluator dapat menyusun tes sesuai dengan apa yang harus dicapai siswa

5. sebagai kerangka pembelajaran yang guru laksanakan

6. penanda tingkah laku yang harus diperlihatkan siswa seusai kegiatan pembelajaran

Hal yang perlu diperhatikan sebelum merumuskan Indikator Soal

• Pelajari dengan seksama Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada masing-masing tingkatan kelas untuk materi pelajaran yang sama.

• Identifikasi Scoupe (keluasan) dan Sequence (kedalaman) materi yang akan dibelajarkan.

• Buat peta materinya

Cara Merumuskan Indikator Soal

1. Spesifik dan jelas: satu arti, menyampaikan informasi yang jelas tentang tingkah laku siswa yang diharapkan.

2. Berorientasi pada siswa: tingkah laku yang diharapkan pada siswa di akhir kegiatan pembelajaran, dan bukan tingkah laku apa yang dilakukan guru dalam mengajar

3. Menggunakan kata kerja yang menunjukkan tingkah laku yang dapat diamati/diukur (kata kerja operasional)

4. Mempunyai 5 komponen, yaitu ABCDE

Komponen Indikator

1. A (Audience): orang yang belajar yaitu siswa.

2. B (Behavior): perilaku yang spesifik yang akan dimunculkan oleh orang yang belajar setelah selesai proses belajarnya dalam pelajaran tersebut.

Perilaku ini terdiri dari 2 bagian penting, yaitu: kata kerja dan materi. Komponen ini merupakan tulang punggung dari rumusan tujuan.

Komponen Indikator (lanjutan-1)

3. C (Condition): kondisi; batasan yang dikenakan kepada siswa atau alat yang digunakan siswa pada saat ia dites.

Misalnya:• Diberikan berbagai rumus..., ...• Dengan menggunakan kriteria yang ditetapkan• Dengan diberikan kalimat-kalimat dalam

bahasa Indonesia/Inggris/Arab, ...• Diberikan kesempatan 3 kali percobaan..., ...• Diberikan gambar 4 bangun ruang, …

Komponen C ini dalam setiap tujuan (indikator) merupakan unsur penting dalam menyusun tes.

Contoh Indikator yang sering dijumpai

• Diberikan 4 pilihan jawaban tentang rukun Islam, siswa dapat menentukan pilihan jawaban yang tepat tentang rukun Islam yang kedua. (AA Kls I)

Soal:

Rukun Islam yang kedua adalah . . . .

a. salat c. zakat

b. syahadat d. haji

Perbaikan

Indikator:• Diberikan 5 pernyataan tentang rukun Islam

secara acak, siswa dapat mengurutkannya dengan benar.

Soal:Perhatikan pernyataan berikut:

1. Haji

2. Salat

3. Zakat

4. Syahadat

5. Puasa

Urutan rukun Islam di atas yang benar adalah . . . .

a. 1, 2, 3, 4, dan 5 c. 4, 2, 3, 5, dan 1

b. 4, 3, 2, 1, dan 5 d. 2, 4, 3, 5, dan 1

Perbaikan indikator

• Diberikan gambar organ pencernaan, siswa dapat menjelaskan tugas 4 organ pencernaan yang penting.

Contoh Indikator yang kurang baik

• Diberikan pertanyaan tentang organ pencernaan, siswa dapat menjelaskan tugas usus halus.

• Soal:

• Jelaskan tugas dari usus halus!

Soal:Perhatikan organ pencernaan berikut!Jelaskan nama dan tugas dari organ yang diberi tanda panah!

Komponen Indikator (lanjutan-2)

4. D (Degree): tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai perilaku. Ditunjukkan dengan batas minimal dari penampilan suatu perilaku yang dianggap diterima.

