Post on 02-Jul-2015
Lesson 6 for May 11, 2013
Jika pertobatan tersebut telah diterima, Asyur akan terhindar dari kehancuranmutlak satu abad kemudian sebagaimanayang nabi Nahum nubuatkan.
Khotbah Yunus di Niniwe terjadi sekitar pada masa pemerintahan Raja Asyur Adad-ninari III (810-782 SM) yang sejaman dengan Raja Yerobeam II dari Israel.
Selama pemerintahanAdad-ninari III, Asyurmemilih agama monotesitiksebagai hasil dari khotbahYunus.
“Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke manaaku dapat lari dari hadapan-Mu?
Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika akumenaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ
pun Engkau.Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat
kediaman di ujung laut,juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan
tangan kanan-Mu memegang aku.Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi
aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,"maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu, danmalam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama
seperti terang.”(Mazmur 139:7-12)
Bagaimana kita dapat bersembunyi ataumelarikan diri dari Dia Yang mengetahui dengan
baik bahkan pikiran kita yang paling dalam?
Mengapa Yunus ingin melarikan diri dari hadirat Allah ketika ia dipanggil untuk bernubuat ke Niniwe?
“Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "YaTUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di
negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri keTarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasihdan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia
serta yang menyesal karena malapetaka yang hendakdidatangkan-Nya.” (Yunus 4:2)
Kisah Yunus benar-benar menakjubkan. Dia mengetahui tentang kasih dan pengampunan Allah, tetapi ia menolak untuk menerima parapenyembah berhala itu untuk mendapatkannya.
Ini benar-benar tidak masuk akal bahwa ia mencoba untuk melarikan diri dari Allah. Ketika ia menyadari bahwa Allah mengejarnya, ia pergi tidur dengan tenang. Kemudian ia menerima dosanya dan mengutuk dirinya sendiri untuk mati karena keadaan.
Jika Tuhan tidak melakukan apa-apa, Yunus akan mati dalam dosanya.
Para pedagang dan pelaut di atas kapal itu sangat takut atas badai tersebut. Mereka berseru kepada dewa-dewa mereka tetapi tidak menerima jawaban.
Kisah Yunus bahkan lebih menakutkan bagimereka. Namun demikian, mereka menolak untuk membuang Yunus pada kematian yang pasti. Hati nurani mereka tidak membiarkan mereka untuk melakukan pengorbanan manusia.
Mereka melemparkan nabi yang melarikan diri tersebut ke laut hanya ketika semua usaha manusia tidak berhasil. Kemudian, laut menjadi tenang dengan cara ajaib yang samasebelumnya menjadi begitu buruk.
Mereka kecewa terhadap dewa palsu mereka, sehingga mereka berpaling kepada Allah yang hidup dan penuh kuasa: "Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada TUHAN, lalu mempersembahkan korban sembelihan bagi TUHAN serta mengikrarkan
nazar." (Yunus 1:16)
YUNUS BERTOBAT“Ketika jiwaku letih lesu di dalamaku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, kedalam bait-Mu yang kudus.” (Yunus 2:7)
Meskipun Yunus tidak layak, Allah mendengar doanya.
Meskipun Yunus merasa enggan, Allah memakai dia untuk menyelamatkan orang-orang di Niniwe.
Meskipun kita tidak layak dan enggan untuk melakukan kehendak Allah, Ia mengabulkan doa kita dan memakai kita untuk menjangkau orang lain.
Rahmat dan kebaikan-Nya yang tak terbatas.
Ketika Yunus tenggelam menghadapi kematian yang pasti, ia meminta bantuan Allah. Setelah menemukan keselamatan itu di dalam perut ikan, ia bersyukur kepada Allah dengan mazmur pujian.
“Namun, walaupun Niniwe telah menjadi jahat, tidak seluruhnya dibiarkan
dalam kejahatan. Ia yang "melihat semua anak manusia" (Mazmur 33:13) dan
"melihat segala sesuatu yang berharga" (Ayub 28:10) merasa di dalam kota
itu banyak orang yang sedang mencari sesuatu yang lebih baik dan lebih
tinggi, dan jika sekiranya diberi kesempatan hendak belajar tentang Allah
yang hidup, akan menyingkirkan perbuatannya yang jahat lalu berbakti pada-
Nya. Maka begitulah di dalam kebijaksanaan-Nya Allah menyatakan diri-Nya
sendiri kepada mereka dengan cara yang tidak dapat salah, memimpin
mereka dengan kemungkinan sampai bertobat.” E.G.W. (Prophets and Kings, cp. 22, pg. 265)
“Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkitbersama angkatan ini dan merekaakan menghukumnya. Sebaborang-orang Niniwe itu bertobatwaktu mereka mendengarkanpemberitaan Yunus, dansesungguhnya yang ada di sinilebih dari pada Yunus!"”(Lukas 11:32)
Berapa banyak sukacita yang memenuhi disetiap
jalanan kota Niniwe ketika semua orang diberitahu
bahwa Allah telah menerima pertobatanmereka sehingga Allah
tidak akan membinasakanmereka?
Lalu mengapaYunus bereaksi begitu buruk
terhadap tindakan pengampunan dari
Allah tersebut?
Bagaimana kita bisa belajar untuk menjadi lebih
murah hati dan pemaaf terhadap orang-orang yang
kita pikir tidak layak
mendapatkannya?
Tanyakan pada diri Anda dengan pertanyaan yang sama yang Allah tanyakan kepadaYunus. Isi bagian yang kosong tersebut dengan nama seseorang yang menurut Andatidak layak diselamatkan:
“Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada…………?” (Yunus 4:11)
Bertentangan dengan Yunus, Allah bersedia untuk
membuka diri dan menawarkan keselamatan kepada siapa saja
yang ingin menerimanya.