Post on 23-Oct-2015
Disajikan oleh: M. Mushanif Mukti
Curriculum VitaeNama : Ir. M. Mushanif Mukti, MK3Tempat, tgl lahir : Purwokerto, 16 Mei 1951Alamat : Kav Marinir Blok AC 5 /11-12 Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Pendidikan : S1 Teknik Sipil FT-UGM 1978 S2 Magister K3 FKM-UI 2006 Program S3 UNJ Pengalaman : Ka Bag Perencanaan PT Tricon Jaya (‘79) Ka Bag Perencanaan & Evaluasi, WIKA (’80-‘85) Manajer Konstruksi Bangunan Gedung, WIKA (’86-‘89) Manajer Proyek Bangunan Gedung, WIKA (‘89-‘94) Manajer QA, WIKA Realty (’95-‘97) Manajer Operasi & Komersial Divisi Sipil Umum, WIKA (‘02-‘03) Manajer Biro Pengendalian Produksi,WIKA (’98-‘01 & ’03-’06) Pekerjaan : Konsultan MK, SMK3, Instruktur & Asesor K3, Dosen Org. Profesi : Pengurus Pusat Asosiasi Ahli K3 Konstruksi Indonesia (A2K4-I) Anggota Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI) Anggota Ikatan Ahli Keselamatan Kerja Indonesia (IAKKI) Anggota Majelis Pertimbangan & Manggala Penilai Ahli LPJKN
1. Memahami philosophy dan dasar keilmuan K3
2. Mampu mengidentifikasi sumber bahaya pada proses kerja, peralatan, kondisi kerja dll
Tujuan Pembelajaran
Pendekatan • Philosophy• Hukum • Kemanusiaa
n• Ekonomi• Keilmuan
• Philosophy Upaya untuk menjamin Keutuhan jasmani & rohani
dan Hasil karya serta budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
• Hukum K3 merupakan ketentuan perundangan yang wajib
dilaksanakan. Pelanggaran dikenai sanksi pidana
• Kemanusiaan Kecelakaan menimbulkan penderitaan sikorban & klg
nya. K3 merupakan HAM, melindungi pekerja/manusia
• Ekonomi K3 mencegah kerugianK3 mencegah kerugian, m, meningkatkan produktivitaseningkatkan produktivitas, ,
citra dan nilai perusahaan
• Keilmuan Ilmu untuk meningkatkan derajat keselamatan dan
kesehatan melalui pengembangan iptek
Pendekatan K3Pendekatan K3
Tujuan K3 Ref. UU No 1 th 1970Ref. UU No 1 th 1970
• Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja
• Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan lancar
Ref. UU No 1 th 1970Ref. UU No 1 th 1970
• Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja
• Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan lancar
OUT COMEOUT COME Proses produksi lancarProses produksi lancar Produktivitas meningkat Produktivitas meningkat Kesejahteraan meningkatKesejahteraan meningkat
KEYAKINAN DASAR :
•PADA DASARNYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT ITU BUKAN NASIB, TETAPI BISA DICEGAH,
•KESELAMATAN & KESEHATAN ITU TIDAK SELALU DATANG BEGITU SAJA, TETAPI HARUS SELALU DIUPAYAKAN, DIPELIHARA DAN DITINGKATKAN,
•SESUNGGUHNYA TUHAN TIDAK AKAN MENGUBAH NASIB SUATU BANGSA, SEHINGGA BANGSA ITU MENGUBAH NASIBNYA SENDIRI.
FOKUS K3Ref.UU No 1 th 1970
Mencegah terjadinya kecelakaan, bahaya kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja, pencemaran dll.
“Nihil kecelakaan kerja”
OUT COMEOUT COME Menekan resiko kerugianMenekan resiko kerugian
KONSEP KEILMUAN
K3
PENGERTIAN K3 Keselamatan: kondisi selamat, bebas dari
bahaya dan luka, cedera atau kerugian .
Kesehatan: kondisi tubuh yang kuat, pikiran dan jiwa yang sehat, khususnya bebas dari penyakit fisik atau rasa sakit.
Kerja: sebagian/seluruh upaya menghasilkan produk barang/jasa dalam sistem pekerjaan
K3: merujuk pada peraturan perundangan, kebijakan, prosedur & kegiatan yang bertujuan melindungi kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan semua orang di tempat kerja.
