Post on 24-Mar-2019
�BURSA
Kontan Senin, 31 Juli 2017
Proyeksi IHSG
Menanti Data EkonomiJAKARTA. Akhir pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) me-nguat 0,19% jadi 5.831,03. Dan hari ini (31/7), indeks berpeluang melanjutkan penguatan meski terbatas.
Pelaku pasar masih berharap lapor-an keuangan emiten di semester I 2017 memberikan sentimen positif bagi pa-sar modal. Tak hanya itu, antisipasi pasar terhadap inflasi Juli juga menja-di faktor penggerak IHSG.
Aditya Perdana Putra, Analis Se-mesta Indovest, melihat ada tren am-bil untung (profit taking) yang cukup besar. "Investor domestik masih bar-gain hunting dan mencermati laporan keuangan emiten besar yang dinilai sesuai ekspektasi," ujar dia.
Tapi, laju IHSG berpotensi sedikit tertahan lantaran ada rilis data inflasi
Juli. Pada Juni lalu, tingkat inflasi ta-hunan sebesar 4,37%, naik dari Mei di level 4,33%. Inflasi tinggi dan tidak stabil berdampak negatif ke kondisi sosial ekonomi masyarakat.
William Surya Wijaya, Vice Presi-dent Research Department Indosurya Mandiri Sekuritas, memprediksi, per-gerakan IHSG di awal pekan ini masih berpotensi menguat. Memang, IHSG cenderung konsolidasi di tengah pe-nantian rilis data ekonomi dalam ne-geri di awal bulan. Tapi, inflasi diper-kirakan masih terkendali.
Prediksi William: IHSG hari ini me-nguat di support 5.764 dan resistance5.876. Aditya juga memperkirakan IHSG naik di 5.790–5.865.
Tane Hadiyantono
Top GainersTop Losers
JAKARTA. Harga batubara masih berada dalam tren meningkat. Kenaikan harga komoditas ini turut memacu saham batubara bergerak di zona hijau.
Mengutip Bloomberg, Jumat (28/7) pekan lalu, harga batubara kontrak pengiriman Oktober di ICE Futures Exchange menguat 0,78% ke US$ 83,4 per metrik ton dari hari sebelumnya.
Sebastian Tobing, Kepala Riset Trimegah Securities, menyata-kan, harga batu hitam ini masih bisa merangkak naik hingga akhir tahun. Bahkan, harganya berpeluang ada di atas ekspekta-si pasar di awal tahun.
Pada awal 2017, ekspektasi
harga batubara rata-rata sepan-jang tahun mencapai US$ 75 per ton. Jika harga batubara bisa stabil di level saat ini, harga rata-rata di ujung tahun berpotensi menyentuh US$ 80 per ton.
"Masuknya musim dingin di China akan meningkatkan per-mintaan batubara, terutama di kuartal IV mendatang," ujar Se-bastian kepada KONTAN.
Strategi emiten
Beberapa emiten tambang pun memanfaatkan peluang tren ke-naikan harga batubara. PT Bukit Asam Tbk (PTBA), misalnya, makin agresif melakukan penet-rasi ke pasar China dan India. Adib Ubaidillah, Sekretaris Per-usahaan PTBA, bilang, kenaikan
harga batubara bisa memberikan fleksibilitas untuk melakukan optimasi produksi. "Kami berha-rap kenaikan harga batubara masih berlanjut," katanya.
Sementara PT United Tractors Tbk (UNTR) bakal memanfaat-kan tren kenaikan harga batuba-ra untuk memaksimalkan penju-alan. "Kami akan memenuhi ke-butuhan alat berat dan layanan purna jual dari sektor tambang serta memproduksi batubara de-ngan optimal juga efisien," ujar Sara K. Loebis, Sekretaris Per-usahaan UNTR ke KONTAN.
Tapi, Wilson Sofan, Kepala Ri-set Erdhika Elit Sekuritas, justru menilai tren kenaikan harga ba-tubara tak akan bertahan lama. Pasalnya, permintaan dari pasar Amerika Serikat dan Eropa su-
dah makin berkurang. "Bahkan, prospek batubara sudah mulai meredup," ungkap Wilson.
Menurut Wilson, hanya emiten dengan pangsa pasar lokal kuat yang punya prospek menarik. Sebab, kebutuhan batubara da-lam negeri terutama untuk pro-yek pembangkit listrik masih be-sar. Ia hanya merekomendasikan saham ITMG, PTBA, dan ADRO untuk jangka pendek.
Toh, Sebastian optimistis, sa-ham batubara masih layak diko-leksi. Ia pun merekomendasikan saham PTBA dengan target harga Rp 16.000 per saham, HRUM de-ngan target Rp 2.900, dan UNTR dengan target Rp 32.000. Sedang untuk DOID dan ADRO, ia me-matok target harga masing-ma-sing Rp 1.700 dan Rp 2.000. n
Prospek Menarik Saham Sektor Batubara
Harga batubara masih akan meningkat sampai akhir tahun
Francisca Bertha Vistika, Dede Suprayitno
Sumber: BEI, 21–28 Juli 2017
ENRG -57,50%
HDFA -32,69%
ERTX -31,75%
PADI 102,56%
BRAM 30,79%
BIPI 27,78%
Hot Money di Saham
Tanggal Net Buy Net Sell
24-07-2017 - 321,67
25-07-2017 - 1.653,66
26-07-2017 - 115,27
27-07-2017 - 29,35
28-07-2017 - 24,39
Total - 2.144,34(miliar rupiah) Sumber: Bloomberg
Kontan, 31 Juli 2017