Contoh:• paling sedikit 80% benar• minimal 90% benar• dalam waktu paling lambat 2 minggu• minimal sejauh 3 meter• minimal setinggi 160 cm• 80 kata permenit

Komponen Indikator (3)

5. E (Environment), adalah lingkungan atau situasi yang dipersyaratkan untuk unjuk kemampuan siswa.

Contoh:

Siswa dapat menjelaskan dengan menggunakan gambar sederhana 4 macam penyerbukan pada tumbuhan di depan kelas.

Teknik Merumuskan Indikator

• Misalnya KD: mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya.

Kata kunci:1. Kata kerja operasional untuk mendeskripsikan:

mengidentifikasi menunjukkan

memberi contoh menjelaskan

mendemonstrasikan2. Materi: hubungan kerangka tubuh manusia dan fungsinya: * macam rangka * macam tulang * pengertian sendi * fungsi kerangka * macam-macam sendi

Contoh Indikator Soal

• Diberikan peta buta Indonesia, siswa akan dapat menentukan letak minimal 30 ibu kota propinsi di Indonesia

• A : siswa• B : menentukan letak ibu kota propinsi di

Indonesia• C: Diberikan peta buta Indonesia, adalah syarat.

Syarat ini penting karena memberikan penjelasan tentang hal-hal yang boleh atau tidak boleh digunakan oleh siswa pada waktu ia mengerjakan tugas seperti yang dinyatakan dalam tujuan serta mempengaruhi kemampuannya.

• D: minimal 30 (gradasi boleh untuk formatif/umpan balik, tetapi tidak boleh untuk sumatif / memvonis pencapaian)

Kondisi Belajar (Condition)

1. Kapan kondisi diperlukan?

2. Kapan kondisi tidak diperlukan?

3. Kapan kondisi dinyatakan dengan cermat?

1. Apa Kondisi itu?

• Kondisi: sesuatu yang dapat mempengaruhi perilaku dan secara khusus diberikan atau tidak diberikan ketika siswa menampilkan perilaku yang ditetapkan dalam tujuan.

Bisa berupa:1. bahan dan atau alat: Diberikan kalkulator, dengan menggunakan mikroskop, 2. informasi: Siswa dapat menerjemahkan kalimat bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, tanpa menggunakan kamus.

2. Kapan kondisi diperlukan?

Diperlukan apabila:• Adanya atau tidak adanya kondisi memiliki

pengaruh yang berarti pada kemampuan siswa dalam menampilkan perilaku seperti yang tersebut dalam tujuan.

Tidak diperlukan apabila:• Kondisi tidak memberi pengaruh pada

kemampuan siswa• Kondisi itu terlalu nyata dan berlebihan Contoh: Diberikan kertas dan pensil, siswa

dapat menuliskan….

Kapan kondisi dinyatakan dengan cermat?

• Kondisi dinyatakan dengan cermat apabila kondisi tersebut cukup rinci.

Contoh;

1. Diberikan sebuah peta, siswa dapat menunjukkan letak ibukota propinsi Jawa Timur (kurang cermat)

2. Diberikan sebuah peta pulau Jawa, … (cermat)

Derajad Keberhasilan (Degree)

1. Apa itu derajad keberhasilan?

2. Kapan derajad keberhasilan diperlukan?

Apa itu derajat keberhasilan?

• Definisi:

Perilaku apa (atau bagaimana) yang dapat diterima

• Contoh:

1. Siswa dapat mengetik (tidak ada kriteria tingkat penguasaan minimal).

2. Siswa dapat mengetik sekurang-kurangnya 80 kata permenit tanpa salah.

Kapan derajat keberhasilan diperlukan?

• Diperlukan dalam semua rumusan tujuan khusus pembelajaran, kecuali yang menuntut ketepatan 100%

Contoh:1. Siswa dapat menghitung 1 sampai

dengan 202. Siswa dapat menghitung 1 sampai

dengan 20 dengan benar ( kata dengan benar tidak diperlukan karena kata menghitung berarti semua bilangan berada di dalamnya dan berada dalam urutan: harus tepat 100%)

TERIMA KASIH

SELAMAT BEKERJA