Definisi Safety (Keselamatan) Adalah kondisi di mana risiko dikelola sampai tingkat yang
dapat diterima. Jadi keselamatan mengandung arti : • Kemampuan mengidentifikasikan dan meniadakan resiko
yang tidak bisa diterima; dan• Mengendalikan risiko kerugian akibat kecelakaan
Health (Kesehatan) Adalah derajat keadaan fisik dan psikologi individu. Definisi WHO 1948: Adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang
sehat dan bukan sekedar bebas dari sakit dan lemah.
Definisi • Bahaya (Hazard): sumber bahaya yang
dapat menyebabkan kecelakaan (bahan, bagian mesin, jenis energi, metode/kondisi kerja, proses & perilaku kerja, lingkungan kerja).
• Jenis Bahaya: fisik, kimia,listrik, mekanik, fisiologis, biologis, ergonomi, psikososial.
• Keadaan Membahayakan (Danger): tingkat bahaya dari suatu kondisi yang berpeluang menjadi insiden / kecelakaan (tanda-tanda akan terjadi insiden sudah tampak)
• Nearmiss: hampir terjadi insiden/kecelakaan, karena munculnya keadaan membahaya-kan (Danger)
Definisi • Safe: kondisi sumber bahaya teridentifikasi, yang
telah dianalisis & dikendalikan ke tingkat memadai.
• Incident: kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak terduga, yang bisa menimbulkan sedikit kerugian.
• Accident / Kecelakaan: kejadian tidak dikehendaki dan tidak terduga, dan telah menimbulkan kerugian penting (fatal, cedera & kerusakan property).
• Risiko: perkiraan hasil perkalian dari tingkat keparahan dan tingkat kemungkinan terjadinya kerugian.
• Harm: kerusakan / kerugian berupa kematian, cidera, sakit fisik atau mental, kerusakan properti, kerugian produksi, kerusakan lingkungan atau kombinasi dari kerugian-kerugian tadi.
DANGER
hampir putus
INSIDENT
ACCIDENT
putus
putus
NEAR-MISS
HAZARD
INCIDENT
NEAR-MISS
A C C I D E N T
DAMAGE TO
PERSONNEL
DAMAGE TO
PROPERTY
Accident + Consequences
Tinjauan ukuran tingkat kecelakan-Tingkat keparahan (Saverity Rate)
-Tingkat keseringan (Frequency Rate)
IncidentIncident + + ExposureExposure Hazard Hazard DangerDanger
IlustrasiDANGER
A Condition With the Potential For Causing Injury, Damage, Or Mission Degradation.
KONSEP KEILMUAN K3
KESELAMATAN KERJA KESEHATAN KERJASAFETY HAZARDS : HEALTH HAZARDS :
Mechanic Electric Kinetic Substances:
Physics Chemical Biologic Ergonomics Psychososial > Flammable
> Explossive > Combustible > Corrosive > Toxic
Accidental Reslease
KONSEKUENSI (AKIBAT) : KONSEKUENSI (AKIBAT) :
ACCIDENT INJURIESASSETS
MINORMAJORFATALDAMAGE
EXPOSURE KONTAK PENYAKIT
Reaksi: mendadak, berlanjut, menahun, dan DAMPAK bagi masyarakat umum.
Direct Reaction Prolonge Reaction
PERBEDAAN FOKUS
KESELAMATAN KERJA KESEHATAN KERJAFOKUS PERHATIAN: FOKUS PERHATIAN:
PROSES TITIK BERAT PADA FATALITAS DAN ASET
POLUSI LINGKUNGAN
TITIK BERAT PADA BAHAYA TERSEMBUNYI
PERALATAN, PERKAKAS, FASILITAS
SIFAT URGENT (BAHAYA TIBA-TIBA)
PAPARAN (EXPOSURE)
SIFAT KURANG URGENT (LATENT)
PRAKTEK PEKERJAAN
PRINSIP PENDEKATAN:
> PENGKAJIAN RISIKO > UNTUK MEMPER- KECIL RISIKO
JAM-JAM KERJA
PRINSIP PENDEKATAN:
> PENGKAJIAN PEMAPARAN > UNTUK MEMPER- KECIL PAPARAN
PERLINDUNGAN (GUARDING) APD
PENGALAMAN
KARIR LAPANGAN DAN PELATIHAN
PENDIDIKAN
KARIR JABATAN SESUAI PENDIDIKAN
PERBEDAAN FOKUS
HAZARD CONTROL
Identifikasi & analisa potensi BAHAYA
Tindakan Pengendalia
n RISIKO
Pencegahan KecelakaanPencegahan Kecelakaan Kerja Kerja
Pencegahan Penyakit Akibat KerjaPencegahan Penyakit Akibat Kerja
PENILAIAN RISIKO
ALAT
BAHAN
LINGKUNGAN
PROSES KERJA
FAKTOR-2 YANG MEMPENGARUHI KESELAMATAN KERJA
Perusahaan : Mengolah sumber-sumber guna memperoleh NILAI TAMBAH .
