03ALSIN PEMBUKAAN LAHAN

Post on 04-Jan-2016

124 views 22 download

description

ghjkl

Transcript of 03ALSIN PEMBUKAAN LAHAN

PENYIAPANLAHAN PERTANIAN

1. PEMBUKAAN LAHAN(LAND CLEARING)

DEFINISI• Pemubukaan lahan (Land Clearing) berarti

mengubah kondisi lingkungan dari lahanbervegetasi menjadi lahan yang bebas darivegetasi.Kondisi akhir akan mengubah sifat-sifat lahan,misalnya : sebelumnya tahan terhadap erosi, makakondisi baru akan sebaliknya. Agar lahan dapatberfungsi sebaik-baiknya sebagai lahan pertanianperlu dilakukan tahap pekerjaan lebih lanjut, yaituPembentukan Lahan (Land Forming)

• Pembentukan Lahan (Land Forming) adalahmembentuk/mencetak areal sedemikian rupasehingga dapat digunakan secara efektif danefisien untuk usaha pertanian baik ditinjaudari segi konservasi tanah, pengairan maupunteknik bercocok tanam, dll.

Kegiatan pembentukan lahan terutama mencakup :• Pemetaan areal pencetakan lahan : Peta topografi yang

lebih rinci sangat diperlukan untuk untuk memudahkanperhitungan gusur-timbun (cut and fill)

• Pembuatan sistem Pengairan (saluran irigasi dandrainase)

• Pembuatan teras (terrasering).

Kriteria Pembukaan Lahan yangHarus Dipenuhi

1. Permukaan tanah harus cukup bersih dan cukuprata, bebas dari akar-akar, batu-batu dan umbi-umbi yang memungkinkan tumbuh kembali,sehingga dapat sepenuhnya digunakan untukpenanaman

2. Sistematis penumpukan dan pengeringan yangteratur untuk memudahkan pembakaran,pembongkaran, pengangkutan dan pekerjaanlanjutan lainnya

3. Kehilangan lapisan tanah atas (top soil) sedikitmungkin.

PEMILIHAN METODE dan ALSINBerberapa Faktor yang Harus Diketahui untuk Menentukan Kekuatan Alsin

1. Tipe dan Kerapatan Pohon– Padang alang-alang– Semak belukar atau perdu– Hutan tropis– Daerah rawa dan pasang surut– Sistem perakaran pohon

2. Karakteristik Fisik Tanah– Tebal lapisan atas tanah (top soil)– Jenis tanah : berpasir, berliat, berlempung– Kekuatan tanah : daya tahan/dukung tanah– Persentase jumlah tunggul dan batu-batuan– Jumlah parit dan bukit serta keadaan topografi

3. Curah Hujan dan Iklim4. Tujuan penggunaan lahan5. Faktor Ekonomi

– Luas areal– Jumlah, ukuran dan jenis bahan yang harus disingkirkan– Letak proyek

Metode Land Clearing dan Alsin1. Menyingkirkan pohon serta akarnya

– Buldoser Blades– Land Clearing Blades dan Rakes– Tree Dozer (Penumbang Pohon)– Anchor Chains (Penggunaan Rantai)– Greifzug (Handy Andy)

2. Pemotongan pada Permukaan Tanah– Alat-alat Tangan : Parang, Kapak, Chainsaw, dll

Pembukaan lahan dengan alat-alat tangan masih banyak digunakan,khususnya pada areal yang kecil

– Alat Besar : Shearing Blades, tipe : Angel blade dan V blade3. Pemotongan di Bawah Lapisan Tanah

– Root Plow– Under Cutter dengan Mounted Disk– Tree Stumper

Contoh Alat-alat Tangan

Contoh Alat-alat Besar

Pengerjaan Land Clearing vs Peralatan

Proses Pengerjaan Land Clearing

Metode Kerja Land Clearing

• Metode Penebasan dan Penumbangan– Metode Perimeter– Metode Out Crop– Metode Contour– Metode Zig-Zag

• Metode Penumpukan (Piling)• Metode Pembakaran• Metode Harrowing

Metode Penebasan dan Penumbangan

Metode Penumpukan (Piling)

Metode Pembakaran

Metode HarrowingMetode Lompat Kijang

II. LAND LEVELLING

land levelling adalah meratakan permukaantanah sampai datar.