K3 menjamin terwujudnya Nilai Tambah
INPUT
OUTP
UT
BAHANBAKU
No defects, dilly, accident emissions
No defects, dilly, accident emissions
ALAT SDM SOP
“safe production”
Uraian Kerja
Jenis Pekerjaa
n
Prosedur kerja
Pelaks. pekerjaa
n
Syarat K3
Konsep
K3
Inspeksi K3
AMAN
IdentifikasiHazard
Ref: UU, Pertaturan & Standar K3
6
Safety Iceberg TheoryDirect Vs Indirect Costs of Accidents
Medical (doctor visits, physicaltherapy, medicine, etc.)
Reduced productivityAccident investigationAdministrative costsLost time by supervisorCosts of training replacement workerOvertimeLegal feesEquipment repairNegative publicityDamage to customer relations
Insurable Cost / Biaya Langsung :a. Biaya Medis
o periksa dokter, terapi fisik, o obat-obatan, dsb
b. Biaya-biaya kompensasi langsung
Un-Insurable / Hidden / indirect Cost :oPenurunan produktifitasoPenyelidikan kecelakaanoBiaya administratifoKerugian waktu supervisioBiaya pelatihan pekerja penggantioBiaya lemburoBiaya pengurusan hukumoPerbaikan alat dan mesinoPublisitas negatif oHubungan dg pelanggan rusakoBiaya yang ditanggungoBiaya kerusakan harta benda, dll
COST OF ACCIDENT THEORYTEORI GUNUNG-ES BIAYA KECELAKAAN
• IN THE US: – Construction one of the worst safety records– Employment: 5% but injuries: 11% and death:
18% of all industries• ECONOMIC BENEFITS OF SAFETY:
– Savings in hidden costs– Labor morale and motivation --> higher
production and better workmanship– Reduced cost of insurance --> premium of
insurance depends on accident history– All those result lower bids --> more projects– Good reputation --> higher market-based bids
ECONOMIC BENEFITS OF SAFETY
Degre of Safety Perfect
Cos
t of
acc
iden
ts
Cos
t of
Cou
nte
rmea
sure
s
Cost of Safety
• Cost of Safety Program:– Safety program costs money --> effective
around 2.5% of direct labor expense– Moderate extra costs can save lot of (hidden)
cost of accidents: proper scaffold, excavation shores, proper grounding
– Should not be looked as extra expenses, but should be looked as normal business expenses associated with efficient operation
COST OF SAFETY PROGRAM:
Accident
UnsafeCondition
UnsafeAct
ManagementFailure
AdmProcedure
JSOJSA
OSHManagement System
Accident
UnsafeCondition
UnsafeAct
ManagementFailure
SafeSafe
EngineeringControl
HumanControl
JSA Job Safety Analysis
JSO Job Safety Observation
PeralatanPeralatanMesin,Mesin,
InstalasiInstalasi
““Accident”Accident”““Accident”Accident”BahanBahan
Cara kerja,Cara kerja,ProsesProses
LingkunganLingkungan
Korban jiwaKorban jiwa
Cacat,Cacat,cidera,cidera,SakitSakit
KerusakanKerusakan
KerugianKerugianCitraCitra
“HAZARD”
“CONSEQUENCE”
Piramida Kasus KecelakaanKecelakaan
FatalKecelakaan
RinganKerusakan Alat
Nyaris Kecelakaan(Near Miss)
Sumber Bahaya
(Hazards)
1
10
30
600
10.000
Data yang dilaporkan dan tercatat
Perencanaan Pemasangan commissioning
pemakaian
perawatan
Perencanaan Pemasangan commissioning
pemakaian
perawatan
ASPEK PENERAPAN K3ASPEK PENERAPAN K3
PENGENDALIANPENGENDALIAN• Eliminasi Eliminasi • SubstitusiSubstitusi• RekayasaRekayasa• AdministratifAdministratif::
• Legalitas/Legalitas/peraturan, pperaturan, perijinanerijinan;;• StandarisasiStandarisasi, prosedur operasi;, prosedur operasi;• Pelatihan, sPelatihan, sertifikasiertifikasi, rambu-, rambu-
ramburambu• Alat Pelindung diriAlat Pelindung diri
Faktor-faktor yg mempengaruhi Kesehatan Tenaga Kerja
Beban kerja
Lingkungan kerja
Kapasitas kerja
-Fisik
-Mental
- Ketrampilan- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi- usia
- Jenis kelamin- Ukuran tubuh
-Fisik
-Kimia
-Biologi
-Ergonomi
-Psikologi
Definisi Kecelakaan kerja
Dianggap berkaitan dengan pekerjaan
Tidak berkaitan dengan pekerjaan
Kejadian atau pemaparan yang menyebabkan
cedera atau sakit
Di tempat pemberi kerja
Di luar tempat pemberi kerja
Pekerja diikutkan
dalam kegiatanterkait dengan
pekerjaan
Pekerja beradapada lokasi
karena persya-ratan pekerjaan
Pekerja berstatus dalam perjalanan
dan ikut serta dalam pekerjaan atau
fungsi perjalanan
Pekerja ikut serta dalam Kegiatan untuk Kegunaan atau kenikmatan
dirinya
DEFINISI WORK RELATED INJURY,
OR ILLNESS
Akibat (Consequence)
Kekerapan(Frequency)
Resiko terdiri dari 2 dimensi:Resiko terdiri dari 2 dimensi:
AtauConsequence x Frequency, dimana “Frequency”
terdiri dari Probabilitas dan Paparan
PROSES MANAJEMEN RISIKO K3&L (HIRARC)
17/04/23 37
DOKUMEN KONTRAK
LINGKUP, JENIS KEGIATAN, FASILITAS, RKS TEKNIS,
JENIS SUMBERDAYA, DATA BASE
LESSONS LEARNT
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO
IMPLEMENTASIPROGRAM/RENCANA K3L
PENGUKURAN KINERJA K3MONITORING,
EVALUASI (Inspeksi, Review, Audit) &
TINDAKAN KOREKSIPENYELIDIKAN
INSIDEN
1. ELIMINASI 2. SUBSTITUSI 3. ENGINEERING CONTROL 4. ADMINISTRATIVE CONTROL 5. Personal Protective Equip- ment (Alat Pelindung Diri)
PERSYARATAN LEGAL &PERATURAN PERUNDANGANSTANDAR K3 & LINGKUNGN
PENINJAUAN ULANG(PERIODIK)
PENGENDALIAN RISIKO
PENILAIAN RISIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA
PROGRAM / RENCANA K3
HI : Hazards IdentificationRA : Risk Assessment, andRC : Risk Control
PERINGKAT RISIKO =
FREQUENCY RATE X
SEVERITY RATE
METODE KONSTRUKSI
KELEMAHANSISTEM
PERILAKU TAK SELAMAT
KEADAAN TAK SELAMAT
INSIDEN KERUGIAN
EFEKTIFITAS SISTEM
MANAJEMEN K3
EFEKTIFITAS SISTEM
MANAJEMEN K3
AUDIT K3 INSPEKSI, OBSERVASI
INSIDEN RATE•Frequency Rate •P3K•Absensi•Sakit Akibat Kerja•Near Misses
KINERJA PROSESKEGIATAN SMK3
PENYELIDIKAN KECELAKAAN
SAFETY SURVEY
SAFETY SAMPLING
SAFETY TOUR
PENGUKURAN KINERJA HASIL
PENGUKURAN KINERJA PROSES
Job Safety Analysis (JSA)
KEPARAHAN INSIDEN
•Severity Rate•Kerusakan Harta•Polusi Lingkungan•Biaya Kompensasi
KINERJA HASIL KEGIATAN SMK3
PROSESPROSESINSIDENINSIDEN
PROSESPROSESMANAJEMENMANAJEMEN
K3 K3
PPENGUKURANENGUKURANKKINERJA K3INERJA K3
HUBUNGAN PROSES KECELAKAAN, SMK3 & PENGUKURAN KINERJA
Hazards Identification, Risk Analysis & Risk Control (HIRARC)
• Contoh bahaya:– Pek. galian tanah mengandung bahaya longsor;– Bekerja di ketinggian berpotensi bahaya jatuh;– Peralatan listrik mengandung bahaya “setrum”;– Roda gigi mesin mengandung bahaya terjepit; – Cairan pelarut cat berbahaya jika terhirup ke
paru;– Dsb.