Tujuan dan kepentingan land lavelling :• Meratakan permukaan tanah untuk

kepentingan usaha pertanian jenis tanamansemusim, perumahan, pencetakan sawah,tambak, pembuatan sistem irigasi permukaan.

• Meratakan permukaan tanah untukmemperbaiki drainase permukaan.

• Meratakan permukaan tanah dapatmemperlancar kegiatan kelangsunganpertanaman untuk skala besar denganmempergunakan alat mekanis.

• Pengaturan jarak tanaman untuk mencapaipopulasi tanaman dalam jumlah optimal.

jika keliru dikelola, Land Levelling akanberdampak negatif antara lain:• Land lavelling dengan mempergunakan alat

berat yang dilakukan pada musim hujandapat menyebabkan pemadatan tanah.

• Land lavelling yang mekanisme kerjanyamengupas dan menimbun (cut and fill) tanah,dapat membuat lapisan sub soil yang menjadipermukaan tanah, berarti dapat menurunkanproduktifitas.

• Land lavelling membutuhkan anggaran yangbesar dan waktu relatif lama sehinggamemperbesar input biaya produksi.

III. PEMBANGUNANINFRASTRUKTUR PERTANIAN

• Jalan Usahatani (farm road),• Jaringan drainase dan jaringan irigasi.

Kepentingan fasilitas jaringan jalan usahatani (farm road) :• Memperlancar kegiatan aktivitas di pertanaman.• Meningkatkan motivasi petani untuk perawatan dan

pemeliharaan tanaman, setiap saat dapat mengunjungipertanamannya dan dapat lebih lama berada di lokasipertanamannya.

• Mengintensifkan pengawasan kondisi pertumbuhantanamannya.

• Memperlancar dan mempermudah transportasikebutuhan saprodi dan pengangkutan hasil panen.

• Mengurangi kekhawatiran kerusakan panen bila tiba-tiba terjadi hujan pada saat hasil panen belum diangkutpulang.

• Menunjang penggunaan alat angkutan (transportasi)ada berbagai alternatif alat angkut yang dapatdipergunakan.

Kepentingan fasilitas jaringan drainase :

• Jaringan drainase yang dibuat pada areal pertanian yang selalu berdampingansistem jaringan jalan berfungsi memelihara kondisi jalanan dari kerusakankarena pengaruh genangan terlebih bila kualitas jalan sangat rendahutamanya pada jalan tanah yang diperkeras.

• Adanya sistem drainase dalam areal pertanian dapat mengendalikankelebihan air karena hujan ataupun kelebihan air irigasi. Untuk sistemdrainase yang didesain secara benar dan tepat serta terawat dengan baikdapat berfungsi mencegah kerusakan pertanaman karena kelebihan air yangdapat meggenangi areal pertanaman.

• Adanya fasilitas drainase dalam areal pertanian dapat memperlancar kegiatanpertanian walaupun terjadi hujan, seperti pengolahan tanah, pemupukan,pemeliharaan tanaman serta memperlancar arus transportsi.

• Adanya fasilitas drainase dapat lebih mendukung tercapainya hasil produksisesuai tahapan yang lebih optimal.

• Adanya fasilitas drainase yang didesain secara benar dan tepat dapatberfungsi konservasi agar keawetan tanah dapat terus dipertahnakanuntamanya pada kondisi lahan yang berlereng.

• Dengan adanya fasilitas drainase dapat mengatur jadwal waktu setiaptahapan kegiatan pertanaman sesuai pola tanam yang diterapkan.