IDENTIFIKASI BAHAYA
17/04/23 40
PENILAIAN RISIKO Setiap jenis bahaya yg telah diidentifikasi,
harus dinilai peringkat risikonya, untuk menetapkan bentuk/program pengendalian risiko, agar yang risiko menjadi kecil atau dapat diterima.
Peringkat risiko ditetapkan melalui analisa peluang timbulnya kecelakaan dan tingkat keparahan bila kecelakaan terjadi;
Peringkat risiko adalah perkalian antara tingkat peluang dan tingkat keparahan. Maki tinggi peringkat risiko, makin tinggi dan ketat bentuk pengendaliannya.
AKIBAT
(KEPARAHAN)
PELUANG (KEMUNGKINAN TERJADI)
SULIT TERJADI1
JARANG2
SERING3
SERIUS3
SEDANG3
TINGGI6
TINGGI9
SEDANG2
KECIL2
SEDANG 4
TINGGI6
RINGAN1
KECIL1
KECIL2
SEDANG3
METODE PENILAIAN RISIKO YANG PALING SEDERHANA
PERINGKAT RISIKO
MATRIKS PENILAIAN RISIKO*)
*) Dalam praktek, sebaiknya digunakan matriks penilaian risiko dengan minimal 5 kriteria atau 5 skala, misal: Peluang terjadi: Tak pernah, Jarang, Terkadang, Sering, Selalu Keparahan: Fatal, Berat, Serius, Agak Serius, Ringan.Definisikan dengan jelas, agar terhindar dari perbedaan persepsi.
17/04/23 42
Hirarki Pengendalian RisikoPengutamaan Tindakan Pengendalian
1. Eliminasi: Peniadaan kondisi & tindakan berbahaya.
2. Substitusi: Penggantian kondisi, bahan, alat dan tindakan dan lingkungan berbahaya, dengan yang lebih aman/sehat.
3. Rekayasa & Isolasi: Penggunaan teknologi / bagian pelindung, metode kerja, urutan proses, kompartemen sekat pemisah, untuk meminimalisir risiko.
4. Administratif & Pelatihan: Penggunaan sistem / prosedur / ijin kerja, rambu-rambu peringatan, dan pelatihan bagi setiap orang yang terpapar risiko.
5. Perlindungan: Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat terhadap risiko cedera & sakit akibat kerja.
Contoh HIRARC U/ PEKERJAAN GALIAN PIPA PDAM Kondisi pekerjaan:
•Tanah mengandung pasir dan lumpur•Kedalaman galian tanah = 1,5 s/d 2,5 meter•Lebar galian 1,5 m •Lokasi galian di tepi jalan raya•Pipa lama diambil dan di ganti baru•Pipa berupa pipa baja galvanized diameter 10”
Identifikasi bahaya:•Jenis tanah pasir berlumpur sangat mudah longsor•Longsoran akan dipercepat jika di kedua tepinya didirikan tripod (takel) untuk menaik-turunkan pipa. •Dengan kedalaman 1,5 -2,5 m, pekerja yang berdiri di lubang galian dapat tertimbun longsoran.•Lokasi sempit, tidak memungkinkan “0pen Cut” dengan tepi galaian landai
Contoh HIRARC U/ PEKERJAAN GALIAN PIPA PDAM
Penilaian risiko:
•Bahaya longsoran tanah pasir berlumpur dengan kedalaman = 1,5 s/d 2,5 m, sangat mudah terjadi
•Dari statistik dan analisis teknis, bahaya longsoran tsb mempunyai tingkat kemunginan terjadi SERING (C), dan keparahannya serius atau fatal (3), yaitu pekerja dapat mati terkubur
•Dari matriks penilaian risiko, maka peringkat risikonya tertinggi (3C)
17/04/23 45
TABEL REKOMENDASI PERKUATAN TEBING GALIAN(Tabel ini tidak berlaku untuk kondisi tanah yang kompleks)
JENIS TANAH
KEDALAMAN GALIAN KETERANGAN
0,00 M
S/D
1,60 M
1,60 M
S/D
4,60 M
DI
ATAS
4,60 M
A : TIDAK PERLU TURAP PERKUATAN TEBING
B : HARUS MENGGUNAKAN TURAP PELINDUNG TEBING TERBUKA / OPEN SHEETING
C : HARUS MENGGUNAKAN TURAP PELINDUNG TEBING TERTUTUP (CLOSE SHEETING)
• *) : TURAP PELINDUNG TER-• BUKA, TERTUTUP ATAU• SHEET PILE MUNGKIN DIPERLUKAN JIKA KON- DISI SITE TIDAK MENGUNTUNGKAN.
HUMUS,
LEMPUNG-BERLUM-PUR, BATU LEPAS,
DAN PASIR
C C C
SEMUA BATU & PASIR DIBAWAH
MUKA AIRC C C
HUMUS PADAT A C CLEMPUNG KERAS A B C
SEDIKIT BERSEMEN ATAU BATU & PASIR
YANG KOMPAKA* A* B
LAPISAN BATU/CADAS A A A
Penetapan Pengendalian Risiko1. Eliminasi: untuk meniadakan bahaya longsor
maka harus dipasang turap, sesuai dengan tabel rekomendasi tsb di atas.
2. Substitusi : untuk mengurangi bahaya, pipa galvanized diganti pipa PVC yang lebih ringan.
3. Rekayasa: Menggunakan metode kerja yang aman-efisien, galian dilakukan bertahap, akses diberi tangga naik turun.
4. Admini stratif: buat prosedur, adakan pelatihan, rambu-rambu, traffic management dsb
5. APD, berupa helm dan sepatu sesuai standar
Perhitungan Biaya K3• Dari penetapan program pengendalian risiko
maka perlu dibuat metode kerja yang paling aman dan efisien
• Hitung kebutuhan upah, bahan dan alat bantu untuk pekerjaan utama (tentukan berapa kali bahan/alat bantu bisa dipakai agar hemat)
• Hitung kebutuhan sarana pengamanan / K3, seperti tangga akses, rambu-rambu, traffic manajemen dsb.
• Masukkan komponen biaya dalam bentuk analisa harga satuan, sesuai dengan ketentuan
• Untuk kegiatan bersifat umum, biaya dimasukkan sebagai biaya tak langsung (ovehead)
Theory in Industrial Revolution Era
Domino Theory Human Factors Accident/Incident Epidemiology Systems Combination Behavioral
Teori Penyebab Kecelakaan
I ndustrial Revolution
Factory managers reasoned that
workers were hurt because —
PEOPLE PROBLEM
ACCIDENT
Number is Up
People ErrorCarelessness
Act of GodCost of doing
Business
Teori Penyebab Kecelakaan di Masa Revolusi Industri
(dari Para Manajer Pabrik)
PERKEMBANGANPERKEMBANGAN
1949 : GORDON1967 : HADDON1970 : Frank Bird JR1972 : Wigglesworth1976 : Bird and Loftus1978 : Petersen1980 : Johnson1985 : Bird and German
Domino Theory1932 First Scientific Approach to Accident/Prevention - H.W. Heinrich
“I ndustrial Accident Prevention”
Social Environmentand Ancestry
Fault of thePerson
(Carelessness)
Unsafe Act or
ConditionAccident Injury
MISTAKES OF PEOPLE
Teori Domino Penyebab Kecelakaan menurut H.W. Heinrich
(1932)
Poor Management Safety Policy & Decision
Personal Factors Environmental Factors
Unsafe Condition
Unsafe Act Indirect Causes
Unplanned Release of Energy and/or
Hazardous Material
Basic Causes
Direct Causes ACCIDENT> Personal Injury> Property Damage
Teori Tiga Jenis Penyebab Kecelakaan
Lack of Control
Basic Causes
Immediate Causes
Incident/ Accident Losses
Inadequate Program
Inadequate Standards
Inadequate compliance
Personal Factors
Job factors
Substandard Acts
Substandard Conditions
Contact with Energy
or Substance
PeoplePropertyProcess(profit)
Model Penyebab Kerugian (Bird & German, 1985)Kombinasi Teori Domino dan Teori Pelepasan Enerji Haddon
The Adapted Domino Theory
The Swiss Cheese Theory
EX
PL
OS
ION
AC
CID
EN
T
Equipment and facilities factors
Environmental Factors
Material cause
Fire source
Breaking and leaking
Defective ventilation
Defective lighting
Defective design
Defective material quality
Human Causes Managerial factors
Human factors
Missing operation
Inadequate operational standard
Personality
Human relation
Structure of Accident Causation
58
Operative Constraints
PROJECT ENVIRONMENT
Project Conception Constraints
Client Responses
Project Construction Constraints(Construction Management Constraint & Sub Contractor Constraint)
Main Contractor or Sub Contractor Responses
Project Design Constraints
Project Management Constraints
Designer ResponsesProject Management Responses
PROJECT
ENVIRONMENT
PROJECT
ENVIRONMENT
ACCIDENT EVENT AREA
Inappropriate Operative Action
Inappropriate Construction Operation
Inappropriate Site Condition
Inappropriate Construction
Planning
Inappropriate Construction
ControlDEFICIENT
CONSTRUCTION PROCESS
LEMAHNYAKONTROL KERUGIAN
PENYEBABDASAR
PENYEBABLANGSUNG INSIDEN
SEB
AB
LA
NG
SU
NG
PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK APD KURANG, TIDAK LAYAK PERALATAN RUSAK RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS SISTEM PERINGATAN KURANG BAHAYA KEBAKARAN KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG KEBISINGAN TERPAPAR RADIASI TEMPERATUR EXTRIM PENERANGAN TIDAK LAYAK VENTILASI TIDAK LAYAK LINGKUNGAN TIDAK AMAN
OPERASI TANPA OTORISASI GAGAL MEMPERINGATKAN GAGAL MENGAMANKAN KECEPATAN TIDAK LAYAK MEMBUAT ALAT PENGAMAN
TIDAK BERFUNGSI PAKAI ALAT RUSAK PAKAI APD TIDAK LAYAK PEMUATAN TIDAK LAYAK PENEMPATAN TIDAK LAYAK MENGANGKAT TIDAK LAYAK POSISI TIDAK AMAN SERVIS ALAT BEROPERASI BERCANDA, MAIN-MAIN MABOK ALKOHOL, OBAT GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
LEMAHNYAKONTROL KERUGIAN
PENYEBABDASAR
PENYEBABLANGSUNG INSIDEN
SEB
AB
DA
SA
R
PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN ENGINEERING PENGADAAN (PURCHASING) KURANG PERALATAN MAINTENANCE STANDAR KERJA SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN
KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI TIDAK LAYAK
KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI STRESS MENTAL KURANG PENGETAHUAN KURANG KEAHLIAN MOTIVASI TIDAK LAYAK
LEMAHNYAKONTROL KERUGIAN
PENYEBABDASAR
PENYEBABLANGSUNG INSIDEN
LA
CK
OF C
ON
TR
OL
PROGRAM TIDAK SESUAISTANDARD TIDAK SESUAIKEPATUHAN TERHADAP STANDAR
PENGENDALIAN KERUGIAN
KE
RU
GIA
N
INS
IDE
N
SE
BA
B L
AN
GS
UN
G
SE
BA
B D
AS
AR
LEM
AH
KO
NT
RO
L
POST CONTACT CONTROL
CONTACT CONTROL
PRE CONTACT CONTROL
Menerapkan Rencana Penanggulangan Darurat
Subsitusi & minimisasi energi, barricade, perbaikan permukaan objek penyebab
Pengembangan dan peninjauan sistem manajemen, pelatihan, penetapan program dan memeliharanya
Waktu
Komitmen, dari manajemen
Kondisi ketenagakerjaan
Penegakan disiplin
Penegakan peraturan
Pengendalian oleh Supervisor
Nilai bagi pekerja
Komitmen pegawai /pekerja
Mengelola diri sendiri
Disiplin diri sendiri
Tanggung-jawab diri sendiri
Sasaran diri ma-sing-masing
Peduli pada diri sendiri
Dependen
Pembinaan kelompok
Komitmen kelompok
Pengembangan kelompok
Sepakat saling membantu
Nilai bagi satu sama lain
Sasaran bersama kelompok
Kurangnya komitmen manajemen
Pendelegasian kepada Ahli K3
Sasarannya untuk memenuhi persyaratan
Independen InterdependenReaktif
Engineering Control
OHS-MS (SMK3) Total Safety Culture
Tahapan Perubahan Perilaku & Budaya K3 Tahapan Perubahan Perilaku & Budaya K3
Ada pertanyaan?
Any Question ?
04/17/23 M. Mushanif Mukti 66
Terima Kasih